Mohon tunggu...
Naurah Salma
Naurah Salma Mohon Tunggu... Lainnya - IPB University

.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memotret Kehidupan Masyarakat Lokal di Lahan Gambut, Kalimantan Tengah

18 Juli 2024   16:51 Diperbarui: 18 Juli 2024   17:01 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jaga Gambut Kita, Gambut Jaga Kita

Lahan gambut terkenal sebagai lahan marjinal yang ringkih karena sangat sulit mengembalikannya ke keadaan semula begitu terjadi kerusakan. Hal ini menjadi tantangan tidak hanya bagi pemerintah dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), tetapi masyarakat lokal juga ikut berperan. Bu Merti dari Dinas KLHK Provinsi Kalimantan Tengah menyebutkan bahwa BRGM sudah mulai terbentuk dari tahun 2016 dan diantaranya terbentuk juga Masyarakat Peduli Api (MPA) yang berperan aktif dalam pengelolaan gambut dan pengendalian api di tempat kebakaran terjadi.

"Kita sudah seharusnya menjaga lingkungan, untuk anak dan cucu kita, tentunya oksigen di perkotaan dan pedesaan itu lain, lahan gambut ini berfungsi untuk hal tersebut, makanya ya harus kita jaga,” ujar Bapak Sylvanus, salah satu anggota dari MPA, Tumbang Nusa, Kalimantan Tengah. Beliau mencurahkan tenaganya dalam menjaga lahan gambut agar selalu basah melalui sekat kanal.

Beliau menjelaskan bahwa sekat kanal yang dibangun menggunakan kayu Galam tidak hanya berfungsi sebagai pintu air, namun juga sebagai transportasi para masyarakat lokal. Tidak hanya itu, masyarakat lokal disana juga diberikan lahan 10 m tiap KK di sekitar sekat kanal untuk penghidupan mereka, biasanya mereka akan melakukan pembibitan tanaman Jelutung maupun Plangeran.

Salah satu program andalan BRGM adalah 3R yang terdiri dari Rewetting, Revegetation, dan Revitalization. Rewetting merupakan pembasahan kembali dengan pembuatan kanal maupun sumur bor. Selanjutnya Revegetation merupakan penanaman kembali dan Revitalization merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dari segi ekonomi.

Bapak Sunardi yang menjelaskan konsep revitalisasi ekonomi yang dilakukan (Sumber:Dokumen Pribadi)
Bapak Sunardi yang menjelaskan konsep revitalisasi ekonomi yang dilakukan (Sumber:Dokumen Pribadi)
(Sumber: Dokumen Pribadi)
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Revitalisasi ekonomi sudah banyak dilakukan, salah satunya Bapak Sunardi diberikan kepercayaan untuk mengelola ternak kambing oleh BRGM bersama istrinya. Program ini baru berlangsung selama 6 bulan, mereka awalnya tidak pernah mengelola peternakan kambing. Namun, dengan kegigihan dan semangat belajar yang tinggi, mereka berdua berhasil dengan mengandalkan video tutorial youtube.“Saya sama istri saya belum pernah itu mengurus kambing, kami hanya petani biasa, awalnya sempat bingung harus apa. Kemudian, kami inisiatif mencoba menonton tutorial youtube bagaimana cara memberi makan kambing termasuk cara menjaga kesehatannya, kami benar-benar mulai dari awal,” ucap Pak Sunardi.

Pelestarian lingkungan tidak lepas dari kolaborasi dan partisipasi aktif semua pihak. Baik pemerintah melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) maupun masyarakat lokal memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem lahan gambut yang rapuh. Bukan hanya memulihkan yang rusak, tetapi juga tentang menjaga keberlanjutan hidup generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun