Aku adalah bujang yang berjalan pada setapakmu yang penuh debu, aku tau
Aku adalah bujang yang berjalan pada gang kecilmu yang penuh kabut
Aku adalah bujang yang kau simpan, kau bilang untuk masa depan
Meski kadang aku begitu tersembunyi, jauh dari kenyataan.
Kadang aku buta, tak bisa melihat apa-apa
Kadang aku tuli, tak bisa mendengar apa-apa
Kadang aku patah hati, dan mati rasa
Kadang aku menyerah dan pasrah dengan keadaan.
Dan pada jalan setapakmu yang penuh debu, aku mengadu
Karena memang hujan yang ku damba, belum saatnya untuk turun
Tak ada jalan keluar, dan tak ada jalan tuk pergi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!