Mohon tunggu...
Naufan Faiz
Naufan Faiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Pemasaran Pariwisata

Seorang mahasiswa yang sedang menekuni industri pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Destination Management, Seberapa Pentingkah Penerapannya?

20 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 21 Agustus 2022   05:29 2498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pariwisata merupakan industri potensial yang dapat mendatangkan devisa bagi negara  dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Untuk dapat  bertahan dan tumbuh, bisnis pariwisata pada era globalisasi dengan kemajuan teknologi  informasi dan persaingan yang ketat maka tidak cukup mengandalkan potensi alam dan budaya  yang dimiliki namun memerlukan manajemen yang baik dalam setiap tahapan kegiatan bisnis.

Perusahaan harus dapat memahami kebutuhan dan keinginan wisatawan sehingga dapat  memenuhinya dengan menyediakan produk wisata yang berkualitas. Sama seperti bisnis pada umumnya, bisnis objek wisata membutuhkan manajemen yang profesional untuk mencapai tujuannya secara efisien dan efektif. Saat ini, manajemen destinasi telah menjadi profesi yang membutuhkan keterampilan dan pengalaman khusus. Profesi pengelola destinasi wisata sangat diperlukan ketika industri pariwisata berkembang, membutuhkan pengelolaan daya tarik wisata yang profesional.

Sebelum membahas kepada intinya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu destinasi pariwisata. Pariwisata merupakan industri yang menghasilkan produk jasa yang dibutuhkan dan  diinginkan oleh wisatawan sebagai konsumen. 

Sebagian besar kegiatan pariwata dilaksanakan di  daerah tujuan wisata atau yang disebut destinasi wisata. Menurut UU nomor 10 tahun 2009  tentang kepariwisataan, daerah tujuan wisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata  adalah kawasan geografis yang spesifik berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat kegiatan kepariwisataan dan dilengkapi dengan ketersediaan daya tarik  wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait. Destinasi pariwisata ini memiliki karakteristiknya tersendiri, seperti yang dijelaskan oleh Morrison (2013:3), yaitu :

  • Sebuah wilayah geografis yang memiliki batas administrasi 
  • Sebuah tempat dimana wisatawan dapat menemukan akomodasi dalam waktu semalam
  • Bauran destinasi yang tersedia untuk pengunjung
  • Ada upaya pemasaran pariwisata
  • Struktur organisasi koordinasi telah dibuat
  • Citra yang ada di tempat wisata
  • Instansi pemerintahan mempunyai peraturan 
  • Ada campur tangan pemangku kepentingan pariwisata 

Setelah dibahas mengenai destinasi itu sendiri, selanjutnya akan masuk kepada intinya, apasih Destination Management itu? Destination Management atau dalam bahasa Indonesia nya Manajemen destinasi adalah pendekatan profesional untuk mengarahkan upaya  pengelolaan suatu tempat pariwisata sebagai kegiatan ekonomi yang terkoordinasi dan  terintegrasi dari produk destinasi (terdiri dari daya tarik wisata, even, fasilitas, transportasi,  infrastruktur, kualitas layanan dan keramahan) dapat dicapai melalui organisasi khusus yang  dikenal sebagai Destination Management Organization atau yang biasa disebut dengan DMO. DMO muncul karena kebutuhan  untuk melakukan upaya terkoordinasi untuk perencanaan, pengembangan, dan pemasaran  destinasi pariwisata. Peran DMO menurut organisasi pariwisata dunia atau UNWTO tidak hanya dalam bidang pemasaran namun juga dalam strategi pengembangan destinasi. Peran ini mengharuskan DMO dapat  mendorong dan mengoordinasikan aktivitas manajemen destinasi dalam kerangka strategi yang  koheren.

Peran DMO dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1 menjelaskan bahwa DMO berperan memimpin dan mengkoordinasikan  semua upaya pemangku kepentingan pariwisata di dalam destinasi. Dalam pemasaran DMO melakukan promosi, kampanye  untuk mendorong bisnis, layanan informasi, pengoperasian dan  menfasilitasi pemesanan, serta melakukan manajemen hubungan pelanggan atau CRM. Semua upaya pemasaran yang dilakukan DMO dirancang dengan tujuan utama mendatangkan wisatawan ke destinasi. DMO juga harus dapat menciptakan lingkungan yang sesuai terkait dengan  kebijakan, perundang-undangan dan regulasi sebagai landasan untuk mengarahkan dan  mengendalikan pariwisata. Untuk penyampaian di lapangan DMO harus dapat mengelola  kualitas pengalaman wisata, memfasilitasi pelatihan dan pendidikan, serta memberikan arahan  bisnis. Artinya DMO harus memastikan bahwa apa pun yang dijanjikan dalam pemasarannya  benar-benar dapat disampaikan kepada wisatawan sehingga wisatawan mendapatkan pengalaman  yang dijanjikan kepada mereka. 

Selain peran DMO menurut UNWTO, sebuah perusahaan konsultan pariwisata di Amerika yaitu Destination Consultancy Group (DCG) memperluas pandangan tentang peran DMO dalam manajemen destinasi dan diadaptasi oleh morrison (2019). Terdapat 7 peran yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

Gambar 1.2
Gambar 1.2

Penjelasan lebih jelasnya adalah sebagai berikut, pada Leadership and coordination DMO menetapkan agenda (rencana kegiatan) pariwisata dan mengoordinasikan semua upaya pemangku kepentingan untuk mencapai agenda tersebut. Partnership and Team building yaitu melakukan pembinaan kerja sama di antara lembaga pemerintah dan sektor swasta serta membangun tim kemitraan untuk mencapai tujuan tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun