Teori belajar kognitif adalah teori yang menjelaskan bagaimana proses mental, seperti berfikir, mengingat, dan memahami, memengaruhi cara seseorang belajar. Dalam teori ini, belajar dipandang sebagai perubahan dalam pengetahuan internal, bukan hanya sebagai perubahan perilaku yang tampak. Menurut teori ini, belajar bukan sekadar respon otomatis terhadap rangsangan, tetapi melibatkan pemrosesan informasi, pemahaman, dan pengorganisasian pengetahuan di dalam otak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan belajar kognitif, yaitu:
- Faktor genetik
- Lingkungan keluarga
- Pendidikan dan stimulus lingkungan
- Interaksi sosial
- Nutrisi dan kesehatan
Pendekatan konstruktivisme adalah teori pembelajaran yang menyatakan bahwa pengetahuan dibangun oleh individu melalui proses aktif, berdasarkan pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya. Menurut pendekatan ini, belajar bukan sekadar menerima informasi secara pasif, tetapi melibatkan pemaknaan dan interpretasi individu atas informasi berdasarkan pengetahuan sebelumnya. Dalam konstruktivisme, siswa dianggap sebagai “pembangun” pengetahuannya sendiri, yang terus-menerus menyusun dan menata informasi untuk memahami dunia sekitarnya.
Model pembelajaran pendekatan konstruktivisme, antara lain:
a. Memberikan pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang dimiliki oleh siswa.
b. Menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif.
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya, sehingga
menjadi lebih kreatif dan imajinatif.
d. Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan pada gagasan mereka.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam proses pembelajaran:
- Konteks Sosial dan Budaya
- Pengalaman Pribadi
- Bahasa
- Motivasi dan Emosi
- Lingkungan Pembelajaran
Pendekatan metakognitif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada kemampuan individu untuk memahami, mengontrol, dan mengatur proses berpikirnya sendiri. Metakognisi secara umum berarti “berpikir tentang berpikir.” Dalam konteks pembelajaran, pendekatan metakognitif membantu siswa untuk tidak hanya mmemahami materi pelajaran tetapi juga menyadari bagaimana mereka belajar dan berpikir secara lebih strategis.
Penerapan pendekatan Metakognitif dalam pembelajaran:
1. Perencanaan: menetapkan tujuan, memilih strategi, dan mengatur waktu belajar sebelum memulai tugas.
2. Pemantauan: menilai kemajuan belajar, mengevaluasi efektivitas strategi, serta melakukan penyesuaian jika diperlukan.
3. Evaluasi: merefleksi hasil, mengidentifikasi kesalahan, strategi yang berhasil, dan mempersiapkan diri untuk tantangan selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H