Mohon tunggu...
Naura Meddina
Naura Meddina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

WARMINDO - Warna Milik Indonesia: Memperkenalkan Ragam Budaya Indonesia Kepada Masyarakat Lokal di Inggris

20 Desember 2024   13:39 Diperbarui: 20 Desember 2024   21:27 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Dari Sabang sampai Merauke, hampir semua titik di Indonesia memiliki ragam budayanya sendiri. Mulai dari pakaian tradisional, alat musik, bahasa, makanan, dan sejarahnya yang tidak kalah kaya. E.B. Taylor menjelaskan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang lain serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Sehingga kebudayaan tiap suku, ras, dan tempat di Indonesia merupakan hasil ilmu pengetahuan serta kebiasaan yang dimiliki oleh masyarakat di dalamnya. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, keanekaragaman budaya Indonesia tidak h

anya terlihat dari seni, adat istiadat, dan tradisi, tetapi juga dari aspek kehidupan sehari-hari yang sering kali dianggap sederhana. Salah satu contohnya adalah warung makan sederhana yang dikenal sebagai warmindo (Warung Makan Indomie). Kehadiran warmindo bukan hanya menjadi tempat makan, tetapi juga menjadi ruang interaksi sosial dan simbol budaya modern yang akrab di berbagai kalangan masyarakat.

Warmindo mencerminkan kreativitas dan kepraktisan khas masyarakat Indonesia dalam menghadirkan cita rasa yang digemari banyak orang. Dari meja plastik hingga aroma mie instan yang menggugah selera, setiap elemen warmindo memiliki nilai tersendiri yang membuatnya tak lekang oleh waktu. Dengan segala kesederhanaannya, warmindo adalah gambaran warna-warni kehidupan masyarakat Indonesia. Ia menyatukan berbagai lapisan sosial dalam satu tempat yang penuh kehangatan dan cerita. Tak heran, warmindo telah menjadi lebih dari sekadar tempat makan -- ia adalah bagian dari budaya Indonesia yang kaya akan rasa dan makna. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat di inggris melalui sebuah acara bernama warmindo, warna milik Indonesia. 

Warna Milik Indonesia (WARMINDO) adalah acara budaya yang berfokus pada menciptakan pengalaman bermakna bagi semua peserta untuk memperdalam pemahaman mereka tentang Indonesia.Proyek ini dirancang dan dilaksanakan secara kreatif untuk mempromosikan dan menghubungkan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Melalui WARMINDO, penulis berharap pengalaman positif yang dibagikan akan memberikan dampak yang berkesan dan memicu pengakuan global yang lebih besar terhadap budaya Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di JJ's Halifax, University of York, Inggris pada tanggal 12 November 2024 dengan begitu banyak booth-booth menarik untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat lokal. Saat pertama kali masuk ke dalam ruangan, pengunjung akan langsung dihadapkan dengan poster serta pengenalan mengenai sejarah Indonesia yang dijelaskan oleh salah seorang mahasiswa asal Indonesia. 

Melalui games interaktif yang dipandu oleh beberapa teman asal Indonesia, 152 pengunjung sukses tertarik dan bergabung dengan euphoria kegembiraan yang ada di dalam ruangan. Permainan tradisional yang dimainkan pada kesempatan kali ini merupakan permainan  tradisional yang sering dirayakan pada Hari Kemerdekaan Indonesia, termasuk "Estafet Kelereng," "Estafet Sarung," dan "Jamu Pong" (permainan wellness interaktif). Tawa riang peserta ketika bermain menyatu dengan denting suara gamelan dari ujung ruangan. Gamelan ini dihadirkan sebagai salah satu booth interaktif yang memberikan pengalaman baru kepada pengunjung untuk bermain alat musik tradisional Indonesia, pengunjung juga dapat bergaya mengenakan pakaian khas Indonesia di photobooth yang disediakan.

Masyarakat lokal mengantri makanan
Masyarakat lokal mengantri makanan

Saat penulis bertanya mengenai kesan dan pesan yang dirasakan oleh pengunjung saat menghadiri acara WARMINDO, seorang pengunjung menyatakan bahwa melalui acara ini, ia merasa bahwa dirinya mendapat pengalaman serta pemahaman baru mengenai Indonesia yang mungkin belum pernah ia dapatkan di tempat lain. Ia juga menambahkan, pameran sejarah, permainan yang ditampilkan, serta makanan yang dihidangkan merupakan suatu hal yang sangat berkesan baginya. Tidak dapat dipungkiri bahwa makanan khas Indonesia merupakan warisan budaya yang paling kekal. Sehingga tidak menjadi hal yang mengherankan ketika booth makanan yang berisi opor, ketupat, bakwan, pisang goreng, pisang aroma, dan mie goreng merupakan booth yang paling ramai dikunjungi selama acara berlangsung. 

Melalui acara ini, penulis memiliki harapan besar bahwa pengalaman positif yang telah dirasakan oleh para pengunjung tidak hanya akan meninggalkan kesan mendalam bagi mereka, tetapi juga menjadi langkah awal dalam memupuk apresiasi yang lebih luas terhadap budaya Indonesia di tingkat internasional. Acara ini diharapkan mampu memperlihatkan keunikan dan kekayaan budaya Indonesia, khususnya melalui makanan dan tradisi yang menjadi ciri khas bangsa. Selain itu, penulis optimis bahwa antusiasme dan keterlibatan pengunjung dapat menjadi katalisator dalam memicu pengakuan global yang lebih besar terhadap budaya Indonesia. Dengan memperkenalkan warisan budaya yang kaya ini kepada masyarakat dunia, penulis dan seluruh tim penyelenggara acara ingin mewujudkan visi mereka untuk terus mempromosikan dan melestarikan budaya Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu aset kebanggaan bangsa yang diakui di berbagai belahan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun