Mohon tunggu...
Naufal Faras Nibras Rae
Naufal Faras Nibras Rae Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis amatiran

Mahasiswa yang ingen melek dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menambah Wawasan Negara Melalui Acara Pertukaran Budaya di Negeri Seribu Pagoda

4 Februari 2021   09:41 Diperbarui: 4 Februari 2021   12:52 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Makanan khas Colombia yang dibawakan oleh peserta asal Colombia. (Dokpri)

Sawatdee-Khrub, Thailand dikenal sebagai Negeri Seribu Pagoda karena negeri tersebut memilki pagoda atau kuil yang berada hampir di setiap wilayah yang ada di Thailand. 

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya ketika mengikuti acara pertukaran budaya yang diselenggarakan oleh AIESEC di Kasetsart University dalam kegiatan Incoming Preparation Seminar yang ditujukan untuk mempersiapkan diri kami sebelum mengajar di daerah pedesaan dan agar kami bisa saling mengenal lebih dekat antara peserta dengan panitia. 

Acara pertukaran budaya ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara yang memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menjadi sukarelawan mengajar di daerah pedesaan di Thailand dan panitia yang berasal dari Thailand dan Myanmar 

Kegiatan yang pertama yaitu menampilkan tarian atau lagu khas dari masing-masing negara. Karena peserta pada acara ini di dominasi oleh peserta asal Indonesia, maka kami pun sepakat ingin menunjukkan penampilan yang terbaik. 

Peserta asal Vietnam pun juga sudah menyiapkan apa yang ingin ditampilkan, tetapi sayangnya peserta asal Colombia tidak bisa menampilkan tarian atau menyanyikan lagu yang berasal dari negaranya. Berikut ini adalah potret terkait apa yang para peserta tampilkan pada acara pertukaran budaya tersebut, check it out!

1. Penampilan Tarian Maumere Khas Indonesia.

Foto ketika menari Tari Maumere bersama-sama dengan para peserta dan panitia. (Dokpri)
Foto ketika menari Tari Maumere bersama-sama dengan para peserta dan panitia. (Dokpri)

2. Menanyikan Lagu Indonesia Pusaka dan Kampuang Nan Jauh di Mato.

Foto ketika peserta asal Indonesia menyanyikan lagu khas dari Indonesia. (Dokpri)
Foto ketika peserta asal Indonesia menyanyikan lagu khas dari Indonesia. (Dokpri)

3. Penampilan Peserta Asal Vietnam yang Menyanyikan Lagu Khas dari Negaranya.

Foto ketika peserta asal Vietnam menyanyikan lagu khas dari negaranya. (Dokpri)
Foto ketika peserta asal Vietnam menyanyikan lagu khas dari negaranya. (Dokpri)

Setelah penampilan dari para peserta yang memukau para peserta dan panitia yang menonton penampilan-penampilan tersebut, kemudian panitia yang berasal dari Thailand pun tidak mau kalah dengan ikut mengambil bagian untuk menampilkan kebudayaan khas dari negaranya yang dikemas dalam sebuah drama yang diambil dari cerita rakyat. Berikut adalah potret pada saat panitia yang berasal dari Thailand menampilkan kebudayaannya, Check it out!

Foto ketika para panitia dari Thailand menampilkan drama dari cerita rakyat khas dari negaranya. (Dokpri)
Foto ketika para panitia dari Thailand menampilkan drama dari cerita rakyat khas dari negaranya. (Dokpri)

Setelah para peserta dan panitia menampilkan kebudayaan khas dari negaranya masing-masing yang menurut saya kegiatan tersebut sangatlah bagus karena kita dapat mengenal kebudayaan dari negara lain dan negara lain pun dapat mengenal kebudayaan dari negara yang lain juga. 

Kegiatan selanjutnya yaitu pengenalan makanan, minuman, dan cinderamata khas dari negaranya masing-masing. Kegiatan kali ini diikuti oleh 5 (lima) negara yaitu dari peserta asal Colombia, Indonesia, dan Viertnam serta panitia yang berasal dari Myanmar dan Thailand. Kemudian kelima negara tersebut akan mengenalkan makanan, minuman, dan cinderamata khasnya di stand-stand khusus yang telah disediakan oleh panitia, yang nantinya para peserta dan penitia diperbolehkan untuk mencicipi makanan dan minuman tersebut. Berikut adalah potret dari kegiatan pengenalan makanan, minuman, dan cinderamata yang berasal dari kelima negara tersebut, check it out!

1. Stand Makanan dan Minuman Khas Indonesia

Sebelumnya kita sesama peserta asal Indonesia sudah berkoordinasi dengan untuk membawa makanan yang berasal dari daerah masing-masing atau setidaknya hanya dimiliki oleh Indonesia saja. Pada kegiatan ini peserta asal Indonesia membawa indomie, sambal terasi, permen kopiko, boncabe, opak khas Palembang, keripik tempe khas Malang, kuping gajah, dan lain-lain. 

Foto sajian makanan dan minuman khas Indonesia yang dibawakan oleh peserta asal Indonesia. (Dokpri)
Foto sajian makanan dan minuman khas Indonesia yang dibawakan oleh peserta asal Indonesia. (Dokpri)

2. Stand Makanan dan Cinderamata Khas Vietnam

Peserta asal Vietnam mengenalkan makanan yang berupa jajanan khas dari negaranya yaitu bernama bánh đậu xanh dengan rasa kacang hijau yang rasanya hampir mirip seperti bakpia asal Indonesia. Dan peserta asal Vietnam ini juga mengenalkan cinderamata khas dari negaranya yaitu berupa lukisan yang di lukis diatas sebuah anyaman bambu.

Foto makanan dan cinderamata khas Vietnam yang dibawakan oleh peserta asal Vietnam. (Dokpri)
Foto makanan dan cinderamata khas Vietnam yang dibawakan oleh peserta asal Vietnam. (Dokpri)

3. Stand Makanan dan Permen Khas Colombia

Peserta asal Colombia mengenalkan makanan yang berupa jajanan khas yang berupa biskuit coklat dengan rasa sedikit manis dan cenderung ke pahit, saya pun menyukai biskuit tersebut karena biskuit tersebut dilumuri oleh pasta coklat yang rasanya enak sekali. Kemudian dia membawa macam-macam permen khas dari negaranya dengan tipikal rasa yang manis serta asam.

Foto Makanan khas Colombia yang dibawakan oleh peserta asal Colombia. (Dokpri)
Foto Makanan khas Colombia yang dibawakan oleh peserta asal Colombia. (Dokpri)

4. Stand Makanan dan Minuman Khas Thailand

Panitia yang berasal dari Thailand mengenalkan beberapa makanan yang berupa jajanan khas Thailand seperti bento juhi, lays salted egg, keripik buah, dan ada beberapa kue yang dibawakan. Kemudian ada minuman herbal yang sajikan oleh panitia asal Thailand yang rasanya begitu segar sehingga membuat tenggorokan menjadi lebih baik ketika meminum minuman tersebut dan pastinya menyehatkan. 

Foto makanan dan minuman khas Thailand yang dibawakan oleh panitia asal Thailand. (Dokpri)
Foto makanan dan minuman khas Thailand yang dibawakan oleh panitia asal Thailand. (Dokpri)

5. Stand Makanan dan Teh Celup Khas Myanmar

Pada kesempatan ini panitia asal Myanmar menyempatkan untuk memasak makanan khas dari Myanmar agar kita semua dapat mengetahui rasa makanan khas negaranya dengan tanpa merasakannya di negara tersebut dan rasanya lebih kaya akan rempah-rempah yang rasanya asam dan sedikit asin. Kemudian ia membawa teh celup yang berasal dari negaranya dan saya pun membawa teh celup tersebut untuk saya seduh di hotel, untuk rasa dari teh tersebut sebenernya sama saja tetapi cenderung lebih pahit meskipun sudah ditambah gula. 

Foto makanan dan minuman khas Myanmar yang dibawakan oleh panitia asal Myanmar. (Dokpri)
Foto makanan dan minuman khas Myanmar yang dibawakan oleh panitia asal Myanmar. (Dokpri)

Setelah berbagai kegiatan kita lewati dan acara ini pun ditutup dengan pengenalan makanan, minuman, dan cinderamata khas dari masing-masing negara. Acara pertukaran budaya ini menambah pengetahuan saya akan budaya-budaya serta berbagai makanan, minuman, dan cinderamata baik itu dari Colombia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam yang dimana sebelumnya hanya bisa saya ketahui saja melewati media saja tetapi akhirnya saya bisa melihat dan merasakannya secara langsung. Dan saya bangga bisa menjadi bagian dari acara ini yang membawa nama Indonesia ke luar negeri melalui kebudayaannya. 

Foto ketika para peserta dan panitia mengunjungi stand peserta dari Indonesia. (Dokpri)
Foto ketika para peserta dan panitia mengunjungi stand peserta dari Indonesia. (Dokpri)

Dari acara ini saya menyimpulkan bahwa, jadilah anak muda yang tidak pernah malu untuk membawa nama negara melewati kebudayaan, karena kebudayaan lah yang akhirnya yang menjadi ciri khas dari negara itu sendiri dan jangan lupa untuk selalu rendah diri dengan tidak menjelek-jelekkan kebudayaan negara atau daerah lain, karena dari budaya ini pun kita belajar untuk bisa mengenal diri kita sendiri dan saling menghargai satu sama lain. 

Foto dengan bendera merah putih pada akhir acara pertukaran budaya dengan para peserta dan panitia. (Dokpri)
Foto dengan bendera merah putih pada akhir acara pertukaran budaya dengan para peserta dan panitia. (Dokpri)

Semoga konten ini dapat menginspirasi para pembaca yang ingin membawa nama negara melewati kebudayaan. Jika ingin melihat apa yang saya lakukan selama di Thailand bisa mengunjungi Instagram saya, @naufalfarass. Terimakasih semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun