Kira-kira apa yang sedang kamu lakukan di Minggu siang seperti ini?
Bermain game seperti biasa?
Atau sedang memikrkanku..........ah khayal. Lupakan saja. Tapi jika kamu tanya apa yang sedang ku lakukan saat ini, aku akan menjawab sedang menatap langit yang bersih tanpa awan dan membayangkan Minggu siang kita dulu.
Jika aku bisa mengembalikan waktu, jika aku bisa mengatur waktu semauku, jikalau aku bisa, namun aku tidak bisa. Aku hanya bisa membayangkan sosokmu saat itu dengan kaos kuning pucatmu.
Aku tak bisa mengenyahkan sosokmu saat itu dipikiranku. Sosok yang mengenalkanku pada lagu-lagu Bruno Mars. Sosok yang pada akhirnya membuat aku luluh dan berjuang melawan jarak sejauh ini. Sosok yang pada akhirnya terus membayangi hari-hariku. Sosok yang terus membuatku bermimpi, andai aku bisa terus bersamanya. Sosok yang mengajarkan penantian padaku.
Aku selalu ingin tertawa mengingat celotehku kepada teman-temanku saat SMP. Aku berkoar-koar tidak akan mau bersaing dengan jarak lagi, karena itu menyakitkan dan sia-sia.
Kalian boleh mengatakan aku penjilat ludah. Tapi kini aku tidak ingin mengulang celotehku. Karena semakin aku menghindarkan diri dari jarak, justru jarak itu akan semakin dekat denganku dan akan bersaing denganku lagi.
Yah suasananya seperti saat ini.
Sinar matahari yang menyilaukan mata.
Angin yang berhembus pelan.
Langit yang cerah tanpa awan.
Dan kamu yang menunggu dengan motor matic hitammu.