Oleh: Na zi*
Akal ke awan..Suara merdu nan elok
Hentakan kaki terdengar kencang
Angin yg mengelabui kasat mata
Himpitan ratusan suara pesanan ke baginda raja. Konon,
Sang raja mengerutkan kepalan tangannya..
Penari tangan makin lihai mengayunkan diatas kepalanya
Bak titisan dewa tanpa kucuran air kulit,,,untuk mereka..Bukan kami..
Hanya Mengisap ucapan hampa
Melepaskan badan namun tak sampai
Lagi...dan Lagi..
Raja hanya bisa mengikat dirinya
Tanda..Tanda dan Tanda
Kesetiaan yang berpangkal pada kemurkaan mereka..
Ya.. inikah crita klasik belaka dalam kemasan indah..
Sadarkah..Sadarkah..Sadarkah..
*Manusia Pembelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H