Mohon tunggu...
Naufan DzakyAnfasa
Naufan DzakyAnfasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Malang

Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konfrontasi Indonesia-Malaysia: Penyebab, Perkembangan, dan Akhirnya

18 Oktober 2021   20:26 Diperbarui: 18 Oktober 2021   20:42 2097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia dan malaysia adalah dua negara yang saling bertetangga, malaysia dann indonesai memiliki banyak kesamaan baik secara historis, budaya, ras dan suku serta agama. Malaysia dan indonesia merupakan rumah bagi ras melayu austronesia dan pemilik ras austronesia ( melayu ) terbesar didunia. Meski begitu bukan berarti hubungan bilateral antara kedua negara ini lancar lancar saja, banyak konflik yang terjadi dalam hubungan antar negara

Dalam sejarahnya kita ketahui bahwa hubungan kita dengan negeri jiran malaysia naik turun, berbagai persitegangan dan konflik kerap terjadi bahkan jauh dari era sukarno dulu hingga akhir akhir ini yang negara kita sempat dibuat berang oleh kelakuan malaysia yang seenaknya klaim batik serta konflik patok batas

Penulis akan membahas sejarah hubungan konflik serta konfrontasi yang pernah terjadi antara indonesia dengan sukarno dimulai dari peristiwa ganyang malaysia tahun 1962-1966. Mengapa penulis mengambil peristiwa ini? Menurut penulis peristiwa ini sangat penting dan merupakan awal konflik indonesia dan malaysia, disamping itu konflik ini pula yang menjadi awal mula malaysia yang didalangio inggris tidak pernah rela dan selalu "usil" terhadap kakak sedarahnya indonesia hingga sekarang

Konfrontasi antaar indonesia dan malaysia

Konfrontasi Indonesia-Malaysia yang pertama terjadi ketika Malaysia dan indoensia terlibat persengketaan wilayah sabah, indonesia menolak penggabungan wilayah Sabah (saat itu dikuasai kaum sosialis sabah), Brunei, dan Sarawak menjadi negara federasi malaysia yang didalangi oleh inggris dan anteknya pada tahun 1962 - 1966. Bahkan, Dampak Peristiwa konfrontasi Indonesia-Malaysia ini bahkan membuat sukarno "ngambek " lalu memutuskan agar Indonesia keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1965.

 Latar Belakang 

Pada pertengahan abad ke-18 tepatnya setelah Raffles habis kontrak perjanjiannya dengan belanda, ia diminta agar menukar jawa dengan malaya, walau dengan berat hati. sampai akhirnya Inggris pasca perang dunia kedua memutuskan memberi kemerdekaan kepada Malaysia pada 8 Februari 1956 sebvbagai negara persemakmuran nya.

pada 1961, terdapat rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia dengan menggabungkan sabah yang saat itu dikuasai kaum sosialis yang bertemoat di sabah-borneo. rencana tersebut jelas ditentang oleh Presiden Soekarno.  Pertama; baginya inggris adalah simbol imperialis sedangkan sukarno sangat anti imperialisme. 

Ia berpendapat bahwa Malaysia hanya boneka Inggris sebagai kacung imperialis, kedua; inggris dengan boneka Malaysia nya dapat mengancam borneo, ketiga; sabah dan serawak saat itu adalah bagian dari borneo. Selain Indonesia, Filipina juga menolak berdirinya Negara Federasi Malaysia dengan alasan klaimnya atas Sabah sebagai bagian dari kesultanan sulu sebagai bagian histroris mereka

 Indonesia dengan ciri khas diplomasinya berusaha untuk menyelesaikan masalahnya dengan Malaysia.  Pada 31 Mei 1963, Soekarno bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Tuanku Abdul Rahman di Tokyo, Jepang. Lalu berlanjut lewat Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri di Manila, Filipina pada 7 sampai 11 Juni 1963. Walau hasil pertemuan tersebut mengecewakan bagi indonesia, yakni  Filipina dan Indonesia harus menerima pembentukan Negara Federasi Malaysia. 

Setelah Indonesia dan Filipina menyetujui pembentukan Negara Federasi Malaysia, PM Tuanku Abdul Rahman justru menandatangani pembentukan negara tersebut dengan Inggris yang ditandatangani di London pada 9 Juli 1963. Kemudian pada 17 September 1963, muncul aksi unjuk rasa juga dilakukan oleh para demonstran anti-Indonesia di Kuala Lumpur .  

Kemarahan demonstran Malaysia ini juga menyulut emosi Soekarno, ia ingin melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia sebagai semangat anti imperialisme inggris. Tindakan tersebut disusul dengan keluarnya Indonesia dari PBB karna Soekarno merasa tidak puas terhadap cara PBB menyelesaikan konflik yang ada hingga akhirnya tahun 1965 politik dan ekonomi di Indonesia semakin kacau. Puncaknya ketika terjadi Gerakan 30 September atau G30S yang dilancarkan komunis meletus.

Peristiwa G30S membuat Soekarno lengser dan digantikan Soeharto. Pada masa suharto inilah Permasalahan konfrontasi Indonesia-Malaysia pun resmi berakhir (sementara) setelah diadakannya Persetujuan Bangkok yang ditandatangani Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik, Wakil Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak, Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Singapura S. Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman.  Isi  persetujuan ini adalah kedua negara sepakat untuk segera memulihkan hubungan diplomatik dan menghentikan konflik.  Pada 28 September 1966, Indonesia kembali menjadi anggota PBB yang diikuti dengan reintegrasi hubungan Indonesia-Malaysia.

Referensi: Dahana, A, dkk. (2012). Indonesia dalam arus sejarah jilid 7: Pascarevolusi. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve. Irawan.(2018). Sejarah Diplomasi Indonesia. Klaten: Penerbit Cempaka Putih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun