Mohon tunggu...
Naufal Rifqi Yusron
Naufal Rifqi Yusron Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

kadang suka menulis kadang suka mengambil foto

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Strawberry Generation Apakah adiknya Sandwich Generation?

1 Februari 2025   02:02 Diperbarui: 1 Februari 2025   02:02 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seminar Beyond Labels Mental Health Campaign! 

Rabu, 22 Januari 2025 lalu Beyond Labels yang merupakan hasil Dari Kelas PR Campaign telah mengadakan Seminar Mental Health yang Berjudul "Mental Health Campaign: Memecah Stereotip Strawberry Generation" dengan pembicara yang hebat yaitu, Safitri Herra, S.Pd. Beliau menjelaskan dalam Seminar tersebut dimulai dari Apa itu Strawberry Generation?, Apa Penyebab dari terbentuknya karakter si Strawberry Generation itu? dsb.

Dalam hal ini, Apakah ada kesamaan dalam Strawberry Generation dengan Sandwich Generation? mari kita bedah lebih lanjut!.

Apa sih Strawberry Generation itu?, Istilah ini digunakan untuk menggambarkan generasi muda saat ini, yang paling utama lahir setelah tahun 1981, yang dianggap memiliki karakteristik tertentu yang membuat mereka lebih rentan dan lemah, seperti buah stroberi, kaya dan eksotis di luar sedangkan di dalam sangat lembut dan mudah dihancurkan. Istilah tersebut di temukan di Taiwan karena menggambarkan generasi masa itu yang mengalami kesulitan dalam menghadapi tantangan serta tekanan sosial, pemilihan istilah stroberi disini memiliki kesesuaian antara buah stroberi dengan karakteristik generasi yang terlihat sangat kreatif namun memiliki jiwa yang rapuh.

ada beberapa penyebab dari terbentuknya Generasi Stroberi ini, yaitu:

1. Didikan dari Orang tua, Pola asuh yang terus menerus berulang seperti protektif atau sering dimanjakan dengan mengabulkan segala permintaan ketika sedang masa tumbuh dapat menyebabkan anak-anak menjadi kurang mandiri dan lebih mengandalkan keapada kedua orang. ini juga yang menyebabkan enggannya keluar dari zona nyaman dan tidak mau berubah dari kebiasaan itu.

2. Pengaruh Sosial Media, dengan pengaruh tersebut dan kebebasan dalam mengakses suatu informasi melalui internet, mereka sering kali melakukan self-diagnosis ketika mereka merasakan sakit, tanpa sekalipun konsultansi langsung dengan para ahli, sering terpapar pada standar yang tidak realistis terlalu banyak mendengarkan perkataan orang lain dan melihat kebanyakan orang menyetujui nya dengan mudah mereka telan mentah informasi tersebut dan menjadikan standar kehidupan.

3.  Kurangnya Pemahaman tentang Kesehatan mental, Generasi stroberi mungkin kurang dalam memiliki pemahaman yang memadai tentang kesehatan mental dan cara mengelola stress sehingga alih-alih menyelesaikannya banyak generasi stroberi yang cenderung memilih untuk lari dari masalah yang ia hadapi, lebih memilih kesenangan tersendiri yang bersifat sementara daripada menyelesaikan masalah yang dapat memperpanjang durasi tantangan tersebut.

Sedangkan apa itu Generasi Sandwich?

Generasi Sandwich, istilah yang merujuk kepada individu yang terjebak dalam siklus tanggung jawab untuk menghidupi 2 generasi sekaligus Orang tua serta Anak anak mereka, konsep ini dipertemukan pertama kali oleh Dorothy A. Miller pada tahun 1981, dan diibaratkan seperti sandwich, dimana generasi ini tersebut berada di tengah - tengah antara dua "roti" itu mewaikil antara Orang tua dan Anak anaknya. Di Indonesia sendiri, generasi ini cukup umum untuk ditemui, berdasarkan statistik dari BPS (2020) ada sekitar 71 Juta penduduk yang merupakan Generasi Sandwich.

ada beberapa penyebab dari terciptanya Sandwich Generation.

1. Kurangnya Kemampuan dalam Finansial

Kurangnya kemampuan seseorang dalam mengatur finansial. Misalnya, mereka tidak mempersiapkan tabungan untuk tunjangan pensiun atau tidak memiliki cadangan tabungan lain untuk mencegah dana darurat. Sehingga anak-anak mereka harus mengambil alih tanggung jawab finansial saat orang tua mereka memasuki masa pensiun.

2. Perubahan Demografi

Peningkatan taraf hifup dan perubahan dalam pola kelahiran menyebabkan banyak orang dewasa harus merawat orang tua yang lebih lama hidup dan anak-anak yang lebih lama bergantung pada orang tua mereka.

3. Gaya Hidup yang Konsumtif

Kebiasaan hidup yang tidak hemat dapat memperburuk situasi keuangan keluarga, sehingga menjadikan seseorang dalam generasi sandwich ini semakin tertekan untuk memenuhi tanggungan kebutuhan semua anggota keluarga.

dari pernyataan diatas, generasi sandwich serta stroberi memilih beberapa kesamaan, meskipun keduanya adalah menggambarkan kondisi yang berbeda dalam konteks sosial dan psikologis, antara lain:

1. Pengaruh Lingkungan dan Pola Asuh : Keduanya sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua mereka. Generasi Sandwich yang sering kali muncul dari lingkungan yang memberikan tanggung jawab besar kepada anak untuk merawat orang tua dan adik-adiknya, sementara generasi strawberry cenderung dibesarkan di lingkungan yang terlalu dimanjakan, sehingga dapat mengakibatkan ketidakmampuan dalam menghadapi tantangan.

2. Keterhubungan dengan Teknologi : Keduanya tumbuh di era yang sangat terhubung dengan teknologi. Generasi Sandwich sering menggunakan teknologi untuk mengelola tanggung jawab mereka, sedangkan Generasi Strawberry sangat bergantung pada media sosial di gadget mereka daripada untuk mengekspresikan perasaan dan kreativitas mereka.

Dapat ditarik Kesimpulan bahwasannya:

Generasi Strawberry mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini dalam konteks sosial yang terus berubah. Sedangkan Generasi Sandwich itu mencerminkan tantangan besar bagi individu yang menyeimbangkan tanggung jawab terhadap dua generasi. Meskipun, Antar Generasi memiliki karakteristik yang berbeda, keduanya mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh masing masing individu dalam kontesk sosial yang luas, serta menunjukkan bagaimana pola asuh, lingkungan dan tekanan sosial dapat mempengaruhi perkembangan masing masing pribadi.

Nama : Naufal Rifqi Yusron

NPM : 23010400157

Mata Kuliah : Psikologi Komunikasi 

Dosen Pengampu : Istisari Bulan Lageni, S.Sos, M.I.Kom 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun