Banyak masyarakat kita yang masih terjabak antara jenis kelamin dan gender, sekilas dua kata tersebut memang seperti memilki makna yang sama, namun keduanya memilki perbedaan.Â
Gender diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Webster's Studies Encylopedia menjelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat perbedaan (distinction) dalam hal peran, prilaku, mentalitas dan karakterstik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.Â
Sedangkan seks lebih condong pada pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia berdasarkan ciri biologis yang melekat, tidak berubah dan tidak dapat dipertukarkan. Dalam hal ini sering dikatakan sebagai ketentuan Tuhan atau 'kodrat'.Â
konsep gender adalah sifat yang melekat pada laki-laki atau perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural dan dapat dipertukarkan, yang bisa berubah dari waktu ke waktu, dari tempat ke tempat lainnya, maupun berbeda dari suatu kelas ke kelas yang lain, itulah yang disebut dengan gender.Â
Jadi gender diartikan sebagai "jenis kelamin sosial", sedangkan sex adalah jenis kelamin biologis. Maksudnya adalah dalam gender ada perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan sebagai hasil konstruksi sosial.
Contohnya masyarakat kita sering mengatakan bahwa perempuan itu kodrat nya di dapur, mengurus rumah, mengasuh anak, mengurus suami dan lain-lain, dan laki-laki kodrat nya bekerja, mencari nafkah, dan lain-lain. Padahal itu semua bukan kodrat atau ketentuan tuhan, itu semua adalah konstruksi sosial.Â
Konsep hubungan sosial yang membedakan (memilahkan atau memisahkan) fungsi dan peran antara perempuan dan lak-laki. Dan tidak ditentukan karena ada perbedaan biologis atau kodrat.Â
Perempuan juga bisa mengurus perusahaan, menjadi pemimpin, berpendidikan tinggi dan lain-lain, laki-laki juga bukan hanya bisa berkerja dan mencari nafkah, laki-laki juga sebenarnya bisa mengurus rumah, mengasuh anak dan lain-lain.Â
Semua hal itu bisa dilakukan tanpa memandang laki-laki atau perempuan yang melakukannya. Kecuali kodrat yang sudah ditentukan, misalnya hanya perempuan yang bisa melahirkan, dan menyusui bayi dan laki-laki tidak bisa melakukan itu.
Perbedaan fungsi dan peran antara laki-laki dan perempuan itu tidak ditentukan karena keduanya terdapat perbedaan biologis atau kodrat, melainkan dibedakan menurut kedudukan, fungsi dan peranan masing-masing dalam berbagai kehidupan dan pembangunan.Â
Perbedaan fungsi dan peran antara laki-laki dan perempuan dilekatkan berdasarkan kebiasaan atau kebudayaan yang pada akhirnya membentuk suatu pemahaman bahwa fungsi, peran, atau sifat itu hanya bisa dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.