Perjalanan internasional yang meningkat dapat memfasilitasi penyebaran cepat penyakit antar negara. Mobilitas populasi juga dapat meningkatkan risiko transmisi penyakit dari satu tempat ke tempat lain.
3.Perubahan Sosial dan Ekonomi:
Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dapat mempengaruhi akses terhadap perawatan kesehatan dan pengetahuan masyarakat tentang cara mencegah penyebaran penyakit.Ketidakstabilan politik dan konflik dapat mempersulit upaya kesehatan masyarakat.
4.Kepatuhan Terhadap Prinsip Kesehatan Masyarakat:
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap prinsip-prinsip kesehatan masyarakat, seperti kebersihan pribadi dan lingkungan, vaksinasi, dan praktik kesehatan lainnya, dapat memengaruhi penyebaran penyakit.
5.Perubahan Genetik Patogen:
Perubahan dalam genetika patogen dapat mengakibatkan peningkatan virulensi atau kemampuan adaptasi terhadap inang baru.
6.Pertanian dan Praktek Peternakan:
Praktek pertanian intensif dan penggunaan antibiotik yang berlebihan dalam peternakan dapat menyebabkan perkembangan mikroorganisme resisten terhadap obat.
Pencegahan dan pengendalian infeksi emerging melibatkan kerja sama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan masyarakat, peneliti, dan masyarakat. Upaya-upaya ini melibatkan pemantauan penyakit, respons cepat terhadap wabah, vaksinasi, edukasi masyarakat, dan regulasi yang ketat terkait dengan pertanian dan penggunaan antibiotik.
Selain itu, penelitian dan pengembangan obat-obatan dan vaksin baru juga menjadi bagian penting dari strategi untuk mengatasi infeksi emerging dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.Â