Mohon tunggu...
Naufal Fairuz Ramadhan
Naufal Fairuz Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - Student

freedom

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Konsumen Menjadi Pelanggan Loyal dengan Marketing Funnel

28 Juli 2023   21:14 Diperbarui: 28 Juli 2023   21:23 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia pemasaran, ada sebuah pendekatan yang sangat efektif untuk mengarahkan prospek menuju kesetiaan, yaitu dengan menggunakan konsep Marketing Funnel. Konsep ini menggambarkan perjalanan prospek dari kesadaran awal tentang produk atau layanan hingga menjadi pelanggan setia yang aktif mempromosikan bisnis.

Mari kita simak langkah-langkah praktis dalam menggunakan Marketing Funnel dan contoh-contohnya yang saling terkait:

1. Tahap Kesadaran (Awareness)
Di tahap ini, Anda pertama kali mengetahui tentang suatu produk atau layanan. Perusahaan berusaha menarik perhatian Anda dengan berbagai cara, seperti iklan menarik, konten menarik di media sosial, atau banner promosi yang menonjol.

Contoh:

-Anda melihat iklan menarik tentang promo produk di platform media sosial.
-Konten menarik dalam bentuk video atau gambar yang muncul di timeline sosial media Anda.
-Saat berjalan di kampus atau kantor, Anda melihat banner promosi yang menarik perhatian.


2. Tahap Pertimbangan (Consideration)
Setelah Anda menyadari produk atau layanan tersebut, Anda akan mempertimbangkan apakah layak untuk digunakan atau dibeli. Di tahap ini, perusahaan berusaha meyakinkan Anda dengan keunggulan produk mereka.

Contoh:

-Anda menonton video demo produk yang menjelaskan secara rinci manfaatnya bagi Anda.
-Anda membaca ulasan dari pengguna lain yang memuji produk atau layanan tersebut.
-Anda membandingkan produk dengan kompetitor untuk membuat keputusan yang tepat.


3. Tahap Konversi (Conversion)
Tahap ini adalah momen di mana Anda akhirnya memutuskan untuk membeli produk atau menggunakan layanan tersebut. Perusahaan ingin memastikan proses konversi berjalan lancar dan menyenangkan bagi Anda.

Contoh:
-Anda mudah dan cepat melakukan pemesanan atau pembelian produk melalui situs web perusahaan.
-Anda mendapatkan diskon khusus sebagai pelanggan baru untuk produk tersebut.
-Anda memutuskan untuk berlangganan layanan dengan paket yang sesuai dengan kebutuhan Anda.


4. Tahap Loyalitas (Loyalty)
Setelah Anda menjadi pelanggan, perusahaan ingin menjaga kepuasan Anda dan mendapatkan kesetiaan dari Anda. Mereka memberikan penawaran eksklusif, pengiriman newsletter yang informatif, dan layanan pelanggan yang responsif.

Contoh:
-Perusahaan memberikan penawaran eksklusif, diskon, atau program poin hadiah untuk pelanggan yang sudah setia.
-Anda menerima newsletter berisi informasi menarik dan konten eksklusif dari perusahaan.
-layanan pelanggan dengan cepat membantu Anda ketika Anda menghadapi masalah.

5. Tahap Pendukung (Advocacy)
Tahap terakhir adalah ketika Anda menjadi pendukung setia dan dengan sukarela merekomendasikan produk atau layanan tersebut kepada teman dan rekan Anda.

Contoh:

-Anda memberikan ulasan positif di platform ulasan atau memuji produk di media sosial.
-Anda ikut serta dalam program referensi dan mendapatkan insentif dari perusahaan.
-Anda aktif berpartisipasi dalam acara komunitas atau kampanye untuk mendukung produk atau layanan tersebut.


Kesimpulan:
Dengan memahami konsep Marketing Funnel, Anda dapat melihat bagaimana perusahaan berusaha menciptakan perjalanan dari kesadaran hingga loyalitas. Setiap tahap dalam Marketing Funnel memiliki tujuan dan strategi yang unik. Dengan mengetahui langkah-langkah ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam  menerapkan strategi pemasaran yang efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun