Mohon tunggu...
Naufal Daffa
Naufal Daffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Jakarta

Seorang mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Logika dan Empati : Dua Pilar yang Harus Dimiliki Generasi Z

27 Januari 2025   07:39 Diperbarui: 27 Januari 2025   07:39 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayangkan seorang pemimpin yang hanya menggunakan logika tanpa empati---keputusannya mungkin efektif tetapi tidak mempedulikan dampak emosional pada orang lain. Sebaliknya, pemimpin yang hanya mengandalkan empati tanpa logika mungkin gagal mengambil keputusan yang objektif.

Kolaborasi antara logika dan empati dapat menghasilkan solusi yang tidak hanya efektif tetapi juga adil dan manusiawi. Contohnya adalah bagaimana Generasi Z dapat memanfaatkan teknologi untuk mengatasi masalah sosial, seperti menggunakan data untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan bantuan dan kemudian mendistribusikan sumber daya dengan pendekatan yang penuh kepedulian.

Tantangan dan Langkah Menghadapinya

Meskipun logika dan empati adalah pilar penting, Generasi Z juga menghadapi tantangan dalam mengembangkan kedua aspek ini.

  1. Tantangan dalam Logika: Kebiasaan multitasking dan penggunaan teknologi yang berlebihan sering kali mengurangi kemampuan berpikir mendalam.
  2. Tantangan dalam Empati: Komunikasi yang serba digital sering kali membuat hubungan antarindividu menjadi dangkal, sehingga mengurangi sensitivitas terhadap perasaan orang lain.

Untuk mengatasi hal ini, Generasi Z dapat:

  • Melatih logika dengan membaca buku, mengikuti diskusi kritis, atau menyelesaikan teka-teki yang menstimulasi otak.
  • Mengembangkan empati dengan memperbanyak interaksi tatap muka, mendengarkan cerita orang lain, dan melibatkan diri dalam kegiatan sosial.

Logika dan empati adalah dua pilar yang harus dimiliki oleh Generasi Z untuk menghadapi tantangan zaman. Keduanya saling melengkapi---logika memberikan kejelasan, sedangkan empati memberikan kedalaman. Dengan menguasai keduanya, Generasi Z tidak hanya mampu berpikir kritis, tetapi juga bertindak dengan hati yang tulus.

Sebagai generasi yang disebut sebagai agen perubahan, inilah saatnya Generasi Z menggali potensi mereka dan membangun dunia yang lebih rasional sekaligus manusiawi.

"Ketika logika dan empati bertemu, di sanalah keadilan dan kemanusiaan dapat tumbuh subur."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun