Mohon tunggu...
Naufal Hakim
Naufal Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - STAI Daarut Tauhiid

Seorang mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah-STAI Daarut Tauhiid yang mencoba untuk mempelajari ilmu dalam berbagai bidang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lakukan Tiga Hal ini agar Hidupmu Tenang dan Bahagia

24 Juli 2022   15:06 Diperbarui: 24 Juli 2022   15:10 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap orang pasti mendambakan hidup tenang dan bahagia dalam hidupnya. Baik itu ketika hidup mandiri, berkeluarga, kaya, miskin, muda, dan tua. 

Ada beberapa juga contoh orang yang dimana dia hidup bergelimang harta namun tidak memiliki ketenangan yang akhirnya cenderung hidupnya tidak mendapatkan kebahagian yang ingin diraihnya. Adapula yang diberikan dalam kondisi serba kekurangan namun ia bisa merasakan ketenangan dan kebahagian.

Lalu mengapa banyak orang yang ingin memiliki kehidupan yang tenang dan bahagia? Karena dengan hal itulah kehidupan dapat dinikmati dan lebih bermakna. Dibanding hidup gelisah, penuh was was, dan sesuatu yang menjadikan jiwa tidak tenang. Lantas bagaimana cara memperoleh ketenangan dan kebahagian tersebut? Tentu hidup pasti akan merasakan naik turun atau pasang surut suasana hati.

Namun ada beberapa cara, salah satunya dengan berdzikir kepada Allah. Dzikir sendiri merupakan metode yang dilakukan seorang muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Adapun menurut KBBI, Zikir bermakna puji-pujian kepada Allah yang diucapkan secara berulang-ulang. Sedangkan Berdzikir bermakna mengingat dan menyebut berulang-ulang nama dan keagungan Allah.

Dzikir sendiri sering diungkapkan dengan melalui ucapan Tahlil (Laa ilaha illallah yang berarti tiada tuhan selain Allah), Tasbih (Subhanallah yang berarti Maha Suci Allah), Tahmid (Alhamdulillah yang berarti segala puji bagi Allah), dan Takbir (Allahu Akbar yang berarti Allah Maha Besar).

Adapun tiga hal ini yang dapat menjadikan hidupmu tenang dan bahagia, yaitu:

Pertama, Dzikir dengan lisan, yaitu mengucapkan kalimat dzikir, baik dengan suara yang jelas (jahr) atau samar (sir). Sesuai yang telah dijelaskan dalam Qs.

al-Isra ayat 110 dan Qs. Ar-Ra'du ayat 28. Contohnya dapat menggunakan kalimat thayyibah seperti tahlil, tahmid, tasbih, dan takbir, membaca al-Qur'an, membaca Asmaul Husna. Hal itu dapat mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan bagi jiwa bila dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan karena Allah. Karena jiwa seorang muslim dapat merasakan ketenangan dari kesadarannya akan pengawasan Allah terhadapnya.

Kedua, Dzikir Hati dan Pikiran, yaitu dzikir bathin yang dilakukan jiwa baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring. Sebagaimana yang disebutkan dalam Qs. Ali-Imran 190-191. Contohnya senantiasa berhusnudzon atau berprasangka baik kepada orang, bersikap ikhlas dalam segala hal hanya karena Allah, dan mengerjakan ibadah yang hanya diketahui oleh diri sendiri. 

Terkadang orang yang selalu berprasangka buruk terhadap orang akan selalu dilanda kegelisahan, maka alangkah lebih baik jika menghilangkan kebiasaan tersebut.

Ketiga, Dzikir dengan Perbuatan, yaitu dzikir dengan anggota tubuh baik berdiri, duduk bahkan berbaring sebagaimana disebutkan dalam Qs. An-Nisa ayat 103. 

Contohnya melakukan sholat, melakukan tawaf mengelilingi ka'bah hingga 7 putaran, sa'i dari bukit safa menuju ke marwa, dan bisa juga dengan melakukan kegiatan sosial baik itu membantu sesama jika terjadi bencana atau untuk orang yang lebih membutuhkan bantuan. Hal ini bisa menumbuhkan kebahagiaan pada diri seseorang dalam batinnya.

Selain itu, dzikir memiliki manfaatnya tersendiri yaitu: diberikan kebahagiaan setelah ajal menjemput, mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW, jiwa akan selalu diliputi dengan kebaikan, menyehatkan jiwa dan otak, memberikan ketentraman pada hati, sebagai penghapus dosa, dijamin akan masuk surga, dijauhkan dari gangguan syetan dan jin, dilancarkan rezekinya baik itu berupa kesehatan dan harta, lebih dekat dengan Allah, selalu merasa dalam lindungan Allah dan diberikan kemampuan mengontrol diri baik itu dalam kegiatan bermuamalah ataupun hal yang menyangkut nafsu duniawi.

Dzikir ini dapat dimaknai sebagai peringatan untuk manusia, keagungan akan keesaan Allah, wahyu yang disampaikan Sang Pencipta, dan sebagai pengajaran untuk manusia. 

Ketika manusia jauh dari dzikir, maka ia akan merasakan kegundahan dan kegelisahan dalam hidupnya, karena tidak merasakan bahwa Allah selalu bersamanya baik dalam keadaan lapang atau sempit. Sehingga perlu kita amalkan dzikir ini dalam kehidupan sehari-hari. Agar kita selalu senantiasa mengingat Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun