Pembangunan perguruan tinggi merupakan hal yang mendukung Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam bidang pendidikan. Maka dari itu tugas pemerintah jugalah untuk mendukung hal tersebut, tak terkecuali Provinsi Sumatera Selatan. Di provinsi Sumatera Selatan sendiri memiliki perguruan tinggi primadona, yaitu Universitas Sriwijaya atau biasa disingkat UNSRI. Karena status Universitas Sriwijaya sendiri merupakan Universitas Negeri, Universitas Sriwijaya berada pada naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada awalnya Universitas Sriwijaya hanya memiliki kampus di kota Palembang, namun seiring berjalannya waktu kampus di kota Palembang ini tidak mampu lagi untuk mengakomondasikan kegiatannya di kampus tersebut, sehingga Universitas Sriwijaya memutuskan untuk membangun kampus utama baru, seperti Perguruan Tinggi lainnya yang sama-sama memutuskan untuk membangun kampus baru seperti Universitas Indonesia di Depok dan Universitas Padjadjaran di Jatinangor. Universitas Sriwijaya sendiri pada akhirnya memilih membangun kampus baru di Kabupaten Ogan Ilir, Indralaya. Yang jaraknya sekitar 32 KM dari kota Palembang.
Pembangunan Kampus baru merupakan salah satu pembangunan Infrastruktur untuk bidang pendidikan. Pembangunan kampus Indralaya sendiri dimulai di kabupaten ogan lir pada tahun 1983 dengan bantuan dana Asian Development Bank (ADB), dan selesai pada tahun 1993, lalu diresmikan oleh presiden Soeharto pada tanggal 6 Maret 1997. Kampus ini sendiri memiliki luas yang luar biasa, sekitar 712 hektar, menjadikannya sebagai kampus terluas se-asia tenggara dan diharapkan dengan kampus seluas itu bisa menjadikan pendidikan di Universitas Sriwijaya menjadi lebih berkualitas.
Setelah kampus ini berdiri terdapat banyak sekali keuntungan, yang pertama yaitu Universitas Sriwijaya mudah untuk membuka prodi baru dan mudah untuk membangun bangunan untuk prodi tersebut. dikarenakan luasnya yang luar biasa, kemudahan untuk membangun program studi baru sangat memungkinkan karena masih banyak area yang tersedia untuk dibangun. Bahkan saat tulisan ini ditulis, Fakultas di Universitas Sriwijaya ada 10 fakultas.
Keuntungan yang kedua yaitu membuka peluang unsri menjadi lebih berkembang lagi, karena terdapat wilayah yang luas, di kampus baru ini bisa membuka peluang Universitas Sriwijaya untuk berkembang lebih baik lagi, seperti membangun pusat bahasa dan Rektorat yang lebih besar dan luas untuk membangun sub-bidang yang lebih banyak lagi untuk kemajuan Universitas Sriwijaya.
Keuntungan yang ketiga yaitu meramaikan dan mahasiswanya turut serta untuk membangun Kabupaten ogan ilir. Kampus Utama ini berada di Kabupaten Ogan Ilir Kota Indralaya, kebanyakan penelitian yang dilakukan mahasiswanya dilakukan di Kabupaten ini, ini membuka peluang bagi Kabupaten Ogan ilir Untuk memajukan Kabupatennya karena Kabupaten ini bisa menjadikan penelitian mahasiswa Universitas Sriwijaya sebagai acuan untuk membangun kabupaten tersebut. Ditambah, Indralaya bukanlah wilayah yang ramai penduduk sehingga mahasiswa Universitas Sriwijaya bisa meramaikan wilayah ini.
Meskipun ada banyak sekali keuntungan yang didapat dari pembangunan kampus Indralaya ini, ternyata ada juga kekurangan dari dibangunnya kampus Indralaya. yang pertama yaitu jaraknya yang jauh, Kampus Indralaya sendiri memiliki jarak sekitar 32 KM dari Kota Palembang, sehingga para mahasiswa yang berasal dari Palembang harus menembuh perjalanan selama 1 jam lebih untuk menuju ke kampus ini, tak terkecuali dosennya juga merasakan hal tersebut yang kadang membuat para Dosen sengaja men-online kan perkuliahan atau terkadang terlambat mengajar karena ada kerjaan tambahan di palembang sedangkan jarak tempuh ke kampus itu 1 jam dan tidak memungkinkan untuk dosennya datang tepat waktu.
Yang kedua yaitu Kemacetan di jalan Palembang-Prabumulih, jalan Palembang Prabumulih merupakan satu-satunya jalan menuju kampus Indralaya jika dari kota Palembang, sehingga jalan ini sering terjadi kemacetan karena bukan mahasiswa saja yang melewati jalan ini, namun juga truk dan bus karena jalan ini juga merupakan Jalan Lintas Timur Sumatera yang merupakan salah satu jalan utama Pulau Sumatera. Bahkan dulu pernah acara wisuda di Universitas Sriwijaya ditunda karena Rektornya terjebak macet di jalan sepanjang 32 KM ini. Namun kemacetan ini sudah mulai berkurang semenjak dibangunnya jalan tol Palembang-Indralaya.
Yang ketiga yaitu jarak antar fakultas dan asrama yang jauh. Karena saking luasnya Kampus Indralaya ini, jarak antar fakultas dan asrama sangat jauh, bahkan untuk ke perpustakaan saja diperlukan waktu 5 menit berjalan kaki jika dari Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik. Apalagi jika melihat rusun dan asrama, yang jaraknya sangat jauh dari Lanmark Universitas Sriwijaya, ini sangat menyusahkan para penghuni asramanya untuk sekedar ke depan Universitas, karena harus berjalan kaki selama 30 menit.
Yang keempat yaitu sedikitnya transportasi bagi mahasiswa pulang-pergi Palembang. Karena transportasi umum yang tersedia kebanyakan hanya beroperasi pada hari kerja saja, diluar itu mahasiswa harus menaiki travel yang harganya lebih mahal sekitar 25 ribu sampai 35 ribu.
Kekurangan-kekurangan tersebut merupakan hal yang sangat mengganggu mahasiswa Universitas Sriwijaya, untuk itu penulis menyarankan beberapa saran untuk mengurangi kekurangan tersebut. Yang pertama transportasi dalam kampus. Transportasi dalam kampus ini akan sangat bermanfaat bagi para mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan pribadi untuk memudahkan mereka untuk pergi dari fakultas ke fakultas atau ke perpustakaan.
Kedua, menambah opsi transportasi. Ada banyak sekali mahasiswa Universitas Sriwijaya yang merupakan mahasiswa pulang-pergi dari Palembang. namun, transportasi yang ditawarkan kepada mahasiswa sangat sedikit dan hanya beroperasi pada hari kerja saja. Contohnya seperti DAMRI yang hanya beroperasi pada hari senin-jum'at. Jika saja transportasi yang ditawarkan banyak, tentu ini akan memudahkan para mahasiswa untuk pulang-pergi palembang Indralaya. Contohnya seperti mengoperasikan kembali kereta kertalaya setiap hari atau menyuruh PT. Transmusi untuk menambah rute dari Palembang ke Indralaya.
Mewajibkan transportasi umum untuk lewat tol. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sudah membangun tol antara Palembang dan Indralaya. Namun beberapa transportasi umum hanya melewati Jalan Palembang-Prabumulih karena tol berbayar. Jika saja Universitas Sriwijaya atau Pemerintah Sumatera Selatan mau bekerja sama dengan transportasi umum tersebut agar wajib melewati jalan tol dan memberikan subsidi kepada mereka agar mereka mau melewati jalan tersebut, maka kemacetan di jalan Palembang-Prabumulih akan berkurang.
Bisa disimpulkan bahwa jika dilihat dari sisi solusi, Pembangunan Kampus Indralaya merupakan solusi bagi Universitas Sriwijaya karena akan memudahkan mereka untuk membangun Universitas Sriwijaya lebih baik lagi. Namun jika dilihat dari sisi masalah, Indralaya merupakan wilayah yang jauh dan menyulitkan beberapa pihak untuk sampai ke kampus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H