Namun, seperti setiap revolusi sebelumnya, dampak positif dari Industri 4.0 tidak terlepas dari tantangan. Ada kekhawatiran bahwa teknologi ini akan memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Menurut penelitian oleh Brynjolfsson dan McAfee dalam Machine, Platform, Crowd (2017), kemajuan teknologi ini dapat menciptakan kesenjangan yang lebih besar antara mereka yang memiliki akses ke teknologi dan mereka yang tidak, serta mempengaruhi pasar tenaga kerja dengan hilangnya pekerjaan tradisional.
Menyongsong Masa Depan yang Tidak Pasti
Di tengah semua kemajuan ini, kita kini berada di persimpangan jalan. Dunia, yang semakin terhubung berkat internet dan teknologi pintar, kini harus mempertimbangkan bukan hanya bagaimana teknologi dapat meningkatkan kehidupan manusia, tetapi juga bagaimana kita dapat mengelola dampak sosial dan ekonomi dari perubahan besar ini. Seperti yang ditulis oleh Schwab dalam The Fourth Industrial Revolution (2016), "Kita harus sadar bahwa revolusi ini akan mengubah lebih dari sekadar cara kita bekerja. Ia akan mengubah cara kita hidup, berinteraksi, dan bahkan berpikir."
Industri 4.0, yang dimulai dengan perubahan sederhana pada mesin uap di abad ke-18, kini telah menciptakan dunia yang jauh berbeda. Dari revolusi mesin hingga digitalisasi, dari produksi massal hingga otomatisasi cerdas, kita melihat bagaimana teknologi mengubah seluruh tatanan sosial, politik, dan ekonomi dunia. Seiring berjalannya waktu, kita akan terus menyaksikan bagaimana revolusi ini berkembang dan, seperti setiap revolusi sebelumnya, bagaimana ia mengubah dunia menjadi tempat yang lebih kompleks, tetapi juga lebih terhubung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H