jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. baiklah, apa yang biasa dilakukan orang orang di jam tersebut?.
yap, tidur dengan nyenyak. tapi apa yang kalian pikirkan jika seseorang sedang menonton film horor di jam tersebut? agak shock bukan, apalagi malam itu malam jumat.
"astaghfirullah ustadz, cepet itu lawan setannya" ucap jurico dengan selimut yang menutupi seluruh badannya lengkap dengan bantal guling yang dia gunakan.Â
jurico namanya, laki-laki berusia 17 tahun yang saat ini menempati bangku sekolah tahun kedua.
"duh kebelet lagi" jurico mem-pause film tersebut dan segera menuju ke kamar mandi. ketika ingin ke kamar mandi, ini perasaan dia saja atau memang rumah saat ini benar-benar sepi? oh tunggu mengapa hawanya sangat tidak mengenakkan.
"ah lega banget" jurico segera kembali ke kamarnya, tidur? tentu saja melanjutkan acara menonton film horor. ketika dirinya melewati dapur hawa mengenakkan itu terasa kuat, tengkuk dan sekujur tubuh nya merinding.
dia masa bodoh dan bergegas kembali ke kamar. beberapa menit kemudian akhirnya film selesai. jurico menggeliat kan badannya padahal hanya rebahan dan menonton film, tapi rasanya capek sekali.
*DUK DUK DUK
suara apa itu? mengapa keras sekali,
"rame bener suaranya, mba caca lagi masak kah jam segini"
jurico reflek menengok ke arah jam.
"buset jam 11, duh ngga sehat nih keseringan gadang" dirinya mengambil handphone dan mengchat kakak sulungnya.
jurico berdecak kesal, kakak perempuan ini membuat dirinya resah saja. lihat sekarang dia tidak bisa tidur, salah dirinya juga sih menonton film horor malam malam begini.
jurico keluar kamar dengan hati yang berdebar. dia benar-benar mengecek suara keras yang dia dengar tadi ke seluruh ruangan.
"yaelah ngga ada apa apa ternyata, tikus kali ya?"
"kering bener tenggorokan" dirinya mengambil minuman di kulkas dan duduk di kursi dapur.
*BRAK
jurico tersedak, reflek dia berteriak.
"EEEHHH APAAN TUH" dirinya mengelus dadanya,
'pasti mba caca nih'Â batinnya.
"MBA CAAAAAAA MBAAA"
"mba caaa, katanya nginep?" jurico heran, ini kakaknya budek atau bagaimana.
"aish mba cacaaa" dirinya berdiri dan langsung menuju ke arah ruang tamu.
sesampainya disana dia melihat seorang wanita duduk di kursi ruang tamu.Â
"mba ca? mba caca pakai lagi wig?" seingatnya kakak perempuan nya itu berambut pendek.
wanita itu menoleh 180 ke arahnya dan memberikan senyuman lebar. wajahnya rusak. benar-benar rusak. pakaiannya berwarna putih bersih.
'ini mah bukan mba caca, mba kunti ini mah' batin dirinya dengan shock.
jurico tidak bisa bergerak, badannya gemetar. mengeluarkan satu kata saja dia tidak mampu. rasanya seperti ada yang menahan badannya.
melihat itu, jurico berusaha membaca doa-doa yang dia mengerti. dia juga berusaha untuk tidak terlihat takut.
setelah dirinya membaca beberapa doa, sosok tersebut hilang secara tiba-tiba.
setelah kejadian tersebut, besok nya jurico mengalami demam tinggi.
TAMAT.
oke temen temen, jadi aku kasih tau gambaran ruang tamu nya yaaa.
bayangin aja kalau suasananya malam-malam. serem banget pasti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H