Surah Al-Baqarah adalah surah kedua dalam Al-Quran dan merupakan surah terpanjang dengan 286 ayat. Ayat 1 hingga 5 surah Al-Baqarah ini mengandung pesan yang mendalam mengenai iman, petunjuk, dan karakteristik orang-orang yang beriman. Berikut adalah penafsiran dari Surah Al-Baqarah ayat 1-5:
Ayat 1: Alif lam mim.
"Alif Lam Mim."
Surah Al-Baqarah dimulai dengan huruf-huruf muqatta'aat (huruf terpisah) yaitu "Alif Lam Mim". Huruf-huruf ini merupakan bagian dari gaya sastra unik dalam Al-Quran dan maknanya hanya diketahui oleh Allah SWT. Sebagian ulama menyatakan bahwa huruf-huruf ini menunjukkan keajaiban Al-Quran dan menantang orang-orang yang meragukan keaslian dan keunikan kitab suci ini untuk menghasilkan sesuatu yang serupa.
A. Fawatihussuwar
- Ahruf Muqaththa'ah: Dibaca nama hurufnya ada 29 surah
B. Tafsiran
- Tidak Menafsirkan: Mutasyaabihat
- Menafsirkan: Ghair Mutasyabihat
Alasan golongan yang menafsirkannya:
1. Huruf-huruf abjad itu gunanya menarik perhatian para pendengar, supaya memperhatikan Al-Quran itu.
2. Adalah isyarat bahwa Al-Quran itu diturunkan oleh Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad/hijaiyah.
3. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah isyarat (singkatan dari kata-kata), Alif adalah singkatan dari "Allah", Lam singkatan dari Jibril, dan Mim singkatan dari Muhammad (Tfs Ibn Abas).
Â
Ayat 2: Zalikal-kitabu la raiba fih(i), hudal lil-muttaqin(a).
"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa."
- Al-Quran yang ditujukan di Lauhul Mahfuz.
- Al-Quran (dikatakan al-kitab karena tercatat).
- Turun dari Allah, Menjadi petunjuk, Menyangkut isi dan kandungannya.
- Petunjuk (dari kesesatan), Pembimbing, Arahan. (Hudan berkaitan dengan fungsi), Diarahkan keseluruh manusia, tapi yang dapat mengambil manfaat al-Muttaqin.
- Menjaga (hubungan dengan Allah, Manusia, Alam, Lingkungan), Memelihara (Iman), Melindungi (dari setan).
Ayat ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, yang berarti kebenaran dan keasliannya dijamin oleh Allah. Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menjaga hubungannya dengan Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Mereka yang bertakwa akan menemukan Al-Quran sebagai pedoman hidup yang lengkap dan benar.
Ayat 3: Al-lazina yu'minuna bil-gaibi wa yuqimunas-salata wa mimma razaqnahum yunfiqun(a).
"Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka."
Ayat ini menjelaskan sifat-sifat orang yang bertakwa. Pertama, mereka beriman kepada yang ghaib, yang mencakup keyakinan terhadap hal-hal yang tidak terlihat seperti Allah, malaikat, hari kiamat, dan takdir. Kedua, mereka mendirikan shalat, yang berarti melaksanakan shalat dengan benar dan khusyuk. Ketiga, mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang diberikan oleh Allah, yang mencerminkan kedermawanan dan kepedulian terhadap sesama.
Â
Ayat 4: Wal-lazina yu'minuna bima unzila ilaika wa ma unzila min qablik(a), wabil-akhirati hum yuqinun(a).
"Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat."
Ayat ini menambah ciri-ciri orang yang bertakwa dengan menyebutkan bahwa mereka beriman kepada Al-Quran dan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya (Taurat, Zabur, Injil). Selain itu, mereka juga memiliki keyakinan yang kuat terhadap adanya kehidupan akhirat, yang memotivasi mereka untuk hidup sesuai dengan ajaran agama karena percaya akan adanya balasan di akhirat.
Ayat 5: Ula'ika 'ala hudam mir rabbihim wa ula'ika humul-muflin(a).
"Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung."
Ayat terakhir dari rangkaian ini menegaskan bahwa orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut akan mendapatkan petunjuk dari Allah. Petunjuk ini membantu mereka menjalani kehidupan dengan benar dan menuju jalan yang diridhai oleh Allah. Mereka juga disebut sebagai orang-orang yang beruntung karena mereka berhasil meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Surah Al-Baqarah ayat 1-5 memberikan gambaran mengenai karakteristik orang-orang yang bertakwa, yakni mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, berinfaq, beriman kepada kitab-kitab suci, dan yakin akan kehidupan akhirat. Ayat-ayat ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah petunjuk yang sempurna bagi mereka yang bertakwa dan menjamin kebahagiaan bagi mereka di dunia dan akhirat. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran dari ayat-ayat ini, umat Islam dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan memperoleh keberkahan dari Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H