Mohon tunggu...
Naurah jinan hidayah
Naurah jinan hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

PG-PAUD Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyabab Anak Menjadi Tantrum dan Cara Mengatasinya

5 Desember 2023   22:20 Diperbarui: 5 Desember 2023   22:39 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tantrum pada anak usia dini merupakan sebuah respons emosional yang kuat terhadap ketidakpuasan atau frustasi. Anak yang mengalami tantrum biasanya sulit untuk mengekspresikan perasaannya dengan kata-kata, sehingga mereka meluapkannya dengan emosi serta menunjukkan perilaku yang mencolok.

Anak-anak yang sedang dalam kondisi ini biasanya mereka cenderung meluapkan emosinya dengan cara menangis, berteriak, melempar barang, dan melakukan perilaku agresif lainnya. Sehingga tantrum sering kali menjadi cara mereka untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau kesulitan yang mereka rasakan. 

Penting untuk orang tua tahu bahwa memahami tantrum pada anak usia dini merupakan bagian dari perkembangan mereka dan bukan tanda ketidak patuhan mereka, jadi kondisi ini wajar jika terjadi pada masa pertumbuhan anak. 

Dengan memberikan dukungan emosional dan memahami kenapa anak menjadi tantrum, orang dapat membantu anak untuk mengatasi tantrum dengan lebih baik.

APA SAJA PENYEBAB ANAK MENJADI TANTRUM?

1. Keterbatasan Kemampuan Anak dalam Mengekspresikan Perasaannya

Anak mungkin belum bisa dalam mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata, sehingga tantrum menjadi cara anak untuk mengekspresikan perasaannya.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat disebabkan karena adanya perubahan rutinitas atau kelebihan rangsangan, sehingga hal ini dapat memicu tantrum pada anak usia dini.

3. Waktu Tertentu

Pada waktu-waktu tertentu ini, anak mengalami tantrum pada saat anak merasa lelah, kelaparan, atau tidak nyaman, sehingga membuat anak menjadi rewel secara berlebihan.

4. Persaingan dalam bermain

Anak mungkin akan mengalami tantrum disaat mereka kalah atau kurang mahir dalam sebuah permainan. Dan anak dapat menjadi tantrum disaat mereka sedang berebut mainan dengan saudara atau teman sebayanya.

5. Gangguan Gadget

Saat anak sudah kecanduan dalam gadget, anak dapat mengalami tantrum disaat gadget diambil darinya atau saat anak diminta untuk berhenti bermain gadget.

CARA MENGATASI ANAK TANTRUM YANG TEPAT

Orang tua dapat melakukan cara-cara tersebut untuk mengatasi anak yang sedang mengalami tantrum :

1. Memberikan Dukungan Emosional

Dengan memberikan dukungan emosional pada anak dapat dilakukan dengan menunjukkan bahwa anda atau orang tua dapat memahami perasaannya meskipun anak sedang dalam keadaan marah.

2. Mengalihkan Perhatian Anak

Orang Tua dapat mengalihkan perhatian anak dengan memberikan mainan kesayangannya atau menunjukkan sesuatu yang menarik supaya anak lupa dan teralihkan fokusnya pada hal-hal yang lain.

3. Menjaga Ketenangan dan Tidak Panik

Ketika menghadapi anak yang sedang tantrum, orang tua diharapkan bisa menunjukkan sikap tenang dan tidak panik, dikarenakan dengan memberikan reaksi yang tenang dan tidak panik, hal ini dapat membantu anak untuk ikut mencoba menenangkan dirinya sendiri. Jika orang tua memberikan reaksi sebaliknya hal ini justru membuat orang tua kesulitan untuk berpikir jernih dalam menghadapi perilaku anak yang sedang tantrum.

4. Memberikan Ruang Pada Anak

Ketika anak sedang tantrum orang tua dapat memberikan anak ruang kesempatan untuk meluapkan emosinya. Tetapi,orang tua tetap harus mengawasi anak agar tetap bisa memantau perilaku anak yang dapat menyakiti dirinya sendiri seperti memukul, menendang, atau menggigit. 

5.  Menghindari Penggunaan Gadget

Hindari penggunaan gadet pada anak yang berlebihan, karena hal ini dapat memicu anak mudah terkena tantrum.

6. Metode Time Out

Time out dilakukan bukan untuk menghukum atau mengasingkan anak. Tetapi lebih ke memberikan anak waktu untuk menenangkan dirinya. Dengan adanya time out ini, anak bisa belajar mengatasi emosi negatifnya dengan cara yang lebih sehat, dan juga belajar untuk memahami bahwa perbuatan yang salah pasti akan memiliki konsekuensi. 

Akan tetapi, pastikan anak tetap berada di tempat yang aman, tidak ada benda yang dapat melukainya, dan masih berada didalam jangkauan orang tua. Setelah anak tenang, berikan penjelasan bahwa perilakunya tidak bisa diterima dan menjelaskan kepada anak bahwa hal tersebut merupakan bentuk cinta, kasih sayang, dan perhatian kepadanya.

7. Memberikan Sebuah Pelukan

Dengan memberikan pelukan yang hangat pada anak saat mengalami tantrum, hal ini dapat meredakan amarah yang sedang meluap dalam diri anak. Tidak perlu menyampaikan hal apapun, dengan hanya memberikan pelukan yang hangat dan erat, hal ini dapat memberikan rasa nyaman dan aman pada anak. 

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mengatasi anak yang sedang mengalami tantrum. Untuk mengatasi anak yang sedang tantrum dibutuhkan kerjasama antara orang tua untuk saling melengkapi dalam menenangkan anak, karena jika hanya satu orang tua saja yang aktif dalam mengatasi anak yang sedang tantrum akan membuat hal tersebut menjadi jenuh dan capek dalam mengatasinya. oleh karena itu harus ada dukungan antar keluarga dalam mendidik dan membesarkan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun