Menurutnya, yang paling menyulitkan dalam membuat wayang adalah ketika membuat ukiran-ukiran di kepala. Selain itu, Taryana juga menyebutkan pentingnya menjaga kualitas dan konsistensi dalam setiap produk.
"Paling susah itu bikin di area kepala, terutama yang ukiran-ukirannya rumit," lanjutnya.
Satu wayang golek yang diproduksinya dijual dengan harga yang bervariatif mulai dari ratusan ribu rupiah, hingga jutaan rupiah.
"Kalau harga mah mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 2 juta mah ada, tergantung dari ukuran dan ukirannya juga," terangnya.
Dirinya menambahkan dalam berkesenian belum ada perhatian dari pemerintah setempat. Makanya dirinya mempertahankan kesenian tersebut secara mandiri. Melestarikan seni wayang golek tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya, tetapi juga merupakan bentuk dedikasi pribadi yang mendalam. A.Taryana Safa'at, dengan segala ketelitian dan kecintaannya terhadap seni ini, berusaha memastikan bahwa setiap karya yang dihasilkannya bukan hanya menjadi barang seni, tetapi juga melestarikan nilai-nilai dan tradisi yang telah ada sejak generasi sebelumnya.
Keahlian dan kecintaan A.Taryana terhadap wayang golek terlihat jelas dalam setiap detil karya yang dia buat. Dengan ketekunan dan keahlian turun-temurun, ia berupaya menjaga keaslian dan keunikan seni wayang golek di tengah arus modernisasi yang kian berkembang. Meskipun menghadapi tantangan, terutama dalam proses pembuatan yang memerlukan ketelitian tinggi, semangatnya untuk mempertahankan seni tradisional ini tetap membara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H