Mohon tunggu...
NAUFAL DENANIR
NAUFAL DENANIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah cowo keren yang bermultitalenta

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Polemik Penghapusan Subsidi BBM: Antara Efisiensi Fiskal dan Kesejahteraan Masyarakat

31 Desember 2024   15:06 Diperbarui: 31 Desember 2024   15:16 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dampak penghapusan subsidi BBM terhadap kesejahteraan masyarakat sangat signifikan, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah yang sangat bergantung pada subsidi untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kenaikan harga barang dan jasa akibat penghapusan subsidi dapat memperburuk ketimpangan sosial. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk merancang kebijakan kompensasi yang efektif, seperti program bantuan langsung tunai, agar dampak negatif dapat diminimalkan.

Reformasi subsidi BBM memerlukan pendekatan holistik yang mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan politik. Pengalaman internasional menunjukkan bahwa penghapusan subsidi dapat berhasil jika disertai dengan langkah-langkah kompensasi yang efektif dan komunikasi publik yang transparan. Pemerintah perlu membangun kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak hanya efisien secara fiskal tetapi juga adil dan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, penghapusan subsidi BBM di Indonesia merupakan langkah yang perlu diambil untuk memperbaiki struktur anggaran negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, keberhasilan reformasi ini sangat bergantung pada desain kebijakan yang mampu menjawab kebutuhan sosial, mengurangi ketimpangan, dan melibatkan partisipasi publik. Hanya dengan pendekatan yang komprehensif, penghapusan subsidi BBM dapat menjadi momentum untuk pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun