Mohon tunggu...
Naufal Faras Nibras Rae
Naufal Faras Nibras Rae Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis amatiran

Mahasiswa yang ingen melek dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertemuan yang Tidak Disengaja dengan Keluarga Muslim di Thailand

20 Januari 2021   12:34 Diperbarui: 20 Januari 2021   21:40 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ketika sedang berbagi bingkisan kepada murid di tempat belajar mengaji yang berada di Provinsi Trat (Dokpri)

Pada minggu berikutnya saya pun diajak untuk ke rumah beliau lagi yang dimana mereka meminta bantuan saya untuk mengemas jajanan dan makanan yang ditujukan ke tempat mengaji untuk bersama-sama mendoakan atas anak Bang Ni yang telah meninggal di dalam kandungan. Saya pun diajak untuk ke pasar dan swalayan untuk membeli bahan-bahan untuk makanan serta jajanan untuk acara tersebut.

Foto bingkisan yang kami buat untuk di bagikan kepada murid-murid yang berada di tempat belajar mengaji
Foto bingkisan yang kami buat untuk di bagikan kepada murid-murid yang berada di tempat belajar mengaji

Saya pun takjub karena di Provinsi Trat yang penduduk muslimnya tidak sampai 1 persen ini ternyata memiliki tempat belajar mengaji yang memiliki banyak siswa di dalamnya dan saya pun sangat senang melihat hal tersebut, bukti bahwa sesedikit apapun masyarakat muslim disana, mereka akan terus menyebarkan kebaikan melalui media pembelajaran dan masyarakat yang beragama Buddha pun menghargai hal tersebut yang menunjukkan bahwa toleransi antara masyarakat Thailand khususnya antara agama Islam dan Buddha sangatlah baik. Saya banyak belajar terhadap kehidupan bersosial dan budaya pada masyarakat Thailand. 

Foto ketika sedang berbagi bingkisan kepada murid di tempat belajar mengaji yang berada di Provinsi Trat (Dokpri)
Foto ketika sedang berbagi bingkisan kepada murid di tempat belajar mengaji yang berada di Provinsi Trat (Dokpri)

Pada minggu berikutnya bertepatan dengan diadakannya festival makanan halal di suatu masjid di Provinsi Trat. Saya pun diajak beliau bersama keluarganya untuk pergi kesana, kebetulan saya pun disana bersama teman saya yang satu projek juga tetapi berbeda sekolah tempat mengajar. Karena keluarga beliau memasak makanan untuk di jual pada festival tersebut, maka pada malam harinya saya dan teman saya dimintai bantuan untuk membantu mereka memasak, mulai dari memotong bawang, memasuki bahan-bahan masakan ke wajan besar hingga saya dipercaya untuk memasak masakan tersebut hingga matang, sebuah penghargaan bagi saya dipercaya untuk memasak makanan tersebut.

Foto pada saat saya dimintai bantuan untuk memasak untuk di jual kembali di festival makanan halal.
Foto pada saat saya dimintai bantuan untuk memasak untuk di jual kembali di festival makanan halal.

Pada esok pagi, festival tersebut pun berlangsung dan sudah mulai ramai orang-orang yang mendatangi pelataran masjid yang digunakan untuk festival serta sudah banyak orang-orang yang sudah mulai menjual makanan yang sudah pasti halal, saya dan teman saya pun senang akan hal itu karena makanan halal jarang bisa kita temukan di Thailand.

Beruntungnya saya, karena beliau tiba-tiba menghampiri kami dan memberikan kami voucher yang dapat ditukarkan dengan makanan yang ada disana, kamipun segera membeli makanan dan minuman kemudian kami menikmatinya secara bersama-sama. Dan ketika saya sedang membeli makanan, saya bertemu orang yang berasal dari selatan Thailand yang bertetanggaan dengan Malaysia yang bisa bahasa Indonesia, kamipun berbicara banyak hal disana. Saya dapat merasakan rasa kekeluargaan dan toleran yang dimiliki oleh masyarakat muslim khususnya di Provinsi tersebut dan saya pun sangat bersyukur dapat merasakannya disini yang mungkin belum bisa saya dapatkan di tempat lain.

Foto pada saat festival makanan halal di pelataran Masjid Nasyidiyyah Provinsi Trat (Dokpri)
Foto pada saat festival makanan halal di pelataran Masjid Nasyidiyyah Provinsi Trat (Dokpri)

Minggu berikutnya saya diajak oleh Bang Ni untuk menemaninya bekerja di Provinsi Nakhon Sawan dengan jarak yang harus ditempuh sekitar 8 jam perjalanan dari provinsi tempat saya tinggal. Saya pergi dengan anak dan istri beliau dengan menggunakan mobil pribadinya, saya sangat excited dengan ajakan ini karena hal ini mungkin tidak bisa saya dapatkan selain pada hari tersebut dan juga saya ingin mengetahui sisi lain dari provinsi-provinsi yang berada di Thailand.

Selama di perjalanan kami melewati jalan tol yang dimana sebelum kami mencapai tujuan, kami singgah terlebih dahulu di Provinsi Pattaya yang dimana merupakan kampung halaman dari istri dari beliau, seketika saya pun langsung mengenali keluarga dari istri beliau yang dimana salah satunya bisa bahasa Indonesia dengan lancar karena beliau sebelumnya pernah bekerja di Indonesia sebelumnya dan saya pun langsung banyak berbicara dengan beliau. Keesokan harinya kami pun berangkat menuju ke tujuan utama kami, dimana selama perjalanan kami selalu singgah di masjid untuk sholat dan rumah makan halal yang berada di perkampungan muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun