Pembelajaran informal dapat berdampak bagi peningkatan kreatifitas masing-masing siswa dalam mengembangkan minat dan bakatnya. Seringkali, para siswa tidak terlibat dalam kegiatan pembelajaran di kelas karena keterbatasan yang dimiliki dari setiap diri individu; seperti karakter anak yang tidak percaya diri, rasa takut berlebihan, dan gelisah ketika harus mengemukakan pendapatnya di depan umum.Â
Oleh karena itu, pembelajaran informal bisa memberikan dampak yang begitu penting dalam proses peningkatan kreatifitas para siswa di sekolah. Pembelajaran informal menjadikan siswa untuk aktif, meluruskan apa yang salah, menyuarakan pendapat yang semestinya digemakan, dan menjadikan siswa untuk mengenali diri mereka seutuhnya.
Kebutuhan akan pendidikan yang dapat membuat individu peserta didik merasa didukung dan diperhatikan oleh guru dan teman-temannya merupakan hal yang sangat diperlukan untuk mengetahui arah minat yang mereka ungkapkan di dalam ruang belajar informal.Â
Sifat pembelajaran informal yang tidak terpaku oleh ruang dan waktu membuat peserta didik leluasa mengungkapkan apa yang hendak mereka tuju dan bagaimana ambisi mereka untuk menjadi orang yang berusaha memberikan yang terbaik bagi hidupnya.Â
Mungkin tidak semua anak mahir di semua mata pelajaran yang harus dia kuasai, tetapi melalui kegiatan pembelajaran informal ini, pengalaman para peserta didik dalam memberikan gagasan di depan teman-temannya akan terlihat oleh gurunya sehingga dapat diarahkan pada bidang yang sesuai dengan karakter dan kegemarannya saat ini.
Oleh karena itu, sebagai tenaga pendidik perlu kiranya merancang sebuah pembelajaran informal di sekolah dengan tujuan memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki keterbatasan dalam menyampaikan setiap gagasannya di kelas formal. Rancangan ini sebagai rekomendasi dalam melaksanakan kegiatan belajar di ruang belajar informal.
Berikut rancangan model pembelajaran informal yang dapat diimplementasikan oleh guru kepada peserta didiknya di sekolah:
- Kelas dengan Alam
Bawalah peserta didik ke luar dari sekolahnya untuk dapat belajar di alam sekitar. Kelas ini akan membawa peserta didik merasakan suasana pembelajaran yang dapat membuka pikiran mereka untuk melihat alam sekitar. Ambil waktu yang cerah di pagi atau sore hari yang sangat menyejukkan dan tidak terlalu panas. Anak-anak akan merasa senang karena mereka bisa belajar sambil bermain.Â
Guru dapat memberikan materi pelajaran melalui hasil pengamatan yang dilakukan peserta didik. Proses pengamatan bisa dilakukan secara berkelompok atau mandiri dengan hasilnya dapat dipersentasikan di bagian akhir pembelajaran.Â
Pembelajaran dengan alam sebagai salah satu strategi yang dapat dipilih untuk mengembangkan model pembelajaran informal dengan menggunakan prinsip bermain sambil belajar.Â
Kegiatan pembelajaran ini dapat membantu anak dalam mengembangkan berbagai potensi perkembangan dirinya agar dapat beradaptasi secara kreatif dengan lingkungan alam.Â
Pembelajaran dengan mengenal alam akan membantu menumbuhkan aktifitas yang tumbuh dari dalam diri anak sehingga dimungkinkan terjadi proses belajar yang aktif.
- Deskripsi pengalaman hidup peserta didik di depan kelas
Peserta didik dapat menceritakan pengalaman hidupnya di depan kelas untuk memotivasi anak-anak lain agar dapat mengambil sisi baik dari setiap cerita temannya.Â
Secara bergantian, mereka menjelaskan pengalaman hidup yang telah mereka lalui dengan semangat kerja keras dalam membentuk sebuah kemandirian dalam hidupnya.Â
Proses kegiatan ini merupakan salah satu model pembelajaran informal yang diambil dari rangkaian cerita-cerita pengalaman hidup para peserta didik sehingga mereka dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang berharga dari hasil mendengarkan cerita teman sekelasnya.Â
Selain dapat memberikan kesan yang mendalam dari individu peserta didik itu sendiri, proses pembelajaran ini dapat melatih anak untuk lebih berani dan percaya diri dalam menjelaskan setiap pengalaman hidupnya.
- Pembelajaran dengan media sosial
Di zaman ini, media yang sangat penting bagi kehidupan dan memiliki jaringan yang luas adalah media sosial yang terhubung dengan internet. Media sosial menjadi media paling cepat dalam melakukan sebuah inovasi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat. Media sosial dapat dijadikan sebagai media pembelajaran untuk mengenal berbagai macam kebudayaan dan inspirasi pembelajaran dari banyak orang.Â
Salah satu model pembelajaran informal yang dapat memberikan wawasan kepada peserta didik dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang berkembang sangat pesat. Pembelajaran informal melalui media sosial sangat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, khususnya ketika mereka sedang dibatasi oleh jarak dan waktu.Â
Media sosial bisa memudahkan semua orang agar tetap terhubung dengan keterbatasan yang dimiliki masing-masing individu. Pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa terhalangi oleh ketidakmampuan guru ataupun siswa dalam menghadiri kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H