Argentina, on behalf of every little boy wearing his shirt. Messi on a million backs, messi for million flashbulbs. One kick of the ball and One kick of the football"
"The little boy from Rosario-peter dury
Â
Kutipan diatas dilontarkan oleh Peter Dury komentator asal Inggris terhadap Lionel Messi ketika Argentina berhadapan dengan German pada Final Piala Dunia 2014. Semua anak kecil menangis, Semua orang Argentina menangis dan mungkin semua pendukung Sepakbola menyaksikan satu tendangan terakhir dari sang mega bintang yang sudah diiringi rasa frustasi. Piala sudah didepan mata, kemenangan juga sudah hampir diraih, tetapi hasil berbicara beda. Argentina harus puas dengan kekalahan 1-0 dari German dan Lionel Messi harus kembali gagal dalam kiprahnya di Piala Dunia ditambah dengan satu kegagalan lagi pada Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia.
Tetapi, itu semua sudah menjadi masa lalu.18 Desember 2022 atau kurang lebih satu Bulan yang lalu, Messi berhasil mendapatkan Piala Dunia pertamanya di Piala Dunia Qatar 2022. Mengalahkan Prancis sampai babak adu penalti, Argentina kembali merebut takhtanya di Pagelaran Piala Dunia setelah Gelar terakhir  mereka di Piala Dunia 1986. Itu merupakan waktu yang cukup lama. Mereka selalu gagal setidaknya sampai Piala Dunia 2018. Berlangsung di Losail Stadium, Qatar, mereka memulai pertandingan dengan Gol penalti dari Lionel Messi dilanjut dengan Gol tambahan dari Angel Di Maria yang membuat argentina unggul 2-0 atas Prancis di Babak Pertama.
Di Babak Kedua, hal mengejutkan terjadi. Prancis dengan Kylian Mbappenya berhasil membuat pendukung Argentina terdiam. 2 Gol cepat dari Mbappe membuat Prancis menyamakan kedudukan yang akhirnya membuat Pertandingan Berlanjut sampai Babak Extra Time. Messi kembali menjadi Aktor Argentina yang membuat Argentina unggul kembali dari Prancis walaupun pada Akhirnya Mbappe mencetak Hatrrick yang membuat laga berlanjut sampai Adu Penalti. skor di waktu normal dan Extra Time berakhir 3-3. Â Berkat gemilangnya penampilan Emiliano Martinez (Penjaga Gawang Argentina) Argentina memenangkan babak Adu Penalti dan menjadikan mereka Juara Dunia.
Semua Mata, Teriakan Supporter, dan Tangis Air Mata tertuju pada Lionel Messi dan Argentina. Mereka berhasil menciptakan Drama yang sangat Fantastis bagi pecinta Sepakbola. Saya merasakan bagaimana Fans Argentina dibuat terbang, jatuh, terbang, jatuh kembali dan pada akhirnya terbang melayang sampai tidak ada yang bisa meraihnya. Mereka menjadi Juara Dunia untuk ketiga kalinya. Pelatih Argentina, Lionel Scaloni juga tidak bisa menahan air matanya ketika penendang Pinalti terakhir Argentina, yaitu Gonzalo Montiel memastikan bahwa negaranya menjadi Juara Dunia.
The Little boy from Rosario, Argentina yang dikatakan diatas, pantas mendapatkan julukan The Greatest Of All Time. Dia sudah mendapatkan segalanya. Semua Trofi, Penghargaan, bahkan Rekor Rekor sudah diraihnya. Jika dibuatkan cerita dongeng, maka kalimat terakhir dari cerita tersebut berbunyi,
"pada akhirnya pemain terbaik tersebut mendapatkan apa yang ia inginkan dan hidup tenang bersama keluarganya".
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H