* Pengungkapan Data
Ancaman ini melibatkan akses oleh pihak yang tidak berwenang ke data yang dikirim atau disimpan oleh perangkat IoT, yang dapat mengancam privasi pengguna atau merusak kepercayaan.
Dalam konteks Internet of Things (IoT), serangan DDoS, serangan Man-in-the-Middle, dan serangan injeksi kode berbahaya merupakan ancaman umum yang harus diwaspadai. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing serangan tersebut:
* Serangan DDoS (Distributed Denial of Service):
Serangan DDoS bertujuan untuk membuat sumber daya jaringan atau perangkat IoT tidak tersedia bagi pengguna yang sah dengan mengirimkan lalu lintas data yang berlebihan. Serangan ini melibatkan jaringan zombie atau botnet yang terdiri dari banyak perangkat yang terinfeksi malware dan dikendalikan oleh penyerang. Perangkat IoT yang menjadi bagian dari botnet dapat digunakan untuk mengirimkan serangan DDoS terhadap target yang ditentukan, menyebabkan kelebihan beban dan gangguan layanan.
* Serangan Man-in-the-Middle (MitM):
Serangan Man-in-the-Middle melibatkan pihak ketiga yang menyusup dalam komunikasi antara dua perangkat IoT untuk memata-matai atau mengubah data yang dikirim. Penyerang yang berhasil melakukan serangan MitM dapat mencuri informasi sensitif, seperti kata sandi atau data pribadi, atau bahkan mengubah data yang dikirim untuk menyebabkan kerusakan atau kegagalan fungsi perangkat IoT.
* Serangan Injeksi Kode Berbahaya:
Serangan injeksi kode berbahaya mencoba menyisipkan dan menjalankan kode berbahaya pada perangkat IoT. Ini dapat mempengaruhi integritas data dan operasi perangkat, mengambil alih kontrol perangkat, atau memungkinkan akses tidak sah ke jaringan. Serangan injeksi kode berbahaya sering kali terjadi karena kelemahan keamanan dalam perangkat IoT atau aplikasi yang digunakan oleh perangkat tersebut.
Untuk melindungi perangkat IoT dari serangan ini, langkah-langkah keamanan yang tepat harus diambil, antara lain:
1. Menggunakan solusi keamanan yang andal