Sains adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Kita tahu bahwa ada banyak ilmu yang menarik didalamnya. Sebut saja Hukum Gravitasi Newton dan Teori Relativitas. Namun, pernahkah kita bertanya, apa perbedaan hukum dan teori dalam sains?
1. Apa Itu Hukum Dan Teori?Â
Hal pertama yang perlu kita pahami adalah apa itu hukum dan teori?
Hukum adalah pernyataan verbal atau matematis yang merangkum sejumlah besar temuan eksperimental dalam sains. Ini menjelaskan banyak aspek alam yang tidak pernah berubah dalam keadaan yang sama. Juga dapat dikatakan bahwa hukum adalah teori ilmiah yang telah terbukti valid berulang kali dan dapat diterima tanpa keraguan oleh mayoritas orang.
Hukum diakui secara universal dan merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Hukum tidak boleh membuat kesalahan. Jika suatu hukum memang terbukti tidak akurat, maka semua ilmu pengetahuan yang didasarkannya juga tidak mungkin benar, bukan? Oleh karena itu hukum tidak dapat dibantah. Contoh dari hukum adalah sebagai berikut:
- Hukum Gravitasi Newton: Sir Isaac Newton (1687) menjelaskan gaya tarik menarik antara semua bentuk materi.Â
- Hukum Gerak Newton: Menjelaskan peran yang dimainkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda yang bergerak atau diam.
- Hukum Boyle: Robert Boyle dan Edme Mariotte menggambarkan hubungan antara volume gas dan tekanan gas.
- Hukum Termodinamika: Menyangkut kerja termodinamika, entropi, panas, suhu, dan gaya lain yang berkaitan dengan transfer energi.
Sedangkan teori adalah penjelasan yang diusulkan yang didasarkan pada studi yang ketat. Awal dari sebuah teori adalah hipotesis, yaitu penjelasan yang diajukan pada fenomena alam. Para peneliti mengembangkan eksperimen ilmiah untuk menguji teori mereka di bawah kondisi alami untuk mengubah hipotesis menjadi teori yang mapan. Para ilmuwan mengumpulkan cukup bukti untuk membuktikan hipotesis mereka, menjadikannya teori dengan kemampuan prediksi, dengan mengikuti metode ilmiah dan memperhatikan detail dengan cermat.
Teori berfungsi sebagai dasar untuk memajukan pemahaman ilmiah dan menempatkan pengetahuan untuk penggunaan praktis. Sebuah teori bisa menjadi kuat jika memiliki banyak bukti untuk mendukungnya. Ini juga dapat dianggap sebagai teori yang lemah jika jumlah akurasi dalam prediksinya rendah. Sehingga sebuah teori dapat menjadi usang dengan waktu dan digantikan oleh yang lebih baik. Contoh teori sains adalah sebagai berikut:
- The Big Bang Theory: Mengklaim bahwa alam semesta dimulai sebagai singularitas kecil 13,8 miliar tahun yang lalu dan berkembang secara tiba-tiba.
- Teori Heliosentris: Nicolaus Copernicus menunjukkan bahwa Bumi mengelilingi Matahari di tata surya kita.
- Teori Relativitas: Oleh Albert Einstein mengklaim bahwa benda-benda besar (seperti Bumi) menyebabkan distorsi dalam ruang-waktu, yang dialami sebagai gravitasi.
- The Theory of Evolution: Teori Charles Darwin yang menjelaskan bagaimana perubahan bertahap dalam populasi organisme dari waktu ke waktu menyebabkan munculnya sifat-sifat yang memungkinkan organisme tersebut bertahan hidup.
2. Apakah Hukum Dan Teori Itu Berbeda? Mengapa?
Jelas bahwa hukum dan teori adalah istilah yang berbeda, kita telah mempelajari istilahnya bukan? Hukum adalah pernyataan umum yang ditetapkan setelah sejumlah pengamatan. Teori adalah penjelasan khusus atau tentang data pengamatan/percobaan.
Hal menarik bahwa istilah keduanya tidak dapat dipisahkan. Meskipun berbeda, sains membutuhkan hukum dan teori untuk memahami gambaran keseluruhan. Karena teori adalah logika yang mendasari hukum. Sederhananya, hukum menjelaskan 'apa yang terjadi' sedangkan teori mengusulkan 'mengapa hal itu terjadi'. Sebuah teori tidak akan pernah tumbuh menjadi hukum, meskipun perkembangan yang satu seringkali memicu kemajuan pada yang lain. Bahkan teori yang salah pun memiliki nilai.
Contoh sederhana ialah hukum gaya gravitasi. Terlihat sebuah apel jatuh ke permukaan bumi. Ini adalah fakta yang tak terbantahkan. Pengamatan ini tidak memiliki pengecualiannya. Tidak ada yang pernah mengamati fenomena terbalik, bukan? Oleh karena itu dianggap sebagai sebagai hukum yakni Hukum gravitasi. 'Hukum hanya menjelaskan pengamatan'. Hukum ini hanya mengatakan apel jatuh, tapi mengapa apel bisa jatuh. 'Penjelasan mengapa dapat dijawab dengan teori'. Teori ini dijelaskan oleh Sir Isaac Newton(1687) bawah gravitasi disebabkan oleh gaya Tarik menarik antara kedua materi, dan hukumnya disebut Hukum Gravitasi Newton.