Namun, disisi lain Indonesia juga sedang menjalin kerjasama dengan China dalam bidang ekonomi dan juga infrastruktur. Hal tersebut menjadikan posisi Indonesia berada di tengah-tengah dan kedepannya Indonesia juga tetap diuntungkan dalam aspek kerjasama dengan China. Mengingat, adanya pertumbuhan ekonomi dan juga pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program utama masa pemerintahan Jokowi.
Dari kasus ini Indonesia dapat mengambil berbagai keuntungan dari kedua belah pihak tersebut. Indonesia mendapatkan keuntungan kerjasama dalam bidang pertahanan dengan negara-negara anggota AUKUS, disisi lain Indonesia juga mendapatkan keuntungan dengan adanya kerjasama ekonomi dan infrastruktur dengan China. Hal tersebut juga menegaskan bahwa Indonesia masih memegang erat politik luar negeri bebas aktif dan membuktikan kepada dunia internasional bahwa politik luar negeri bebas aktif masih tetap relevan dengan perkembangan politik internasional sampai sekarang ini.
Namun disisi lain Indonesia masih memiliki banyak PR yang harus diselesaikan yaitu merangkul pihak-pihak yang terdapat pada pusaran konflik tersebut antara lain yaitu negara anggota AUKUS, China, dan juga negara-negara ASEAN yang berada pada wilayah Indo-Pasifik untuk tetap berkomitmen pada pelaksanaan NPT 1 Juli 1968 dalam pencegahan perang nuklir guna terciptanya lingkungan internasional yang sehat dan berlandaskan pada mempertahankan perdamaian dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H