Mohon tunggu...
Naufal Marta
Naufal Marta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Naufal Marta Lestari. Saya merupakan mahasiswa aktif Akuakultur FIKKIA Universitas Airlangga. Saya lahir di Sidoarjo pada tahun 2004. Saya memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, hobi saya mengabadikan hasil foto maupun video pada laman instagram pribadi. Kemudian, saya memiliki sifat pekerja keras dan suka belajar hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengatasi Ancaman Kebisingan bagi Kesehatan dan Lingkungan Sekitar Kita

11 Juni 2024   18:15 Diperbarui: 11 Juni 2024   20:15 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polusi suara atau kebisingan lingkungan adalah salah satu bentuk polusi yang sering diabaikan meskipun dampaknya pada kesehatan manusia dan kualitas hidup sangat signifikan. Polusi suara terjadi ketika tingkat kebisingan di lingkungan sekitar melebihi batas yang dianggap aman, biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia seperti lalu lintas kendaraan, industri, konstruksi, dan hiburan.

Dampak Polusi Suara

Dampak polusi suara terhadap kesehatan manusia tidak boleh diremehkan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan suara bising yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan tidur, stres, hipertensi, gangguan pendengaran, dan penyakit kardiovaskular. Kebisingan juga dapat mengganggu proses belajar anak-anak, mengurangi produktivitas, dan mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan.

Di perkotaan, polusi suara merupakan masalah yang semakin meningkat. Lalu lintas jalan raya, kereta api, dan bandara adalah sumber utama kebisingan. Selain itu, kegiatan industri dan konstruksi juga berkontribusi besar terhadap tingkat kebisingan di lingkungan perkotaan. Bahkan di kawasan perumahan, penggunaan alat-alat elektronik seperti televisi, radio, dan perangkat rumah tangga lainnya juga dapat menambah tingkat kebisingan.

Tantangan Mengatasi Polusi Suara

Mengatasi polusi suara bukanlah tugas yang mudah. Salah satu tantangan utamanya adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang dampak negatif kebisingan. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kebisingan bisa berbahaya bagi kesehatan mereka. Selain itu, regulasi dan penegakan hukum terkait polusi suara sering kali tidak memadai. Di banyak negara, aturan mengenai tingkat kebisingan yang diizinkan belum diimplementasikan dengan baik, sehingga kebisingan masih dianggap sebagai masalah yang bisa ditoleransi.

Teknologi modern juga turut menyumbang terhadap peningkatan polusi suara. Meskipun inovasi teknologi membawa banyak manfaat, tidak jarang alat-alat baru yang diciptakan menambah tingkat kebisingan di lingkungan sekitar. Misalnya, mesin-mesin industri yang semakin canggih namun semakin bising, atau kendaraan bermotor yang semakin cepat namun semakin ribut.

Solusi untuk Mengurangi Polusi Suara

Untuk mengurangi polusi suara, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

  • Meningkatkan kesadaran publik dengan mensosialisasikan maupun mengedukasi informasi tentang dampak polusi suara yang perlu diketahui. Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan yang tenang dan sehat.
  • Regulasi dan penegakan hukum, pemerintah harus menetapkan batasan kebisingan yang ketat dan memastikan penegakannya seperti aturan yang telah diatur oleh pemerintah dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.48 Tahun 1996 tentang baku tingkat kebisingan. Sanksi yang tegas perlu diberikan kepada pelanggar aturan.
  • Inovasi teknologi ramah lingkungan yaitu industri harus didorong untuk mengembangkan teknologi yang lebih hening. Misalnya, penggunaan mesin dengan tingkat kebisingan rendah atau kendaraan listrik yang lebih tenang dibandingkan kendaraan bermotor konvensional.
  • Desain perkotaan yang lebih baik yaitu perencanaan tata kota yang baik dapat membantu mengurangi kebisingan. Contohnya, dengan menciptakan zona hijau sebagai pemisah antara area industri dan perumahan atau membangun dinding penghalang suara di sepanjang jalan raya yang sibuk.
  • Penggunaan alat pelindung diri yaitu di lingkungan kerja yang bising, penggunaan alat pelindung diri seperti earplug atau earmuff harus diwajibkan untuk melindungi pendengaran pekerja.

Kesimpulan

Polusi suara adalah masalah serius yang memerlukan perhatian lebih dari kita semua. Dampaknya yang merugikan kesehatan dan kualitas hidup menuntut tindakan segera. Dengan meningkatkan kesadaran publik, memperketat regulasi, mendorong inovasi teknologi ramah lingkungan, dan merancang kota dengan lebih baik, kita dapat bersama-sama mengurangi tingkat kebisingan dan menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan sehat untuk masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun