Pariwisata merupakan industri potensial yang dapat mendatangkan devisa bagi negara  dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Untuk dapat  bertahan dan tumbuh, bisnis pariwisata pada era globalisasi dengan kemajuan teknologi  informasi dan persaingan yang ketat maka tidak cukup mengandalkan potensi alam dan budaya  yang dimiliki namun memerlukan manajemen yang baik dalam setiap tahapan kegiatan bisnis.
Perusahaan harus dapat memahami kebutuhan dan keinginan wisatawan sehingga dapat  memenuhinya dengan menyediakan produk wisata yang berkualitas. Sama seperti bisnis pada umumnya, bisnis objek wisata membutuhkan manajemen yang profesional untuk mencapai tujuannya secara efisien dan efektif. Saat ini, manajemen destinasi telah menjadi profesi yang membutuhkan keterampilan dan pengalaman khusus. Profesi pengelola destinasi wisata sangat diperlukan ketika industri pariwisata berkembang, membutuhkan pengelolaan daya tarik wisata yang profesional.
Sebelum membahas kepada intinya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu destinasi pariwisata. Pariwisata merupakan industri yang menghasilkan produk jasa yang dibutuhkan dan  diinginkan oleh wisatawan sebagai konsumen.Â
Sebagian besar kegiatan pariwata dilaksanakan di  daerah tujuan wisata atau yang disebut destinasi wisata. Menurut UU nomor 10 tahun 2009  tentang kepariwisataan, daerah tujuan wisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata  adalah kawasan geografis yang spesifik berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat kegiatan kepariwisataan dan dilengkapi dengan ketersediaan daya tarik  wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait. Destinasi pariwisata ini memiliki karakteristiknya tersendiri, seperti yang dijelaskan oleh Morrison (2013:3), yaitu :
- Sebuah wilayah geografis yang memiliki batas administrasiÂ
- Sebuah tempat dimana wisatawan dapat menemukan akomodasi dalam waktu semalam
- Bauran destinasi yang tersedia untuk pengunjung
- Ada upaya pemasaran pariwisata
- Struktur organisasi koordinasi telah dibuat
- Citra yang ada di tempat wisata
- Instansi pemerintahan mempunyai peraturanÂ
- Ada campur tangan pemangku kepentingan pariwisataÂ
Setelah dibahas mengenai destinasi itu sendiri, selanjutnya akan masuk kepada intinya, apasih Destination Management itu? Destination Management atau dalam bahasa Indonesia nya Manajemen destinasi adalah pendekatan profesional untuk mengarahkan upaya  pengelolaan suatu tempat pariwisata sebagai kegiatan ekonomi yang terkoordinasi dan  terintegrasi dari produk destinasi (terdiri dari daya tarik wisata, even, fasilitas, transportasi,  infrastruktur, kualitas layanan dan keramahan) dapat dicapai melalui organisasi khusus yang  dikenal sebagai Destination Management Organization atau yang biasa disebut dengan DMO. DMO muncul karena kebutuhan  untuk melakukan upaya terkoordinasi untuk perencanaan, pengembangan, dan pemasaran  destinasi pariwisata. Peran DMO menurut organisasi pariwisata dunia atau UNWTO tidak hanya dalam bidang pemasaran namun juga dalam strategi pengembangan destinasi. Peran ini mengharuskan DMO dapat  mendorong dan mengoordinasikan aktivitas manajemen destinasi dalam kerangka strategi yang  koheren.
Peran DMO dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1 menjelaskan bahwa DMO berperan memimpin dan mengkoordinasikan  semua upaya pemangku kepentingan pariwisata di dalam destinasi. Dalam pemasaran DMO melakukan promosi, kampanye  untuk mendorong bisnis, layanan informasi, pengoperasian dan  menfasilitasi pemesanan, serta melakukan manajemen hubungan pelanggan atau CRM. Semua upaya pemasaran yang dilakukan DMO dirancang dengan tujuan utama mendatangkan wisatawan ke destinasi. DMO juga harus dapat menciptakan lingkungan yang sesuai terkait dengan  kebijakan, perundang-undangan dan regulasi sebagai landasan untuk mengarahkan dan  mengendalikan pariwisata. Untuk penyampaian di lapangan DMO harus dapat mengelola  kualitas pengalaman wisata, memfasilitasi pelatihan dan pendidikan, serta memberikan arahan  bisnis. Artinya DMO harus memastikan bahwa apa pun yang dijanjikan dalam pemasarannya  benar-benar dapat disampaikan kepada wisatawan sehingga wisatawan mendapatkan pengalaman  yang dijanjikan kepada mereka.Â
Selain peran DMO menurut UNWTO, sebuah perusahaan konsultan pariwisata di Amerika yaitu Destination Consultancy Group (DCG) memperluas pandangan tentang peran DMO dalam manajemen destinasi dan diadaptasi oleh morrison (2019). Terdapat 7 peran yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
Penjelasan lebih jelasnya adalah sebagai berikut, pada Leadership and coordination DMO menetapkan agenda (rencana kegiatan) pariwisata dan mengoordinasikan semua upaya pemangku kepentingan untuk mencapai agenda tersebut. Partnership and Team building yaitu melakukan pembinaan kerja sama di antara lembaga pemerintah dan sektor swasta serta membangun tim kemitraan untuk mencapai tujuan tertentu.Â
Community and stakeholder relationships and involvement yaitu melibatkan pemangku kepentingan, tokoh masyarakat dan penduduk lokal dalam kegiatan pariwisata serta memantau sikap penduduk terhadap pariwisata. Terkait dengan Visitor Management, DMO mengelola arus, dampak dan perilaku pengunjung untuk melindungi sumber daya dan untuk meningkatkan keamanan, pengalaman dan kepuasan pengunjung. Pada Product Development, peran DMO adalah merencanakan dan memastikan pengembangan produk serta layanan fisik yang sesuai untuk suatu destinasi. Marketing and Promotion merupakan strategi pemasaran dan promosi yang harus dilakukan DMO untuk menciptakan positioning destinasi wisata, memperkuat branding, menentukan pasar sasaran yang paling sesuai dan mempromosikan destinasi wisata.
Dengan peran pentingnya para DMO ini bagi sebuah destinasi, tentunya memberi segudang manfaat yang diberikan bagi para wisatawan. Destination international, 2018 sebagai salah satu asosiasi internasional terkemuka dalam manajemen destinasi menambahkan manfaat DMO bagi pengunjung (visitors), pelaku perjalanan bisnis (business traveller), dan perencana pertemuan (meeting planner), yaitu bahwa DMO dapat menawarkan informasi tentang layanan dan fasilitas destinasi, DMO dapat menghemat waktu dan energi pengunjung karena DMO bagaikan toko serba ada yang menguasai kepentingan pariwisata lokal. DMO juga dapat memberikan informasi lengkap tentang suatu destinasi serta kebanyakan layanan yang disediakan oleh DMO tidak berbiaya (Morrison, 2019).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H