Dewasa ini, Kita telah banyak mendengar tentang Politik .Apa sih makna Politik ?
Banyak orang beranggapan bahwa politik hal yang buruk ataupun kotor,akan tetapi tidak seperti yang kita pikirkan Politik itu sendiri kotor karena adanya para oknum-oknum yang menyalahgunakan politik tersebut bahkan sebagian orang enggan mau Terjun dalam dunia politik .kita harus tau dulu apa sih makna politik dan apa sih tujuan dalam politik itu sendiri .yang kita tidak sadar adalah bahwa kita selalu ber politik dalam kehidupan kita sehari-hari .PROF MIRIAM BUDIARJO mengartikan politik dalam keperpustakaan Ilmu Politik ternyata ada bemacam-macam defenisi mengenai politik .
Pada umumnya dikatakan bahwa politik (Politics) adalah bemacammacam kegiatan dalam suatu system politik yang menyangkut proses kegiatan menentukan tujuan-tujuan dan melaksanakan tujuan-tujuan itu .Anton H.Djawamaku (1985 : 144) mengatakan bahwa "Pribadi sesorang adalah unit dasar empiris analisi politik ."politik selalu hidup dalam kehidupan manusia karena sejatinya kita merupakan mahluk social . menurut"Aristoteles" manusia dianggap sebagai (Zoon Politicon) sebagai manusia beraspirasi dengan yang lain dari asosiasinya dan tidak selalu memberi mamfaat bagi dirinya sendiri.Â
Makhluk social itu sendiri membutuhkan peran orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan kesejatraannya , contoh Apakah kita bisa menjadi seorang siswa tanpa adanya guru?,Maka tanpa kita sadari kita sudah merelasasikan politik dalam kehidupan dalam ranah keseharianÂ
Dalam hal ini beberapa contoh tujuan politik dalam ranah kehidupan dan ranah politik negara.
1.Politik Dalam Ranah Diri Sendiri
Menurut saya ,Sebagai manusia yang diciptakan oleh tuhan dengan sempurna dan menjadikan kita sebagai pepimpin dimuka bumi dalam menata kehidupan baik jalannya dan tujuan dalam kehidupan. Dalam pandangan Islam kita adalah pemimpin disebutkan setiap individu adalah pemimpin "Kullukum ro'in wakullukum masulun'aro'iyati"pemimpin bagi diri nya sendiri dan pemimpin dimintai pertanggung jawaban
Nah,dalam dunia politik yang bersinggungan langsung dengan kemimpinan baik besifat individual atau social dan bagaimana seorang pemimpin untuk menjaga prosesi dan mempertangung jawaban kemimpinannya . Maka awal yang baik adalah kita mengapliksaikan politik dalam ranah sendiri yang mana kita menentukan tujuan diri sendiri ke arah mana tujuan akhir yang mungkin dapat bertolak belakang Hati dan Pikiran disinilah kita mengimpilikasikan politik dalam mencapai tujuan akhir .
2.Politik Dalam Ranah Pendidikan
Berbicara tentang pendidikan tentu merupakan hal yang sangat luas karena pendidikan tidak hanya di batasi dengan adanya sekolah ataupun perkulihaan.
Bahkan ,dari semenjak kita lahir kita sudah ada pendidikan yang paling dasar atas didikan seorang Ibu karena seorang Ibu memainkan peranan figure yang mana dapat ditiru atau yang tidak .
Menurut saya pendidikan adalah tempat mebangun membangun citra dan menciptakan letak jati diri seseorang yang menurut pendapat George Bernard Shaw"Hidup bukan menemukan jadi diri .Hidup itu untuk menciptakan sebuah jati diri."Misalnya saja Jika sesorang Mahasiswa mampu menjadi DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) pasti ia telah menciptakan jati diri nya dengan ia mengikuti dalam organisasi . Dalam hal ini seorang Mahasiswa bersiasat politik bagaimana cara mendapatkan jabatan tersebut .
Berorganisasi juga sebuah contoh miniatur negara yang mana berbagai system dan tak-tik berjalan seperti politik kekuasaan , politik kemajuan dan kesempatan lainya yang dapat menguntungkan dan mengembangkan organisasi tersebut .
3.Politik Dalam Ranah Kekuasaan
Masalah Kekuasaan ,Pasti kita memikirkan didalam nya adanya kekusaan dan keuntungan karena seseorang tidak mungkin bersikeras dalam pendapat nya walaupun melanggar Hukum adanya .
Maka tak jarang seseorang mengunakan bad politic(politik kotor) untuk mendapatkan kekuasaan . Gillbert W. Fairhol mendefinisikan kekuasaan sebagai "........kemampuam individu untuk mencapai tujuannya saat berhubungan dengan orang lain , bahkan ketika dihadapkan pada penolakan mereka "
Karena kekuasaan dapat memerintah tanpa mengangkat" cangkul " dengan hanya sebuah kata-kata , Harold Geneen"Kepemimpinan dilaksanakan lebih dari sikap dan tindakan nyata, bukan sekedar kata-kata" maka tak jarang seseorang hilang dalam kepercayaan kepempinan karena banyak nya oknum-oknum melawan arah dari ketentuan kekuasaan demi keuntungan pribadi seperti Munculnya wacana penundaan Pemilu bersamaan munculnya Big Data yang menyatakan setuju masyrakat akan hal tersebut. Dalam hal ini jelas menentang dalam UUD 1945 dari pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru.Â
Selain itu,pembatasan masa jabatan presiden adalah sebuah Pratik demokrasi di Indonesia akan tetap sehat dan tidak mengulang History kelam demokrasi .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H