Mohon tunggu...
Naufal Tri Hutama
Naufal Tri Hutama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student in the History of Islamic Civilization program

Naufal Tri Hutama is a dedicated student in the History of Islamic Civilization program, currently in his seventh semester. He is passionate about exploring Islamic history and understanding the cultural and social structures that shaped it. His interests also include media and journalism (medpers), providing a unique perspective on historical events. Naufal is particularly focused on Sundanese culture for his portfolio in the Faculty of Adab and Humanities.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Masuk dan Berkembangnya Islam di Tatar Sunda

28 Juli 2024   00:29 Diperbarui: 28 Juli 2024   00:40 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest/i.pinimg.com

Proses akulturasi antara Islam dan Sunda terlihat jelas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Tradisi dan upacara adat yang ada di Tatar Sunda sering kali memiliki sentuhan Islami. Misalnya, upacara pernikahan, khitanan, dan upacara adat lainnya dilakukan dengan mengikuti ajaran Islam tetapi tetap mempertahankan elemen budaya Sunda.

Masyarakat Sunda mampu menjaga keseimbangan antara praktik keagamaan dan adat istiadat. Contohnya, dalam upacara pernikahan, adat Sunda yang kaya akan simbolisme dan ritual diintegrasikan dengan doa dan prosesi Islami. Hal ini menunjukkan bagaimana Islam dapat hidup berdampingan dengan budaya lokal tanpa harus menghapus identitas asli masyarakat Sunda.

Dalam sistem kekerabatan dan hukum waris. Meskipun masyarakat Sunda mengikuti hukum Islam dalam hal waris, mereka tetap mempertahankan beberapa tradisi lokal. Misalnya, dalam pembagian warisan, selain mengikuti aturan faraid, masyarakat juga mempertimbangkan adat kekeluargaan yang sudah turun temurun.

Dari segi aspek muamalah, masyarakat Sunda mengadopsi prinsip-prinsip Islam seperti kejujuran, keadilan, dan saling membantu dalam transaksi dan interaksi sehari-hari. Nilai-nilai ini memperkuat kohesi sosial dan membentuk karakter masyarakat yang religius namun tetap menghormati tradisi lokal.

Dengan adanya kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara agama dan budaya, masyarakat Sunda dapat terus melestarikan tradisi mereka sambil tetap mengikuti ajaran Islam. Pendidikan, khususnya melalui pesantren, akan terus menjadi kunci dalam menjaga warisan budaya dan nilai-nilai Islami di bumi Pasundan.

Dari Cirebon hingga Priangan, warisan Islam terus hidup dan berkembang, menjadikan Tatar Sunda sebagai salah satu wilayah dengan budaya Islam yang unik dan beragam di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun