Mohon tunggu...
Naufal Azizi
Naufal Azizi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aktif di Lembaga Kajian Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maafkan Saya

21 Desember 2010   19:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:31 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Na Zi*

Maafkan Saya

Bukan maksud saya mengebiri Anda

Anda terus mewarnai bagian dari hidup saya

Bukan sekedar warna biasa

Warna-warna bak gelimang menjadi cahaya

Cahaya yang menembus panorama pengetahuan

Sebuah cinta

Ya cinta, cinta, cinta dan cinta

Tiada habis waktu untuk mengutarakan kata tersebut

Tapi Anda tak mengharap sebatas itu

Anda faham, bukan????


Saya dan Anda bak ikatan yang tak terpisahkan saat ini

Anda begitu elok untuk diabaikan

Begitu tulusnya limpahan warna yang Anda berikan

Bahkan saya pun tak sanggup lagi mengejar limpahan kasih saying itu

Jurang terjal tak sanggup lagi sebagai penghalang

Anda ini sudah bagaikan aliran darah bagi diri saya

Saya mencintai lebih dari cinta saya kepada yang lain (sama jenisnya)

Entah apa yang menjadi berat bagi saya

Berat untuk meninggalkan Anda

Tanggung jawab, Peduli n kasih sayang

Sudah terlanjur melekat ditubuh saya


Kadang kala rasa sebesar itu tak sebanding

Ya, mungkin Anda tau maksud saya

Apakah saya harus ??Harus??Harus??

Rasa hampa bagi Anda,,,Sikap ego oleh saya

Tanda muncul untuk diterka

Kesadaran semu terus mengetal

Dan pekerjaan bagi saya untuk mencairkan kembali….

Aku akan kembali

Kembali bersimpuh dalam pangkuan hangatmu

Memberi bukan sekedar memoar

Bertasbih untuk selamanya

Garis demarkasi terhias

Waktu dan ruang tak bakal mampu

Ikatan batin … yang tetap terjaga

*Manusia Pembelajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun