Dalam siklus kehidupan manusia, terdapat proses perkembangan baik dari segi fisik maupun psikologis yang pasti dialami oleh setiap individu. Proses perkembangan ini terjadi dengan perubahan yang meliputi aspek fisik, intelektual, moral, bahasa, sosial, kepribadian, bakat, kreatifitas, emosi dan perasaan. Setiap aspek tersebut pada dasarnya membuat hubungan baru yang kemudian membentuk ciri khas atau spesialisasi fisik dan psikologis yang berbeda antara satu individu dengan yang lain.
Kombinasi dan perbedaan yang ada menyebabkan adanya persaingan dan rasa saling membutuhkan satu sama lain. Dengan hal tersebut, pola perilaku manusia dapat menunjukkan kesempatan yang akan diperoleh dalam pengembangan kepopulerannya dalam kelompok terhadap suatu individu yang mempunyai latar belakang ras, agama, social-ekonomi yang berbeda akan memperbaiki mereka yang memiliki standar perilaku dan penampilan yang berbeda. Maka dari itu sebelum pada penerapannya, lebih baik kita mengetahui pengertian dan konsep dasar dari Psikologi Perkembangan itu sendiri.
Psikologi perkembangan merupakan salah satu bukti kemajuan ilmu pengetahuan di bidang psikologi. Studi lapangan ini akan berfokus pada semua aspek psikologis di setiap tahap perkembangan manusia, dimulai dengan proses kehidupan konsepsi atau setelah pembuahan, proses kelahiran dan kehadiran bayi hingga saat kematian individu dari dunia ini. Penerapan psikologi perkembangan contohnya terdapat dalam bidang seperti kesehatan dan terapi, pembelajaran dan pendidikan, organisasi industri dan komunitas yang bertujuan untuk mengoptimalkan kualitas individu secara keseluruhan hidupnya.
Psikologi berasal dari kata psyche dan logos; yang mempunyai arti ‘jiwa’ dan ‘ilmu’. Maka, psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mengamati dan berfokus pada pembahasan tentang proses jiwa atau mental dan perbuatan atau tingkah laku manusia dalam rangka berinteraksi dengan lingkungan kehidupannya. Mayoritas para ahli psikologi setuju dengan definisi dari rumusan tersebut. Sedangkan perkembangan manusia adalah suatu proses alamiah yang dapat dibuktikan secara ilmiah tentang transformasi atau pola tahapan perkembangan manusia sepanjang kehidupannya. Perkembangan ini bersifat sistematis, yang artinya proses perkembangan manusia bersifat teratur, bertahap, dan berkelanjutan. Hubungan antara pertumbuhan yang bersikap kuantitatif dan perkembangan yang bersifat kualitatif juga tidak dapat dipisahkan karena keduanya berjalan beriringan dalam kehidupan manusia.
Dalam rentang kehidupan manusia, perkembangan dapat terjadi dalam beberapa tahapan atau fase. Gambaran setiap tahapan periode perkembangan tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini (Berk, 2009: Santrock, 2009: Papalia dkk., 2009):
- Periode sebelum lahir (prenatal)
Periode prenatal terjadi sekitar 9 bulan pada awal kehidupan manusia. Periode ini berlangsung paling cepat, dimulai dari bentuk sel organisme hingga berbentuk janin yang memiliki keterampilan dasar siap dalam beradaptasi ketika dia dilahirkan ke dunia ini. Proses perkembangan manusia diawali dengan pembuahan (fertilisasi). Fertilisasi adalah peleburan sel sperma dari alat kelamin pria pada sel telur (ovum) dari organ reproduksi wanita. Terjadi proses peleburan dalam rahim dan menghasilkan zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi embrio, dan setelah dua bulan, embrio disebut janin. Periode janin di dalam rahim ini, nutrisi dipasok oleh plasenta ibu yang melekat pada bayinya. Dan proses ini berlanjut selama 9 bulan sampai bayi lahir.
- Periode bayi hingga balita (toddler)
Periode ini berlangsung setelah kelahiran (postnatal) ketika bayi berusia 18-24 bulan. Pada periode bayi, kehidupan manusia sangat bergantung pada orang disekitarnya khususnya orang dewasa, contohnya dalam kebutuhan dasar seperti terpenuhinya makanan dan sumber nutrisi dan juga perlindungan tubuh. Satu tahun pertama semenjak kelahiran bayi dilanjut dengan periode toddler atau balita. Dalam periode ini, secara mandiri individu akan mempelajari bagaimana cara untuk mengembangkan dirinya. Hal ini sesuai dengan perkembangan pada kemampuan untuk berbicara dan koordinasi gerak motorik untuk dapat bergerak secara mandiri.
- Periode kanak-kanak awal
Periode anak-anak awal dimulai ketika anak berumur 2-6 tahun atau bisa disebut dengan periode pra sekolah. Pada masa ini, Â aspek motorik anak mengalami perkembangan, dalam hal ini anak akan menjadi lebih mandiri dan memiliki kontrol yang baik terhadap dirinya. Anak juga akan mengembangkan keterampilan kesiapan diri untuk mengikuti sekolah dasar. Seiring dengan kemampuannya dalam berpikir dan menggunakan bahasa dalam membangun relasi, mereka juga mulai banyak menghabiskan waktu untuk bermain bersama teman-teman sebayanya.
- Periode usia sekolah
Saat anak berusia 6-11 tahun, anak mulai memasuki periode sekolah dasar dan mulai belajar tentang lingkungan yang lebih luas dan belajar untuk bertanggung jawab. Pada periode ini, kemampuan fisik serta psikis anak jauh lebih berkembang. Individu menjadi lebih logis dengan keikutsertaannya pada permainan yang memiliki aturan, penguasaan keterampilan dasar akademik, moralitas, dan hubungan relasi mendalam seperti persahabatan.
- Periode remaja
Tahap ini secara umum terjadi di usia 11-18 tahun dan terjadi masa peralihan antara masa anak menuju dewasa. Pubertas yang terjadi membuat pesatnya perubahan fisik dan berkembangnya alat reproduksi menuju kematangan seksual. Pada masa ini juga individu sudah berfikir lebih idealis dan abstrak, mandiri, menetapkan aturan, dan menetapkan tujuan pribadi hingga tercapainya pencapaian identitasnya.
Ruang lingkup psikologi perkembangan sesuai dari penjelasan yang telah dibahas, maka dapat dipahami tentang ruang lingkup dari pembahasan ilmu ini. Psikologi perkembangan merupakan:
- Cabang salah satu ilmu psikologi
- Objek pembahasannya mengenai perilaku atau aspek psikis seseorang
- Tahapan dimulai dari sebelum individu lahir (masa konsepsi) hingga masa dewasa atau lanjut usia
Adapun gejala psikis dan perilaku manusia dalam lingkup yang lain, juga dibahas oleh para psikolog yang secara ilmiah berdasar pada hasil penemuan-penemuan empiris, antara lain: psikologi faal, psikologi abnormal, psikologi belajar, psikologi pendidikan, psikologi klinis, psikologi sosial, psikologi remaja, psikologi industri, psikologi lingkungan, dan lain sebagainya.
Manfaat yang bisa didapat dari mempelajari pskilogi perkembangan dapat diimplemtasikan ketika kita mendeskripsikan, memahami, serta meramal perilaku diri sendiri maupun orang lain. Berikut manfaat lain dari mempelajari psikologi perkembangan:
- Memahami garis besar dan pola umum perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi pada setiap fase-fase kehidupan manusia.
- Lebih perhatian terhadap individu baik dalam lingkup keluarga, sekolah, maupun masyarakat dan dapat memunculkan sikap senang bergaul dengan orang lain terutama pada anak-anak dan remaja.
- Mampu mengarahkan seseorang untuk berperilaku yang selaras dengan tingkat perkembangan tahapan usia.
- Khususnya bagi pendidik, dengan ilmu ini akan bisa lebih memahami dan memberikan bimbingan kepada anak didiknya sesuai dengan taraf perkembangannya, sehingga proses pendidikan dapat berjalan sukses dalam proses mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
- Pemahaman mengenai kecerdasan emosi (emotional intelligence).
- Mendapat pengetahuan mengenai cara atau bagimana kita dapat memberikan respon yang terbaik bagi setiap generasi.
- Pengendalian yang berhubungan dengan tingkah laku seseorang agar perilaku tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan.
Referensi:
Ajhuri, K. F. (2019). Psikologi Perkembangan: Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Yogyakarta: Penebar Media Pustaka.
Mariyati, L. I., & Rezania, V. (2021). Buku Ajar Psikologi Perkembangan Manusia. Sidoarjo: Umsida Press.
Jahja, J. (2011). Psikologi Pengembangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H