Penetapan harga dinamis juga dikenal sebagai penetapan harga permintaan, penetapan harga lonjakan, atau penetapan harga yang berdasarkan pada waktu.
Ini adalah strategi penetapan harga yang fleksibel di mana harga berfluktuasi berdasarkan permintaan pasar dan pelanggan.
4. High-Low Pricing
Ini adalah strategi penetapan harga saat perusahaan menjual produk dengan harga yang tinggi di awal, tapi akhirnya menurunkan harga tersebut saat relevansi produk turun atau muncul produk baru yang lebih diminati.
Umumnya strategi ini dipakai oleh perusahaan ritel yang menjual barang musiman ataupun produk yang sering berubah, seperti pakaian, furnitur, dan dekorasi.
5. Basing-Point Pricing
Basing-Point Pricing adalah strategi penetapan harga yang dilakukan dengan cara menambahkan biaya pengiriman berdasarkan titik lokasi pelanggan.
Semakin jauh titik lokasinya, akan semakin besar juga biaya pengiriman yang harus dibayar oleh pelanggan.
6. Captive Pricing
Strategi ini dilakukan dengan cara menentukan harga yang berbeda pada produk inti dan aksesori produk.
Perusahaan akan menentukan harga jual yang lebih rendah pada produk inti agar pelanggan lebih tertarik membeli produk inti.