Mohon tunggu...
Naufal Daffa
Naufal Daffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Jakarta

Seorang mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Logika dan Empati : Dua Pilar yang Harus Dimiliki Generasi Z

27 Januari 2025   07:39 Diperbarui: 27 Januari 2025   07:39 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi Z adalah generasi yang tumbuh di tengah derasnya arus informasi, perkembangan teknologi yang pesat, dan tantangan sosial yang semakin kompleks. Sebagai generasi yang sering disebut adaptif dan kreatif, mereka dihadapkan pada realitas dunia yang membutuhkan keseimbangan antara rasionalitas dan kepedulian. Dalam situasi ini, logika dan empati menjadi dua pilar utama yang wajib dimiliki oleh Generasi Z untuk menghadapi tantangan global dan lokal dengan bijak.

Logika: Senjata Melawan Banjir Informasi

Logika, dalam pengertian sederhana, adalah kemampuan berpikir rasional, kritis, dan sistematis. Di era digital saat ini, Generasi Z sering terpapar dengan banjir informasi dari berbagai sumber, mulai dari media sosial hingga platform berita online. Sayangnya, tidak semua informasi tersebut valid atau relevan.

Kemampuan berpikir logis membantu mereka memilah informasi, membedakan fakta dari opini, dan menganalisis masalah secara mendalam sebelum mengambil keputusan. Sebagai contoh, ketika dihadapkan pada isu sosial yang sedang viral, logika mendorong mereka untuk memverifikasi sumber informasi sebelum menyebarkannya, sehingga dapat mencegah penyebaran hoaks yang merugikan.

Namun, logika saja tidak cukup. Keputusan yang sepenuhnya berdasarkan logika sering kali terasa dingin, tidak manusiawi, dan kurang mempertimbangkan dimensi emosional dari permasalahan.

Empati: Kekuatan untuk Menyentuh Hati

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dalam dunia yang semakin individualistik, empati berperan penting untuk menciptakan koneksi manusiawi yang mendalam.

Misalnya, ketika menghadapi teman yang sedang mengalami kesulitan, empati mendorong Generasi Z untuk mendengarkan dengan tulus, memberikan dukungan emosional, dan membantu semampu mereka. Empati juga menjadi kunci dalam menangani isu-isu sosial yang besar, seperti intoleransi, kesenjangan ekonomi, atau perubahan iklim.

Namun, empati tanpa logika dapat membuat seseorang bertindak impulsif atau terjebak dalam keputusan yang kurang tepat. Oleh karena itu, empati dan logika perlu berjalan beriringan.

Keselarasan Logika dan Empati

Logika dan empati bukanlah dua hal yang saling bertentangan, melainkan saling melengkapi. Logika memberikan struktur dan kejelasan dalam berpikir, sedangkan empati menambahkan sentuhan kemanusiaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun