Mohon tunggu...
Naura Ghaida Syifa
Naura Ghaida Syifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi aktif Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama saya Naura Ghaida Syifa seorang mahasiswi aktif di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, Saya memiliki Hobi yaitu Menonton Film dan Membaca. Di Media ini saya ingin memberikan manfaat yang positif bagi para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Dakwah dan Moralitas

22 Oktober 2024   08:46 Diperbarui: 22 Oktober 2024   08:59 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos atau ta etha Ethos memiliki arti tempat tinggal, padang rumput, kandang, adat, sedangkan ta etha memiliki arti adat kebiasaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa etika adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan baik atau tumbuh yang tumbuh selama kehidupan manusia dan harus dipenuhi dalam kontek kehidupan bermasyarakat.

Adapun dakwah secara etimologis merupakan bentuk mashdar dari yad'u dan da'a yang artinya memanggil, mengajak, menyeru. Secara terimonologis dakwah adalah upaya untuk mengajak masyarakat untuk beriman kepada Allah dan rasulnya, serta memotivasi manusia untuk melaksanakan kebaikan, mengikuti petunjuk serta memerintah mereka berbuat ma'ruf dan mencegahnya dari perbuatan mungkar agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Secara umum etika dakwah dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1. Etika dakwah bagi da'i terdiri atas ash-shidiq (tidak dusta), ash-shabr (bersabar), ar-rahmah (berkasih sayang), tawadu' (rendah hati).
2. Etika dakwah bagi mad'u terdiri atas menghormati da'i sebagai gurunya, memperhatikan apa yang disampaikan da'i, sabar dalam proses memperoleh ilmu yang disampaikan
Di dalam pelaksanaan dakwah juga ada kode etik terutama bagi da'i dan mad'u, diantaranya ialah :
1. Tidak memisahkan antara perkataan dengan perbuatan
2. Tidak melakukan tasamuh atau toleransi yang menyangkut masalah agama
3. Tidak mencela sesembahan non-muslim
4. Tidak melakukan diskriminasi sosial
5. Tidak berteman dengan pelaku maksiat karena akan dianggap perbuatan maksiatnya direstui dakwah sedangkan integritas da'i akan berkurang.

implikasi menurut bahasa adalah keterlibatan atau suasana terlibat, sedangkan menurut konteks keilmuan, implikasi merujuk pada konsekuensi yang ditimbulkan langsung dari suatu hasil penelitian ilmiah. Mempelajari etika dakwah adalah langkah penting menuju penyebaran ajaran agama yang bermakna dan bermanfaat. Dengan menjalankan etika dakwah yang penuh integritas, akhlak, dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat, seorang da'i dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas, mempromosikan pemahaman saling menghormati, serta berperan dalam membentuk masyarakat yang lebih baik secara moral dan sosial. Tujuan nya ialah mencapai kesucian jiwa yang mengandung ridaa Allah ta'ala sebagai sumber utama motivasi.

etika dakwah dapat berimplikasi kepada beberapa aspek kehidupan sebagai berikut :
1. Etika dalam keteladanan.
2. Etika dalam keikhlasan.
3. Etika dalam pluralisme agama.
Dengan demikian, etika dakwah tidak hanya menjadi pedoman moral, tetapi juga berperan penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan beradab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun