Mohon tunggu...
Muhamad Naufal Irkhamy
Muhamad Naufal Irkhamy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Sekarang ini Saya adalah seorang mahasiswa fakultas kedokteran hewan Universitas Airlangga Surabaya. Merupakan anak pertama dari 2 bersaudara .Seseorang yang sangat termotivasi untuk terus mengembangkan kemampuan yang dimiliki dan tumbuh secara profesional. Saya yakin dengan kemampuan ini dapat meraih mimpi untuk menjadi dokter hewan yang berkompeten.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PTN Umum Melahirkan Tokoh Agamis, Apakah Bisa?!

29 Juni 2022   08:29 Diperbarui: 29 Juni 2022   08:58 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Universitas islam sudah lumrah dan sudah sangat familiar jika dikenal sebagai pencetak mahasiswa generasi muda yang agamis seutuhnya,tentunya mereka sudah ada pendukung mata kuliah serta pendidikan yang tidak jauh dari bau bau ke agamaan

NAMUN BAGAIMANA JIKA PTN UMUM JUGA SEBAGAI PENCETAK GENERASI MUDA YANG AGAMIS,merupakan suatu hal yang tabu atau suatu yang tidak biasanya didengar oleh kalangan masyarakat,ini merupakan suatu tantangan bagi kita mahasiswa PTN umum untuk menerima serta mewujudkan tantangan itu bahwa ptn umum juga bisa melahirkan generasi mahasiswa beragamis dengan tujuan menghilangkan presepsi dimasyarakat mahasiswa umum yang mempunyai perilaku kriminal ataupun tidak bermoral agama.

Untuk itu dengan hadirnya artikel ini harapannya generasi agamis yang berasal dari ptn umum mempunyai semangat untuk membuktikan serta bersaing bahwa PTN UMUM BISA MELAHIRKAN GENERASI AGAMIS UNTUK MASYARAKAT.

..

..

Dengan langkah awal kita sebagai MAHASISWA GENERASI MUDA UNIVERSITAS AILANGGA bisa menanamkan dalam mindset  bahwa Generasi muda yang agamis ditandai dengan tingkah  laku dan tindak dari pemuda yang dilandasi oleh moral-moral normatif agama. Pada intinya, setiap agama mengajarkan keselarasan guna menuju kehidupan yang lebih baik. Yang membedakan diantara agama-agama tersebut hanyalah cara untuk menggapai keselarasan kebahagaiaan tersebut.

..

..

Generasi muda yang agamis menurut Azyumardi Azra dapat dilihat dari tiga kategori, pertama, generasi muda yang memiliki visi, yakni generasi muda yang mau membangun tradisi intelektual dan wacana pemikiran melalui intelectual enlightement (pencerahan intelektual) dan intelectual enrichment (pengkayaan intelektual). Strategi pendekatan yang digunakan ialah melalui pemaksimalan potensi kesadaran dan penyadaran individu yang memungkinkan terciptanya komunitas ilmiah.

..

..

Kedua, generasi muda yang memiliki nilai, yaitu berupa usaha untuk mempertajam hati nurani melalui penanaman nilai-nilai moral agama sehingga terbangun pemikiran dan konseptual yang mendapatkan pembenaran dari Al-Qur'an. Ketiga, generasi muda yang memiliki keberanian dalam melakukan aktualisasi program, misalnya dalam melakukan advokasi terhadap permasalahan masyarakat dan keberpihakan dalam pemberdayaan umat.

..

Manusia yang demikian pada dasarnya adalah manusia yang mengemban kewajiban moral dalam kehidupannya sehari-hari. Bentuk kewajiban moral  meliputi:

MMT: Moral Manusia terhadap Tuhannya, ditandai oleh kualitas imtak, berupa pengembangan sebagai generasi yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beriman kepada-Nya, mengajarkan ajaran-ajaran-Nya dalam segala aspek kehidupan;

MMP: Moral Manusia terhadap Pribadinya, ditandai oleh kualitas sumber daya manusia/ilmu pengetahuan dan teknologi (SDM/Iptek), berupa dorongan untuk memelihara dirinya, dorongan untuk melindungi dirinya, dan dorongan untuk mengungkapkan dirinya;

MMM: Moral Manusia terhadap Manusia lainnya, ditandai oleh kemampuan bersosialisasi, hablum minannas;

MMA: Moral Manusia terhadap Alam, ditandai oleh kesadaran terhadap ekologi dan lingkungannya, pengembangan sebagai insan sosial ekonomi, dan orientasi terhadap masa depan untuk menumbuhkan kepekaan terhadap situasi masa kini dalam kaitan dan hubungannya dengan masa depan;

MMW: Moral Manusia terhadap Waktu, ditandai oleh kesadaran terhadap waktu, hidupnya akan memiliki visi, misi, dan strategi. Empat kesadaran terhadap waktu tersebut adalah:
a.Waktu mendapat nikmat dan kebahagiaan; mampu bersyukur;
b.Waktu mendapat ujian dan penderitaan; ridha, tabah, dan sabar.
c.Waktu dalam ketaatan, ditandai oleh sikap istiqamah
d.Waktu terjerumus bermaksiat, mampu sadar, bertaubat, dan menyesali perbuatannya .
f. MMLB: Moral Manusia Lahir Batin, ditandai oleh kesadaran beretika, tahu batas, mempunyai rasa malu, adil, jujur, amanah, dan selalu berhati-hati.

..

..

Sebagai penutup, tanda bahwa dalam upaya membangun Generasi Muda yang Agamis dan dikatakan berhasil dapat dilihat dari indikator-indikator berikut, yaitu:
Meningkatnya partisipasi generasi muda dalam lembaga sosial kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan;Terbentuknya peraturan perundang-undangan yang mengatur dan menjamin kebebasan generasi muda untuk mengorganisasikan dirinya secara bertanggungjawab;Meningkatnya jumlah wirausahawan muda;Meningkatnya jumlah karya: kreasi, karsa, dan apresiasi generasi muda di berbagai bidang pembangunan;
Menurunnya jumlah kasus dan penyalahgunaan Narkoba oleh generasi muda serta meningkatnya peran dan partisipasi generasi muda dalam pencegahan dan penanggulangan Narkoba;Menurunnya angka kriminalitas yang dilakukan generasi muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun