Selain itu, tarif non Rush Hour atau off peak hours pada hari kerja adalah Rp5.000 untuk 1 kilometer pertama dan maksimal Rp10.000 untuk 1 kilometer terakhir. Waktu non sibuk pada hari kerja dimulai pada pukul 05.59 dan berlanjut hingga pukul 09.00–15.59 WIB, berlanjut hingga pukul 20.00 saat LRT beroperasi. Sementara itu, tarif untuk satu kilometer pertama pada hari Weekenddan hari libur nasional adalah sebesar Rp5.000 dan maksimal Rp10.000.
Banyak manfaat yang diperoleh masyarakat dan pemerintah dari keberadaan LRT Jabodebek, termasuk:
- Tersedianya opsi transportasi masal modern yang lebih efisien.
- Perbaikan kinerja sistem jaringan transportasi.
- Pengurangan kemacetan, emisi, penggunaan BBM, dan waktu perjalanan.
- Mengurangi lalu lintas, emisi, penggunaan bahan bakar, dan waktu perjalanan; Tersedianya lapangan pekerjaan selama proses pembangunan proyek dan selama pengoperasiannya.
- Potensi untuk membangun area baru atau pertumbuhan ekonomi di sekitar stasiun.
- Meningkatkan peluang bisnis, terutama UMKM dengan efek multiplier.
- Kemungkinan negara dapat menerima secara langsung atau tidak langsung
- Apa yang dirasakan Masyarakat dari Pembangunan LRT
Sudah banyak sekali dampak positif yang di rasakan oleh masyarakat, dengan adanya LRT, transportasi publik di Indonesia terasa semakin maju dan modern. Pembangunan ini juga menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam menyediakan alternatif transportasi yang lebih cepat dan efisien. Dampak ini juga sudah dirasakan oleh sebagian mahasiswa dan pekerja langsung. Menurut Avesiena (20) “Kemudahan mobilisasi, terutama ke kantor. Jauh lebih efektif ketimbang harus naik transportasi umum seperti Transjakarta yang masih bisa terjebak macet,” ungkap Avesiena sebagai pekerja.
- Seberapa besar kontribusi LRT terhadap pengurangan emisi karbon dan pencapaian target ramah lingkungan pemerintah
Sebagai moda transportasi berbasis listrik, LRT menghasilkan lebih sedikit emisi daripada kendaraan berbahan bakar fosil. Dengan semakin banyaknya orang yang beralih dari kendaraan pribadi ke LRT, maka volume kendaraan di jalan berkurang, sehingga emisi karbon juga berkurang. Hal ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk menciptakan kota yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, LRT berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan pencapaian target ramah lingkungan pemerintah. Abimanyu (19) berkata “LRT membantu mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan, yang artinya juga mengurangi polusi dan emisi karbon,” jelas Abimanyu sebagai warga. Dengan lebih banyak orang menggunakan transportasi publik, kita bisa mendekati target pemerintah untuk menjadi lebih ramah lingkungan, walaupun butuh waktu agar dampaknya benar-benar signifikan.
- Bagaimana perkembangan teknologi yang diterapkan pada LRT di Indonesia
Teknologinya cukup canggih, mulai dari sistem otomatisasi hingga fasilitas penumpang. Dalam beberapa aspek, kita sudah sejalan dengan standar internasional, tapi ada beberapa hal yang masih bisa ditingkatkan seperti kecepatan operasional dan integrasi dengan moda transportasi lain. Meski masih perlu disesuaikan dengan kondisi lokal. Misalnya, dari segi sistem keamanan, teknologi sinyal, dan efisiensi energi. Namun, beberapa aspek teknologi dan perawatan mungkin perlu ditingkatkan lagi agar bisa bersaing dengan negara-negara maju, terutama dalam hal pelayanan yang lebih cepat dan nyaman bagi penumpang. Menurut Avesiena (20) “Untuk kenyamanan, sudah cukup nyaman apa lagi ini karya anak bangsa, tapi memang kalo dibandingkan dengan MRT, masih unggul MRT,” ungkap Avesiena.
- Bagaimana peran LRT dalam upaya mengurangi kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya
LRT berperan penting dalam mengurangi kemacetan, khususnya di Jakarta dan daerah sekitarnya. Sebagai transportasi massal, LRT bisa mengangkut banyak penumpang dalam sekali jalan, sehingga diharapkan bisa mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan. Namun, efektivitasnya dalam mengurangi kemacetan akan lebih terasa jika masyarakat semakin banyak yang menggunakan LRT dan moda transportasi umum lainnya. Dengan adanya LRT, orang jadi punya pilihan lain selain kendaraan pribadi. Meskipun belum sepenuhnya mengatasi kemacetan, ini langkah yang sangat baik untuk jangka Panjang. Untuk mengurangi kemacetan di jakarta, mungkin jalur LRT bisa diperpanjang. Yang mana pada saat ini sedang dilakukan fase 2 tersebut.
- Apakah LRT ini sangat bagus untuk masyarakat atau hanya bagus untuk beberapa pihak saja
Secara umum, LRT ini sangat bermanfaat untuk masyarakat luas, terutama bagi mereka yang rutin bepergian di rute-rute tertentu. Tapi mungkin dampaknya lebih terasa bagi masyarakat perkotaan daripada yang di pinggiran kota. Tetapi menurut Adyn (19) “beberapa pihak saja kalo menurut saya, karna harga yg lbih mahal jadinya untuk ekonomi kelas bawah jd mikir 2 kali untuk naik lrt bahkan bs aja gajadi naik malah naik kereta dan transjakarta,” ungkap Adyn sebagai mahasiswa.
- Dengan adanya LRT ini sangat berpengaruh tidak di kehidupan sehari-hari
Cukup membantu, terutama kalau sering bepergian ke wilayah yang dilalui oleh LRT. Ini membuat perjalanan lebih cepat dan nyaman dibandingkan harus menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum lain yang lebih lambat. Menurut Avesiena (20) “Sangat berpengaruh sebagai pilihan utama mengatasi kemacetan. Dengan LRT, bisa terbebas dari macet dan tentunya nga perlu panas panasan di jalan,” ungkap nya. Tetapi munurut Adyn (19) “kurang karena saya tidak dapat mengakses lrt dengan tepat di lingkungan rumah saya,” ungkap Adyn.
- Dengan harga yang diberikan oleh pihak LRT sudah sesuai atau belum?
Harga tiketnya sudah cukup wajar kalau dibandingkan dengan fasilitas dan kenyamanan yang didapat. Mungkin masih bisa disesuaikan lagi supaya lebih terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah, tapi sejauh ini masih bisa dibilang cukup terjangkau. Menurut Cavin (20) “Harga tiket LRT dirasa cukup sesuai, terutama jika melihat kenyamanan dan kecepatan yang ditawarkan. Namun, bagi sebagian orang, mungkin harga tiket ini dianggap cukup tinggi. Jika harga bisa lebih terjangkau, LRT bisa lebih banyak digunakan masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah. Mungkin perlu subsidi atau penyesuaian harga untuk mendorong lebih banyak penumpang menggunakan LRT,” ungkap Cavin.