Mohon tunggu...
Naufal Fadhil
Naufal Fadhil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Karyawan Swasta

Penikmat Filsafat, Pemerhati Media Sosial & Studi Gerakan Islam

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Buzzer Politik : Patologi Demokrasi di Era Digital

10 Januari 2025   00:06 Diperbarui: 10 Januari 2025   00:06 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demonstran tertangkap pada aksi May Day (Sumber: Pribadi)

Melalui lensa "Sick Civilization" Foucault, fenomena buzzer mencerminkan kompleksitas kekuasaan dan patologi sosial di era digital. Mereka bukan sekadar aktor politik, tetapi juga alat yang digunakan untuk mengontrol wacana publik dan memanipulasi kesadaran masyarakat. Dalam konteks ini, buzzer adalah bagian dari mekanisme kekuasaan yang memperburuk kualitas demokrasi.

Untuk mengatasi dampak negatif fenomena ini, diperlukan pendekatan yang holistik. Literasi digital harus ditingkatkan agar masyarakat lebih kritis dalam menyikapi informasi. Selain itu, regulasi terhadap praktik manipulatif di media sosial perlu diperkuat. Pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem digital yang mendukung dialog demokratis. Dengan langkah-langkah tersebut, demokrasi yang sehat, inklusif, dan transparan dapat terwujud di tengah tantangan era digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun