Mohon tunggu...
naufalfauzansiregar
naufalfauzansiregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haloo saya mahasiswa S1-Akuntansi yang hobi menulis, membaca dan mengetahui hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Financial

Membentuk Gen Z yang Siap Mendukung Ekonomi Berkelanjutan melalui Keuangan Cerdas dan Inovasi (Berdasarkan The Psychology of Money)

25 Desember 2024   08:28 Diperbarui: 25 Desember 2024   08:28 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era digital membawa tantangan besar bagi Gen Z dan milenial dalam perencanaan keuangan kita. Salah satu tantangan utama adalah rendahnya literasi keuangan yang menyebabkan banyak dari kita tidak memiliki rencana jangka panjang untuk tabungan atau investasi. Namun, era digital juga memberikan peluang besar dengan munculnya platform fintech yang dapat membantu kita memahami dan mengelola keuangan dengan lebih baik.

Selain itu waktu adalah salah satu aset paling berharga dalam membangun kekayaan. Semakin dini Gen Z memulai investasi, semakin besar potensi pertumbuhan yang dapat dicapai melalui kekuatan bunga majemuk. Dengan menyisihkan dana secara rutin, meskipun dalam jumlah kecil, kita dapat mencapai hasil signifikan dalam jangka panjang. Kebiasaan sederhana seperti mencatat pengeluaran dan membuat anggaran juga dapat memberikan dampak besar. Misalnya, metode pengelolaan 50/30/20, di mana 50% pendapatan dialokasikan untuk kebutuhan, 30%untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi, dapat menjadi panduan praktis.

Tujuan utama yang ingin dicapai adalah kebebasan finansial, yaitu kondisi di mana seseorang memiliki kendali penuh atas waktu dan pilihan hidup tanpa tekanan ekonomi. Untuk mencapainya, diperlukan disiplin dalam mengelola keuangan dan fokus pada tujuan jangka panjang. Contohnya, daripada membeli barang mewah yang tidak esensial, Gen Z dapat memilih untuk menabung atau berinvestasi demi kebebasan finansial di masa depan. Kebebasan ini memungkinkan kita untuk membuat keputusan berdasarkan nilai dan prioritas pribadi, seperti pensiun dini atau mengejar passion tanpa beban utang.

Krisis ekonomi yang dihadapi Gen Z di Indonesia juga diperburuk oleh kesenjangan antara aspirasi kita dan realitas yang ada. Banyak Gen Z yang merasa sulit memenuhi kebutuhan dasar sekaligus menyisihkan dana untuk masa depan. Namun, solusi dapat ditemukan dengan memanfaatkan teknologi dan memperkuat kolaborasi antar individu dan komunitas untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif.

Selain itu, Gen Z juga dapat mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam keputusan finansial kita. Investasi berkelanjutan atau impact investing menjadi salah satu cara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan ramah lingkungan. Dengan memilih untuk berinvestasi di perusahaan atau proyek yang fokus pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial, Gen Z dapat memberikan dampak positif yang lebih luas. Gaya hidup yang bertanggung jawab, seperti mengurangi konsumsi barang sekali pakai dan mendukung produk lokal, juga menjadi langkah kecil namun berarti untuk keberlanjutan.

Pendidikan adalah elemen kunci dalam mempersiapkan Gen Z menghadapi tantangan ekonomi modern. Literasi keuangan, inovasi teknologi, dan prinsip keberlanjutan harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, terutama di komunitas-komunitas salah satu komunitas yang menurut penulis bagus dengan hal itu adalah Komunita Kemenkeu yang memiliki visi misi Membentuk generasi muda sebagai penggerak utama menuju Indonesia Maju 2045 dengan berfokus pada pengembangan diri, karakter, dan perluasan jaringan. Maka dengan akses pendidikan yang merata, kesenjangan ekonomi dapat diminimalkan, dan setiap individu memiliki peluang yang sama untuk berkembang. Program pelatihan praktis, seperti pengelolaan anggaran rumah tangga dan diversifikasi usaha, juga dapat membantu Gen Z memanfaatkan potensi kita secara maksimal.

Tantangan yang dihadapi oleh Gen Z dalam ekonomi modern sebenarnya adalah peluang untuk menciptakan perubahan. Dengan kreativitas dan adaptabilitas kita, Gen Z dapat membangun jaringan dan kolaborasi yang mendukung proyek-proyek berkelanjutan. Kita dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju ekonomi yang inklusif dan berdaya saing.

Kesimpulan

Peran Gen Z dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan melalui keuangan cerdas dan inovasi adalah elemen kunci untuk masa depan Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi, kesadaran finansial, dan prinsip keberlanjutan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik. Pilihan ada di tangan kita, apakah akan menyerah pada tekanan ekonomi modern atau justru menggunakan tantangan ini sebagai batu loncatan menuju keberhasilan? Dengan pola pikir yang tepat, pengelolaan keuangan yang bijak, dan semangat inovasi, Gen Z memiliki segala yang diperlukan untuk menjadi pilar utama dalam transformasi menuju ekonomi berkelanjutan.

Referensi

Housel, M. (2020). The psychology of money: Timeless lessons on wealth, greed, and

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun