1. PertumbuhanÂ
Dalam psikologi pendidikan, pertumbuhan mengacu pada perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial individu yang terjadi seiring berjalannya waktu. Pertumbuhan mencakup perubahan kuantitatif, seperti peningkatan tinggi atau berat badan, serta perubahan kualitatif, seperti pematangan sistem saraf, keterampilan berpikir, dan kemampuan emosional.
Secara umum pertumbuhan diartikan sebagai proses alami yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, termasuk pola asuh. Dalam konteks ini, pengembangan menjadi landasan bagi pengembangan kemampuan dan keterampilan pribadi yang menunjang proses pembelajaran dan keberhasilan akademik.
2. Perkembangan Â
Suatu proses perubahan dan pendewasaan yang terjadi sepanjang hidup seseorang dan mencakup aspek fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Berbeda dengan pertumbuhan, yang biasanya mengacu pada perubahan kuantitatif (seperti tinggi  atau berat badan), perkembangan melibatkan perubahan kualitatif yang lebih kompleks seperti peningkatan keterampilan berpikir, keterampilan pemecahan masalah, penalaran logis, keterampilan sosial, dan regulasi emosional.Â
Perkembangan terjadi secara bertahap dan dipengaruhi oleh faktor bawaan (genetik) dan lingkungan (seperti pendidikan, keluarga, dan budaya). Dalam dunia pendidikan, penting untuk memahami tahapan perkembangan  agar proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa pada setiap tingkat usia.
Fase-fase pertumbuhan dan perkembangan prenatal pada anak, antara lain:
a. Fase germinal: berawal dari pembuahan hingga dua minggu pertama, dimana zigot terbentuk dan mulai membelah menjadi blastokista, dan menempel pada dinding rahim.
b. Fase embrional: dari minggu kedua hingga minggu kedelapan, perkembangan organ utama dan sel untuk sel akan dimulai pada tahap ini.
c. Fase Fetal: sejak minggu ke 9 sampai lahir janin mengalami pertumbuhan yang pesat dan organ-organ yang terbentuk mulai berfungsi dengan baik. Pada tahap ini, janin juga mulai melakukan gerakan-gerakan yang nyata kepada ibunya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, yaitu:
- Genetik
Memegang peranan penting dalam menentukan potensi pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.
- Nutrisi
Gizi yang cukup sangat penting terutama pada masa pertumbuhan yang pesat.
- Lingkungan dan stimulasiÂ
Lingkungan dan kualitas interaksi sosial dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat mempengaruhi perkembangan intelektual dan dan emosional.
- Kesehatan emosional dan mentalÂ
Memiliki kesehatan emosional yang baik membantu remaja mengembangkan rasa percaya diri dan keterampilan yang menarik.
3. Perkembangan PsikomotorikÂ
Perkembangan psikomotor merupakan aspek perkembangan yang mencakup koordinasi antara fungsi motorik (gerakan fisik) dan aktivitas mental. Hal ini mencakup kemampuan mengendalikan gerakan tubuh, keterampilan motorik halus dan kasar, serta refleks yang berkaitan dengan sistem saraf dan otot. Perkembangan psikomotorik  penting dalam pendidikan khususnya pada usia prasekolah karena mempengaruhi kemampuan anak dalam menulis, menggambar atau bermain.
Ada beberapa aspek dalam perkembangan psikomotorik, yaitu:
- Motorik kasar
Gerakan besar yang melibatkan otot-otot besar tubuh, seperti berjalan, berlari, melompat.
-Motorik halus
Gerakan kecil yang membutuhkan koordinasi otot-otot kecil, seperti menulis, menggambar, atau merangkai benda kecil.
-Koordinasi dan keseimbangan
Kemampuan untuk menjaga keseimbangan dan melakukan gerakan dengan presisi.
- Ketepatan gerakan: Kemampuan mengontrol gerakan tangan, jari, dan kaki secara tepat, yang penting untuk keterampilan seperti mengetik atau memanipulasi benda kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H