Mohon tunggu...
Naufal Arkan Wahib
Naufal Arkan Wahib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Data Science Student | Public Speaking Enthusiast |

Seorang mahasiswa tingkat kedua di salah satu kampus swasta yang menyukai dunia "public speaking", kepemimpinan dan self-development. Selain itu, ia juga hobi untuk menjelajah kuliner-kuliner yang unik dan mengesankan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Indahnya Laguna di Daerah Istimewa Yogyakarta

30 Agustus 2024   15:30 Diperbarui: 30 Agustus 2024   15:32 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta, sebuah daerah yang memiliki berjuta budaya dan wisata. Tiada henti-hentinya Ia menarik daku untuk mengunjunginya, walaupun hanya untuk singgah dan melepas penat sahaja.

Intermezzo yang cukup asik dengan bahasa yang dipaksakan untuk puitis. Namun betul, keindahan Yogyakarta secandu itu...

Selama ini mungkin kita mendengarkan kata laguna / lagoon hanya sebatas via media sosial ataupun kartun-kartun di televisi, ternyata oh ternyata di dunia nyata dan di Yogyakarta, ada sebuah laguna yang wajib teman-teman kunjungi. Ini sedikit ceritaku bagaimana perjalanan dari Kabupaten Klaten menuju laguna di Yogyakarta.

Liburan yang tiba-tiba biasanya lebih berhasil daripada yang direncanakan jauh-jauh hari. Pagi itu, aku menunggu temanku yang bertempat tinggal di Karanganyar, rencana memang kita ingin healing ke Gunung Kidul untuk menikmati keindahan pantai di sana. Sekitar pukul 06.00 WIB, temanku berangkat dari Karanganyar untuk menuju rumahku, dan perjalanan kami mulai sekitar pukul 08.00 WIB dari Klaten. Tentunya, perjalanan kami sangat asyik, sepanjang perjalanan kita gunakan untuk bercerita dan tertawa bersama, karena memang kita sengaja pakai satu motor saja, supaya gantian dan tidak capek. Perjalanan yang ditempuh menurut Google Maps sekitar 79 Km, dengan waktu tempuh kurang lebih 3 jam. 

Sumber Pribadi
Sumber Pribadi

Perjalanan kami lakukan via Cawas karena menurut kami ini rute tercepat. Di tengah perjalanan ternyata bensin sudah kelap-kelip dan kami cari SPBU terdekat sudah tidak ada, Alhamdulillah ada penjual bensin literan pertalite 12 ribu rupiah. Aku berprasangka baik, namun tidak dengan temanku yang berpikiran bensin tersebut sudah dicampur dengan air. Kami juga sempat mampir dulu di minimarket yang cukup lengkap barang-barangnya untuk beli beberapa cemilan supaya menekan pengeluaran. 

Kami lanjutkan perjalanan dan sampailah di gerbang masuk Pantai Wediombo, pantai ini yang menyimpan keindahan alam berupa laguna yang sangat memanjakan pengunjungnya, untuk tiket sangat-sangat terjangkau yaitu 9000 per orang, karena mungkin sedang weekday juga. Kami lanjutkan beberapa meter perjalanan, dan akhirnya sampailah di Pantai Wediombo.

Laguna Pantai Wediombo - Sumber Pribadi
Laguna Pantai Wediombo - Sumber Pribadi

Definisi keringat terbayarkan dengan keindahan alam yang luarbiasa disajikan Tuhan kepada kita sebagai manusia, sungguh menakjubkan deburan ombak yang tercerai berai ketika memeluk bebatuan. Suara yang sangat syahdu, laguna ini menjadi bukti betapa kompleknya hasil ciptaan-Nya, kolam alami yang bisa digunakan untuk berenang ini menjadi daya tarik tersendiri yang berada di Pantai Wediombo. 

Beberapa waktu kami menghabiskan hari ini di laguna ini, sebelum akhirnya kami kembali ke tempat kami menyimpan barang-barang kami yaitu di salah satu warung UMKM milik warga setempat. 

Ikan Salem Bakar - Sumber Pribadi
Ikan Salem Bakar - Sumber Pribadi

Hanya dengan 25 ribu rupiah kita sudah bisa menikmati seporsi ikan salem bakar lengkap dengan nasi beserta sambal dan lalapannya, harga yang terjangkau di tempat pariwisata seperti ini. Ikannya sangat segar tidak amis sama sekali, bumbunya meresap bahkan ada yang dilumurkan kedalam perut ikannya, sambalnya juga segar dan pedas. Ketika disatukan di dalam mulut..BOOM, nikmat mana yang kau dustakan.

Kami berehat sebentar di pinggir pantai, kemudian bersih diri dan menunaikan sholat. Karena jam sudah menunjukkan pukul 15.oo WIB, kami memutuskan untuk segera kembali. Dan inilah cerita kami di Laguna, Pantai Wediombo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun