Mohon tunggu...
Naufal Sulthan Rafi
Naufal Sulthan Rafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang penulis dan konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

UM Kenalkan Pemanfaatan Daun Kelor dalam Pembuatan Susu Kelor Sebagai Upaya Pencegahan Stunting dan Peningkatan Ekonomi Warga Desa Jatisari

15 Agustus 2024   00:45 Diperbarui: 15 Agustus 2024   00:51 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Desa Jatisari berhasil membuat susu pencegah stunting dari pemanfaatan potensi bahan alam daun kelor yang melimpah/dokpri

Malang - Universitas Negeri Malang (UM) melalui program pengabdian masyarakat melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan susu kelor sebagai upaya pencegahan stunting dan peningkatan potensi ekonomi warga di Desa Jatisari, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 27 Juli 2024, dan dipimpin oleh Dr. Hendra Susanto, S.Pd, M.Kes., Ph.D., bersama tim mahasiswa UM yang terdiri dari Sri Dinasyah, Novio Dofany, Indah Nur, Devi Mariya, Putra Fernanda, Rahmat Iqbal, Muhammad Rizky, dan Ammar Farhan.

Kegiatan ini berfokus pada pemanfaatan daun kelor, yang melimpah di Desa Jatisari, untuk diolah menjadi susu kelor yang bergizi tinggi. Daun kelor memiliki manfaat utama dalam mengatasi stunting karena kandungan nutrisinya yang sangat beragam dan kaya. Daun kelor mengandung protein tinggi, yang vital untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh anak. 

Selain itu, vitamin A dan C membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mendukung kesehatan mata, sementara kalsium dan zat besi berperan penting dalam pengembangan tulang dan pencegahan anemia. Asam folat dalam daun kelor juga mendukung pembelahan sel dan pertumbuhan yang sehat. 

Melalui kegiatan ini, ibu rumah tangga di Desa Jatisari dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah daun kelor menjadi produk bernilai jual yang dapat menjadi sumber pendapatan baru sekaligus anak-anak mendapatkan nutrisi penting yang membantu memenuhi kebutuhan gizi mereka, mencegah defisiensi, dan mengurangi risiko stunting.

Metode yang digunakan dalam program ini mencakup sosialisasi, pelatihan langsung, serta pendampingan dalam proses pembuatan dan pengemasan susu kelor. Salah satu bagian penting dari kegiatan ini adalah praktik langsung pembuatan susu kelor oleh para peserta. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk memilih daun kelor yang segar, kemudian dilanjutkan dengan proses penghalusan dan penyaringan daun. Setelah itu, daun kelor yang telah dihaluskan dicampur dengan susu dan bahan tambahan lainnya untuk meningkatkan rasa dan nilai gizi. Produk akhir kemudian dikemas dalam botol 100 ml dan siap dikonsumsi.

Selain pembuatan susu kelor, peserta juga diajari cara pengemasan yang menarik, perhitungan biaya produksi dan keuntungan, serta strategi pemasaran melalui media sosial dan e-commerce. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam pencegahan stunting sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi melalui usaha rumahan.

Dr. Hendra Susanto berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi ibu-ibu di Desa Jatisari untuk lebih mandiri secara ekonomi dan mampu menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi anak-anak mereka. "Dengan pemanfaatan potensi lokal seperti daun kelor, kami berharap bisa mengurangi angka stunting sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat desa," ujarnya.

Program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini, UM berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun