Mohon tunggu...
Naura Rifka Hanifah
Naura Rifka Hanifah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jakarta

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sikap Selena Gomez Terhadap Konflik Israel-Gaza dan Kaitannya dengan Teori Komunikasi Dua Tahap

7 Desember 2023   00:46 Diperbarui: 7 Desember 2023   00:46 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai salah satu public figure dengan pengikut terbanyak, ucapan Selena Gomez yang menyatakan bahwa sebuah postingan tidak akan mengubah apapun tentunya membuat geram banyak orang. Setelah mendapatkan banyak komentar negatif, Selena pun kembali mengunggah Instagram Story yang berisi tulisan 

“I’m taking a break and deleting my Instagram. I’m done. I do not support any of what’s going on.” 

atau yang bisa diterjemahkan sebagai “Saya mengambil istirahat dan menghapus Instagram saya. Saya selesai. Saya tidak mendukung apa pun yang terjadi saat ini.”

Apabila dikaitkan dengan Teori Komunikasi Dua Tahap, yang menekankan pentingnya peran Opinion Leader (Pemuka Pendapat) terhadap perubahan opini atau keputusan masyarakat, Selena Gomez dapat dikatakan sebagai seorang Opinion Leader. Opinion leader adalah individu atau sebuah kelompok yang memiliki pengaruh besar dalam masyarakat. 

Dalam teori ini, dijelaskan bahwa informasi yang ada di media massa tidak memengaruhi sikap, pendapat, maupun pilihan publik secara langsung, melainkan melalui Opinion Leader. Hal ini terjadi ketika opinion leader yang menerima informasi dari media massa, menafsirkannya, dan menyebarkannya kepada orang-orang di sekitar mereka. Termasuk kepada Opinion Followers (Pengikut Pendapat). 

Selena Gomez dengan 430 juta followers tentunya telah dapat dikatakan sebagai Opinion Leader yang dapat membantu menyebarkan informasi tentang apa yang terjadi dalam konflik Israel-Gaza kepada para pengikutnya dan memengaruhi opini publik. 

Sebuah unggahan di media sosial memang tidak akan menghentikan perang yang sedang terjadi, namun pastinya akan sangat berguna untuk menyebarkan informasi dan menggalang sumbangan untuk masyarakat Palestina. Selena Gomez seharusnya bisa menggunakan platformnya dengan lebih bijaksana dalam menyuarakan keadilan guna memberikan manfaat untuk pengikutnya.  

Keputusannya untuk bersikap netral dan mengambil jeda dari media sosial membuat banyak pengikutnya merasa kecewa. Ditambah dengan fakta yang menyatakan bahwa Selena Gomez telah bergabung untuk menjadi ambassador UNICEF sejak tahun 2009, membuat pengikutnya mengharapkan sikap dan pendapat yang tegas dari Selena. Karena dalam era digital seperti saat ini, peran dan pengaruh selebriti dalam menyuarakan kebenaran dan dukungan bagi pihak yang tertindas sangat relevan. 

Walaupun begitu, ini menjadi pengingat kepada para pengguna media sosial untuk tetap waspada terhadap informasi yang didapatkan, terutama dalam konflik seperti ini yang dapat memicu pro dan kontra. Perlu diingat juga bahwa hanya karena memiliki pengikut yang banyak, bukan berarti pendapat seorang selebriti harus selalu diikuti dan dipercaya. Penting adanya analisis dan penilaian pribadi terkait setiap masalah, terutama dalam konflik Israel dan Gaza.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun