Mohon tunggu...
Naufal Revinza
Naufal Revinza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa yang menyukai fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Netizen Indonesia terhadap Pelantikan presiden, Antara Harapan dan Kekhawatiran

7 Oktober 2024   21:43 Diperbarui: 9 Oktober 2024   12:13 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak netizen yang menanggapi hal ini dengan rasa skeptis, mempertanyakan apakah Presiden benar-benar bersikap netral seperti yang seharusnya dilakukan oleh seorang kepala negara. Mereka merasa bahwa keterlibatan Presiden dalam mendukung salah satu calon bisa mengurangi kepercayaan publik terhadap proses demokrasi di Indonesia.

Beberapa tokoh publik, seperti Jusuf Kalla, menyatakan bahwa ketidaknetralan Presiden dapat melanggar sumpah jabatan yang dipegangnya sebagai kepala negara. Kalla mengingatkan bahwa sumpah jabatan adalah janji kepada rakyat dan Tuhan, sehingga ketidakadilan dalam mendukung salah satu kandidat tidak hanya merusak demokrasi, tetapi juga nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung tinggi oleh bangsa. Pendapat ini didukung oleh banyak netizen yang berharap agar Presiden Jokowi lebih menjaga netralitas demi menjaga integritas pemilu 2024.

Peran Netizen dalam Menjaga Demokrasi

Komentar dan diskusi netizen di media sosial mengenai Pilpres 2024 mencerminkan tingginya kesadaran politik di kalangan masyarakat. Media sosial berperan sebagai "layar kedua" yang memungkinkan publik untuk terlibat dalam diskusi politik dan membentuk persepsi baru tentang kandidat presiden. Beberapa pengamat politik menyatakan bahwa meskipun pengaruh debat terhadap keputusan pemilih tidak selalu besar, sekitar 4-5 persen pemilih mungkin akan mengubah pilihannya setelah menyaksikan debat. Hal ini menunjukkan bahwa diskusi di media sosial dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap opini publik.

Di samping itu, banyak netizen yang secara terbuka mengkritik isu-isu yang mereka anggap mengancam demokrasi, seperti ketidaknetralan aparat negara dan proses yang dianggap kurang transparan. Diskusi-diskusi ini mencerminkan harapan masyarakat untuk pemilu yang lebih jujur dan adil. Mereka semakin kritis terhadap kinerja para kandidat, serta menyoroti pentingnya pemimpin yang berkomitmen menjaga nilai-nilai demokrasi dan keadilan di Indonesia.

Pilpres 2024 dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia

Pemilu 2024 membawa warna baru dalam proses demokrasi Indonesia. Selain menyoroti kualitas kandidat dalam menyampaikan visi dan misi, netizen juga semakin kritis terhadap isu-isu yang lebih luas. Mereka tidak hanya menilai kandidat dari segi program kerja, tetapi juga menyoroti sikap dan etika politik yang ditunjukkan oleh masing-masing calon. 

Dalam hal ini, masyarakat berharap bahwa proses pemilu dapat berlangsung dengan transparan, adil, dan jujur, serta mampu menghasilkan pemimpin yang dapat membawa perubahan positif bagi bangsa.

Berbagai komentar dan pandangan yang muncul di media sosial menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin peduli terhadap arah masa depan negaranya. Netizen berharap agar pemilu ini dapat menghasilkan pemimpin yang amanah dan mampu memajukan Indonesia di kancah internasional, sekaligus menjaga stabilitas dan keadilan di dalam negeri. Semoga, Pilpres 2024 menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk memperkuat demokrasi dan membawa perubahan yang lebih baik bagi seluruh rakyat.

Teks ini memberikan analisis yang lebih dalam mengenai pandangan netizen terhadap para kandidat serta mencerminkan harapan dan kekhawatiran masyarakat mengenai masa depan demokrasi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun