Oleh : Naufal Husein Adikalan, Yahya Khamdani, Alfan Hidayad
Pada hari Senin, 7 Agustus 2023 Naufal melaksanakan pembelajaran berbasis proyek, dikarenakan salah satu dosen memberi Naufal titipan untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam proyek pembuatan mobil-mobilan dari kardus selama KKN. Setelah menyadari bahwa proyek ini bukan hanya tentang membuat mainan, tetapi juga tentang menumbuhkan imajinasi dan kemampuan berpikir kreatif siswa.
Pada pelaksanaannya siswa diajak untuk berpikir lebih luas dan menemukan inspirasi dari berbagai sumber dengan cara ini. Naufal membantu siswa membuat sketsa sederhana dari ide awal mereka. Ia memberikan pedoman tentang proporsi, bentuk, dan detail desain yang harus dipertimbangkan saat membuat mobil dari kardus. Naufal kemudian memimpin siswa dalam proses pembuatan prototipe. Ia menunjukkan cara memotong dan menyusun kardus dengan benar, serta cara menggunakan lem dengan benar. Siswa dianjurkan oleh Naufal untuk mencoba berbagai tekstur dan elemen dekorasi lainnya untuk menambah sentuhan kreatif ke mobil mereka. Ia menyediakan sesi konsultasi individu untuk membantu mereka mengatasi tantangan dan mengatasi hambatan desain yang mungkin muncul. Naufal juga mendorong siswa-siswa untuk berbagi ide dan bantuan satu sama lain
Setelah berhasil menyelesaikan pembuatan mobil kardus dengan penuh kreativitas, Yahya dengan penuh semangat memandu para siswa kelas 6 untuk menyusun sebuah paragraf cerita yang menggambarkan perjalanan proses dari pembuatan hingga menjadi sebuah karya yang memukau.
Para siswa dengan cermat mengekspresikan setiap langkah yang telah mereka ambil. Mereka mulai dengan mendeskripsikan bagaimana ide-ide muncul dan bagaimana desain mobil kardus pertama kali diciptakan. Setiap detail seperti bentuk, ukuran, dan bahkan warna yang mereka pilih disusun dengan teliti dalam kata-kata.
Selanjutnya, dalam paragraf cerita itu, para siswa menjelaskan bagaimana mereka merangkai dan menggabungkan setiap bagian mobil kardus dengan penuh ketelitian. Proses menempelkan roda, menambahkan jendela, serta menghiasi bagian dalam mobil dengan bahan-bahan yang kreatif diuraikan dengan jelas.
Para siswa menutup cerita dengan mengatakan bahwa mobil kardus yang mereka buat akan menjadi inspirasi bagi orang lain untuk membuat sesuatu yang baru dan tidak pernah takut untuk mencoba hal baru. Cerita ini dengan penuh semangat menggambarkan perjalanan dari sekadar gagasan hingga menjadi sebuah hasil yang signifikan. Yahya terharu dan bangga melihat bagaimana para siswa mampu menyampaikan perasaan dan pengalaman mereka dalam satu paragraf cerita yang luar biasa.
Naufal sangat bersemangat untuk pergi ke kelas esokan harinya. Naufal ditugaskan untuk mengajar tiga mata pelajaran sekaligus: Bahasa Inggris, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan Matematika sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Dengan persiapan yang baik, Naufal memulai pelajaran matematika dengan menjelaskan konsep-konsep penting secara terstruktur dengan contoh dan tantangan soal untuk membantu siswa berlatih dengan baik. Naufal senang melihat semangat belajar para siswa yang terlibat dalam pelajaran. Selain itu, Naufal menggunakan semua sumber daya dan teknologi yang tersedia untuk membuat pembelajaran matematika lebih interaktif.
Pada mata pelajaran PPKn, Naufal berbicara tentang nilai-nilai kebangsaan, hak dan kewajiban sebagai warga negara, dan pentingnya mempertahankan persatuan dan kerukunan dalam pelajaran PPKn. Naufal mendorong diskusi kelompok untuk memperoleh pemahaman tentang konteks yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dengan semangat berbagi perspektif mereka, yang menunjukkan pemahaman yang semakin mendalam.
Pata mata pelajaran Bahasa Inggris, Naufal memulai pembelajaran dengan membangkitkan minat siswa melalui percakapan santai, mengenalkan kosakata baru, dan memberikan latihan berbicara. Naufal tidak hanya fokus pada keterampilan berbicara dan mendengarkan, tetapi juga memberikan penekanan pada keterampilan menulis dan membaca.
Pada akhir setiap pembelajaran, Naufal mendorong siswa-siswa untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam memecahkan masalah pada masing masing pelajaran. Ia merangsang pertukaran ide dan solusi di antara mereka, sehingga siswa tidak hanya belajar dari Naufal tetapi juga dari teman sekelasnya karena ia merangsang pertukaran ide dan solusi di antara mereka. Siswa memiliki kesempatan untuk melihat berbagai perspektif dan perspektif melalui diskusi kelompok ini. Ini dapat membantu mereka memperoleh pemahaman yang lebih luas
Alfan kebagian mengajar kelas rendah(2-5) setelah sampai ke sekolah Alfan dan teman-teman sudah disambut senyuman yang sangat ceria oleh murid-murid disana dan mereka sangat antusias menyambut Alfan dan teman-teman, Alfan langsung mempersilahkan masuk anak-anak untuk memulai doa bersama sebelum pembelajaran dimulai, Setelah doa bersama Alfan langsung memulai pembelajaran dengan membuat jadwal piket kelas untuk siswa-siswi yang ada disana, Dan siswa-siswi disana sangant lama untuk menulis dikarenaka mereka sangat minim untuk menimba ilmu dikarenakan Tidak ada guru tetap yang mengajar disana mereka hanya mengandalkan kakak-kakak KKN yang setiap beberapa bulan ganti, Ada yang nulis jadwal piket sampai lebih 30 menit lebih ada juga yang cepet itupun Cuma 1 orang yang namanya Adawiyah setelah siswa-siswi seleasi nulis jadwal piket kelas mereka minta istirahat karna capek menulis dan Alfan hanya bisa menuruti mereka,dan Alfan maklumi ituu karena masih awal-awal,
Pada jam istirhat mereka mengajak Alfan untuk berfoto dan bermain seperti tepuk-tepuk tangan, Singkat cerita setelah jam istirhat selesai Alfan langsung mengajatkan mereka bahasa inggris yang palig dasar seperti mengajri cara baca huruf dalam Bahasa inggris, setelah mereka menulis yang ada di papan Alfan menyuruh untuk membaca bersama-sama agar mereka tambah ingat dan tambah tau tentang pengucapan huruf dalam Bahasa inggris setelah selesai membaca bersama-sama Alfan menyuruh meraka untuk bersih-bersih kelas sesuai piket dan setelah piket kami melakukan doa bersama dan setehalh itu pulang kerumah masing-masing
Pendekatan kreatif bukan hanya membantu anak-anak memahami matematika, tetapi juga menciptakan fondasi yang kuat untuk mengembangkan semua potensi mereka. Langkah ini menunjukkan bahwa menjadi kreatif, berdedikasi, dan menggunakan metode yang tepat dapat membuat pembelajaran lebih bermakna dan efektif bagi setiap siswa, bahkan di lingkungan yang mungkin menantang.
Kegiatan pembelajaran yang menggunakan media papan Napier telah dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep perkalian dan meningkatkan kemampuan mereka untuk melakukan perhitungan yang lebih kompleks. Tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan perhitungan siswa, tetapi juga untuk memberi mereka pemahaman tentang cara konsep matematika dapat diterapkan pada alat dunia nyata. Penggunaan media papan Napier juga menunjukkan betapa pentingnya menggunakan alat bantu saat menyelesaikan masalah matematika sehari-hari. Hal ini juga akan membangun pola pikir kreatif dan analitis yang akan membantu mereka menyelesaikan tantangan perkalian yang lebih sulit.
Mahasiswa KKN KI Prodi Agribisnis mengusung pembelajaran dengan mengenalkan keragaman pangan Indonesia kepada anak-anak siswa IIC Ladang Kosma, Dikarenakan anak-anak pekerja Indonesia di ICC Ladang Kosma Malaysia tidak mengetahui ragam-ragam makanan khas Indonesia beserta daerah-daerahnya
Dengan mengenalkan ragam-ragam pangan diindonesia nak-anak pekerja  sangat antusias mendengarkan karena mereka belumpernah melihat ragam makanan negaranya sendiri karena mereka dari kecil sudah hidup di Malaysia dan sangat susah untuk pulang dikarenakan orang tau mereka Sebagian tidak mempunyai visa (permit)pekerja yang resmi,dan Alfan mempersentr]asikan dengan sangat jelas asal-usul makanan yang Alfan presentasikan contoh makannan yang Alfan presentasikan iana;ah suwar-suwir khas kabupaten jember dan banyak lagi makanan Indonesia yang Alfan presentasikan
Yahya, melanjutkan perannya dalam membimbing para siswa dan siswi untuk meningkatkan literasi. Dengan bijaksana, ia memberikan instruksi kepada mereka untuk memilih buku dari berbagai judul yang tersedia. Setiap siswa diberi kebebasan untuk memilih buku sesuai minat mereka, baik itu fiksi, non-fiksi, atau genre lainnya. Dengan sikap penuh dukungan, Yahya memastikan bahwa setiap siswa merasa diberi ruang untuk mengeksplorasi dunia literasi dengan cara yang mereka sukai.
Ketika waktu pembelajaran berakhir, siswa-siswi dengan semangat merangkum apa yang telah mereka baca. Dengan bersemangat, satu per satu mereka bercerita kepada Yahya tentang cerita, pelajaran, atau pengalaman yang mereka dapatkan dari buku yang telah mereka pilih. Beberapa siswa menceritakan tentang tokoh-tokoh dalam cerita yang menginspirasi mereka, sementara yang lain membagikan pelajaran hidup yang mereka ambil dari buku tersebut.
Yahya mendengarkan dengan penuh perhatian, tersenyum dan mengangguk mengapresiasi setiap cerita yang diceritakan. Ia melihat betapa pentingnya pengalaman membaca ini dalam membangun pemahaman dan apresiasi terhadap literasi di kalangan siswa. Dengan upaya seperti ini, Yahya berharap siswa-siswi tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca mereka, tetapi juga merasakan manfaat yang dalam dari dunia literasi dalam membentuk pola pikir dan pandangan mereka terhadap dunia.
Pada setiap hari Jumat, Naufal dan temannya dengan antusias melanjutkan misi mereka dalam membantu mengajar Iqro' kepada seluruh kelas yang ada. Dengan buku Iqro sebagai panduan, mereka dengan sabar membantu semua siswa mengenal dan memahami huruf-huruf Arab serta membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Naufal dan teman-temannya memastikan pembelajaran berjalan lancar. Setiap kelas memiliki tingkatan yang berbeda sesuai dengan perkembangan mereka dalam mempelajari Iqro'. Naufal dan timnya dengan penuh perhatian mengikuti perkembangan setiap siswa dan memberikan bimbingan yang sesuai. Mereka juga senang melihat betapa antusiasnya siswa-siswa dalam mengikuti pelajaran Iqro', serta bagaimana semangat mereka tumbuh dalam memahami dan menghafal ayat-ayat suci Al-Quran.
Pada setiap hari Sabtu yang ceria, para mahasiswa KKN menjalankan program "Sabtu Sehat" dengan penuh semangat. Bersama dengan siswa-siswi ICC Ladang Kosma untuk menjaga kesehatan fisik dan mempererat hubungan di antara semua peserta. Di pagi yang cerah, para peserta berkumpul di titik awal untuk memulai "Sabtu Sehat". Dalam suasana kegembiraan, mereka bersiap untuk berjalan mengelilingi desa. Para siswa-siswi ICC Ladang Kosma dengan penuh antusiasme mengikuti berjalan sambil bercerita dan berinteraksi dengan gembira.
Selama perjalanan mengelilingi desa, peserta tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga dapat menikmati pemandangan alam yang indah dan segar. Para mahasiswa mengajak para siswa untuk mengobrol tentang berbagai topik, mulai dari sekolah, kegiatan sehari-hari, hingga impian dan harapan mereka di masa depan. Setiap langkah yang diambil menjadi momen yang berarti, di mana para mahasiswa dan siswa-siswi bisa saling mengenal lebih dekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H