Manchester United merupakan salah satu club sepakbola terbesar didalam dunia sepakbola. MU yang menjadi panggilan singkatan mereka sudah mendominasi era sepakbola beberapa tahun terakhir. Dibentuk pada 1 januari 1878, dengan nama awal Newton Heath LYR Football Club yang didirkan oleh perusahaan kereta api Lancashire and Yorkshire Railway di Newton Heath, Manchester ini, sudah mengoleksi trofi liga inggris sebanyak 20 kali, UEFA Champions League sebanyak 3 kali, Piala FA sebanyak 12 kali dan Piala Liga Carabao Cup sebanyak 5 kali.
Bukan hanya dari segi trofi, dari filosofi permainan mereka juga cukup membuat gentar tim- tim eropa lainnya. Di era keemasan Pelatih legendaris mereka Sir Alex Ferguson mulai dari tahun 1986-2013, Selama 23 tahun Manchester United menjadi raksasa inggris maupun eropa. Serta didikan akademi mereka juga menghasilkan banyak pemain top, sebut saja Ryan Giggs, David Beckham, Gary Neville, Paul Scholes dan masih banyak lagi yang bisa kita kenal dengan sebutan "The Class of 92".Â
Tetapi, di era sekarang itu hanya merupakan cerita manis yang sulit terulang. Bagaimana tidak , peforma Manchester United beberapa tahun Belakangan ini atau lebih spesifiknya semenjak ditinggal nya Sir Alex Ferguson, peforma mereka menjadi naik turun. mulai dari Pelatih yang silih berganti, pemain yang dibeli tidak sesuai dengan harapan para fans, konflik internal ruang ganti dan masih banyak lagi permasalahan yang menyelimuti Manchester United.
Ini menyebabkan, nama Manchester United itu sendiri sedikit tercoreng. Banyak sekali cemohan cemohan dari penikmat sepakbola tentang peforma buruk mereka, baik di liga domestic ataupun eropa. Yang menjadi banyak pertanyaan kebanyakan penikmat sepakbola adalah siapa dalang dari kemunduran peforma Manchester United belakangan ini. Pelatih, Skuad, atau bahkan management.
Jika kita mengambil dari sudut pandang akar permasalahan karena pelatih, akan timbul pertanyaan bagaimana management sebesar MU tidak bisa menemukan atau mendapatkan pelatih yang cocok untuk mengembalikan peforma terbaik mereka. mereka harus rela bongkar pasang dalam memilih pelatih dan bahkan belum bisa menemukan pelatih yang bisa mengembalikan era keemasan mereka.Â
Jika kita mengambil sudut pandang akar permasalahan karena Management, mengapa tidak ada tuntutan yang dramatis terhadap management MU. Mungkin kita bisa mengatakan bahwa sudah banyak supporter Manchester United yang melakukan aksi demo untuk meminta management MU mengundurkan diri. Bahkan sebagian Fans dari MU juga mengatakan kemunduran peforma MU juga berasal dari campur tangan tokoh-tokoh besar MU yang sebenarnya sudah habis masanya. Ini juga berhubungan dengan tidak adanya tuntutan dari tokoh-tokoh yang namanya besar karena MU untuk menuntut mundurnya Management. Tetapi, jika kita mengambil sudut pandang akar permasalahan dikarenakan management, belum seratus persen valid juga. Karena masih banyak faktor selain management yang menjadi akar permasalahan Manchester United.
Jika kita mengambil sudut pandang akar permasalahan dari skuad, tentu perombakan yang dilakukan pihak internal MU juga sudah banyak. Permasalahannya adalah sebagian pemain MU bisa dikatakan sudah memberi kontribusi yang maksimal dan sebagian belum memberikan kontribusi yang maksimal. Bisa dikatakan karena faktor pelatih, tidak cocoknya gaya bermain, kurangnya keharmonisan di ruang ganti dan masih banyak faktor-faktor ketidakmasksimalan dari skuad.Â
Tetapi, sudut pandang ini juga tidak bisa mengatakan bahwa kemunduran Manchester United adalah faktor skuad. Buktinya seperti yang dikatakan diatas, kualitas dari skuad Manchester United juga masih seimbang. Jika kita mengambil kesimpulan, akar permasalahan penyebab menurunnya peforma Manchester United belakangan ini, adalah terlalu banyak permasalahan yang berkaitan satu sama lain. sebagai penikmat sepakbola, kita tidak bisa menyudutkan satu pihak saja atau dengan kata lain akar permasalahan Manchester United adalah belum terungkapnya permasalahan yang sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H