Mohon tunggu...
Naura Adisty Corinda
Naura Adisty Corinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa aktif S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Drama Twinkling Watermelon Telah Berhasil Memperlihatkan Sisi Indah dari Bahasa Isyarat

13 Desember 2023   23:48 Diperbarui: 14 Desember 2023   00:25 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penggunaan bahasa isyarat | Sumber gambar Woman Indonesia

Lalu selain video cuplikan dari drama "Twinkling Watermelon", ada juga seorang seleb TikTok yang memiliki akun bernama @nabilnazrol yang memang terkenal sering menafsirkan lirik lagu dengan menggunakan bahasa isyarat. Ada saat dimana dia membuat video penafsiran bahasa isyarat dari lirik lagu "My Love Mine All Mine" milik Mitski, dan videonya itu pun viral hingga menjadi tren karena banyak netizen yang teringat akan drama "Twinkling Watermelon". Ada beberapa komentar terkait hal itu, diantaranya "this is like twinkling watermelon", "this remind me of twinkling watermelon", "I think that we all want to learn sign language after watching twinkling watermelon" dan masih banyak lagi. Tren ini pun diramaikan oleh seleb TikTok lainnya, seperti @meentut dan @emo.rai.

Konten penggunaan bahasa isyarat dalam lagu
Konten penggunaan bahasa isyarat dalam lagu "My Love Mine All Mine" oleh seleb TikTok @nabilnazrol dan kolom komentarnya  

Konten penggunaan bahasa isyarat pada akun @meentut dan @emo.rai
Konten penggunaan bahasa isyarat pada akun @meentut dan @emo.rai

Tren-tren menggunakan bahasa isyarat pada media sosial ini membuat pandangan masyarakat terhadap penggunaan bahasa isyarat sedikit demi sedikit mulai berubah. Pada awalnya banyak masyarakat yang masih enggan untuk mengenal bahasa isyarat karena merasa tidak terlalu membutuhkannya. Namun dengan adanya tren menarik seperti ini, masyarakat mulai ingin mempelajari bahasa isyarat dan memandang bahasa isyarat sebagai suatu bahasa yang menarik dan indah. Hal ini termasuk ke dalam perspektif teori interaksi simbolik terhadap media sosial. 

Teori interaksi simbolik berfokus pada interaksi antar manusia yang terjadi melalui simbol-simbol, termasuk bahasa dan lambang sosial, serta bagaimana simbol-simbol ini akan membentuk pemaknaan baru dalam proses interaksi manusia. Dalam kasus ini, simbol yang digunakan merupakan bahasa isyarat, yang dimana penggunaannya dalam media sosial ini dapat mempengaruhi perspektif masyarakat terhadap bahasa isyarat itu sendiri. Kita juga dapat melihat bahwa penggunaan bahasa isyarat ini dapat dikemas menjadi sebuah tren-tren yang cukup menarik perhatian masyarakat, khususnya para Gen Z. 

Hal ini membuktikan bahwa pengaruh media sosial dalam pembentukan suatu makna dan perspektif masyarakat benar adanya. Drama "Twinkling Watermelon" ini berhasil membangun image baru dari bahasa isyarat itu sendiri. Ditambah dengan adanya tren-tren penggunaan bahasa isyarat yang beredar di media sosial membuat masyarakat tertarik untuk mempelajari bahasa isyarat lebih dalam lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun