Sifat FOMO dapat menjebak kita dengan ketergantungan untuk selalu membeli ketika ada trend fashion terbaru setiap season dan tahun. Lalu, bagaimana untuk mengatasi sikap FOMO, namun tetap tampil fashionable?
Dunia fashion, terutama industri pakaian merupakan bisnis yang tidak akan pernah ada habisnya untuk mengeluarkan ide-ide tren setiap season atau setiap tahunnya. Setiap individu memiliki kebutuhan fashion pakaian yang berbeda-beda untuk menunjang kehidupan sehari-hari, aktivitas dan pekerjaan mereka.
FOMO (Fear Of Missing Out) merupakan rasa ketakutan akan kehilangan momen. Dimana individu tersebut merasakan rasa takut dan rasa cemas akan tertinggalnya sebuah tren atau sesuatu yang baru.
Bahasa gaul tersebut memiliki istilah “ikut-ikutan” dengan suatu tren yang sedang populer. Faktor utama yang mempengaruhi individu memiliki sifat FOMO yakni penggunaan sosial media.
Penggunaan sosial media merupakan salah satu kemajuan IPTEK, dimana hal tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi setiap individu yang turut menggunakan, mengembangkan dan menikmati kemajuan tersebut.
Namun, pada kali ini kita membahas FOMO dalam berpakaian. Keadaan tersebut merupakan suatu kondisi individu yang rela mengeluarkan uang untuk membeli hal (fashion/pakaian) yang tidak penting diluar kebutuhan ataupun juga diluar kemampuan, dengan berdalih agar tidak ketinggalan zaman. Sifat tersebut memiliki dampak negatif terhadap keuangan dan lingkungan.
Untuk mengantisipasi sifat FOMO terhadap pembelian pakaian, kamu dapat menerapkan 3 langkah bijak di bawah ini:
1. Bijak Terhadap Emosi.
Mengontrol emosi diperlukan saat berbelanja agar tidak terjebak dalam rasa penyesalan membeli pakaian diluar kebutuhan. Diperlukan berpikir ulang terhadap pakaian yang akan dibeli, apakah pakaian tersebut termasuk dalam kebutuhan atau keinginan. Berani menanamkan mindset dan mengatakan “Tidak karena belum membutuhkan” ketika keinginan yang menggebu-gebu untuk membeli barang diluar kebutuhan.
2. Bijak Terhadap Berbelanja.
Invest uang untuk membeli pakaian yang bersifat timeless dengan jangka waktu yang lama. Dengan memperhatikan kualitas, style dan warna. Dengan memiliki sifat yang bijak dalam menyeleksi dan membeli pakaian sesuai kebutuhan, dapat menghemat pengeluaran.
3. Bijak Terhadap Memilih.
Bijak saat membeli dan memilih apakah pakaian basic yang dapat dipadukan dengan pakaian yang ada (mix and match). Memilih pakaian yang mudah dipadukan untuk memberikan outfit yang menarik dan minimalis. Kamu dapat memilih pakaian basic seperti di bawah ini.
Maka, obat dari sifat FOMO akibat pembelian pakaian, dapat menerapkan minimalist style dalam berpakaian dimana hal tersebut dapat membantu kita terhindar dari perangkap budaya konsumsi fast fashion pada setiap season atau setiap tahunnya.
Berikut merupakan manfaat dari menerapkan minimalist style fashion:
1. Menghemat pengeluaran untuk tidak membeli pakaian yang tidak dibutuhkan.
2. Meningkatkan taraf kebahagiaan individu
3. Mengurangi sampah dan limbah dari pembelian fashion pakaian atau barang untuk melindungi bumi.
4. Memudahkan dan menghemat waktu untuk membersihkannya, sehingga tercipta kehidupan yang sehat dan bersih.
5. Mengurangi stress dengan memiliki barang yang terlalu banyak.
Lalu, apakah ketika kita sudah menerapkan minimalist style tidak boleh membeli barang mewah? Jawabannya, adalah boleh saja asalkan sesuai dengan kebutuhan. Semoga, kedepannya kita semua dapat menggunakan pakaian dan barang yang kita beli dengan bijak. Agar keuangan tidak boncos dan melindungi bumi dari limbah pakaian dan barang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H